Star Trek: The Next Generation
Star Trek: The Next Generation (TNG) adalah serial televisi fiksi ilmiah Amerika yang diciptakan oleh Gene Roddenberry. Seri tersebut tayang sejak 28 September 1987 sampai 23 May 1994, dengan format sindikasi, berjalan sepanjang 178 episode dalam tujuh musim. Seri tersebut, yang merupakan seri ketiga dari Star Trek, terinspirasi dari Star Trek: The Original Series. Seri tersebut belatar pada abad ke-24, di mana Bumi merupakan bagian dari United Federation of Planets, dan menceritakan petualangan dari kapal luar angkasa Starfleet, USS Enterprise (NCC-1701-D), yang menjelajahi Alpha quadrant di galaksi Bima Sakti. Pada tahun 1980an, Roddenberry—yang bertanggung jawab atas seri orisinil Star Trek, Star Trek: The Animated Series (1973–1974), dan beberapa serial film—ditugaskan oleh Paramount Pictures untuk membuat seri baru Star Trek. Roddenberry memutuskan untuk membuat latar satu abad setelah peristiwa yang terjadi pada Original Series. The Next Generation menghadirkan kru-kru baru: Patrick Stewart sebagai Kapten Jean-Luc Picard, Jonathan Frakes sebagai William Riker, Brent Spiner sebagai Data, Michael Dorn sebagai Worf, LeVar Burton sebagai Geordi La Forge, Marina Sirtis sebagai Deanna Troi, Gates McFadden sebagai Dr. Beverly Crusher, Denise Crosby sebagai Tasha Yar, Wil Wheaton sebagai Wesley Crusher, dan kapal Enterprise baru. Roddenberry, Maurice Hurley, Rick Berman, Michael Piller, dan Jeri Taylor bertugas sebagai produser eksekutif secara bergantian selama produksi seri tersebut. The Next Generation ditayangkan dalam format sindikasi dengan tanggal dan waktu penayangan yang berbeda antara stasiun televisi. Pengenalan sulih suara dari Stewart selama pembukaan setiap episode menyatakan tujuan kapal luar angkasa:
The Next Generation merupakan acara televisi yang sangat populer, di mana seri tersebut mencapai hampir 12 juta penonton pada penayangan musim ke-5, dengan episode terakhir di tahun 1994 ditonton oleh lebih dari 30 juta penonton.[3][4] Karena kesuksesan tersebut, Paramount menugaskan Rick Berman dan Michael Piller untuk membuat seri keempat dalam seri Star Trek, Star Trek: Deep Space Nine, yang mulai ditayangkan di tahun 1993. Karakter dari The Next Generation kemudian kembali dalam empat film: Star Trek: Generations (1994), Star Trek: First Contact (1996), Star Trek: Insurrection (1998), dan Star Trek: Nemesis (2002), dan pada serial televisi Star Trek: Picard (2020–2023). Seri tersebut juga menjadi latar dari beberapa novel, buku komik, dan permainan video. The Next Generation menerima banyak penghargaan, di antaranya termasuk 19 Penghargaan Emmy, dua Penghargaan Hugo, lima Penghargaan Saturn, dan satu Penghargaan Peabody. ProduksiSerial Star Trek dimulai di tahun 1960an, dengan acara televisi Star Trek yang tayang antara tahun 1966 hingga 1969. Star Trek: The Next Generation menandakan kembalinya serial Star Trek pada tayangan televisi peran hidup setelah penayangan Star Trek: The Animated Series. Latar belakang![]() Dikarenakan kepopuleran dari Original Series dalam sindikasi, Paramount Pictures mulai mempertimbangkan untuk membuat film Star Trek pada awal tahun 1972. Namun, dengan rilisnya Star Wars di tahun 1977, Paramount memutuskan untuk tidak bersaing dalam kategori film fiksi ilmiah dan mengalihkan fokus pada serial televisi Star Trek baru. Para pemeran The Original Series telah diminta untuk kembali memerankan peran mereka; sketsa, model, set dan properti telah dibuat untuk Star Trek: Phase II sampai Paramount mengubah pikiran mereka kembai dan memutuskan untuk membuat film yang dibintangi oleh para pemeran dari The Original Series.[5][6] Pada tahun 1986, 20 tahun setelah Star Trek: The Original Series pertama kali tayan pada stasiun televisi NBC, umur panjang seri Star Trek membuat kagum para petinggi Paramount Pictures. Ketua Paramount Frank Mancuso Sr. melihat bahwa "umur simpan dari bisnis ini biasanya hanya tiga hari. Namun untuk berkembang selama 20 tahun..." Ia dan petinggi lainnya mendeskripsikan Star Trek sebagai "permata" dari studio tersebut, sebuah "aset berharga" yang "tidak boleh disia-siakan". Star Trek: The Original Series merupakan acara televisi sindikasi terpopuler 17 tahun setelah serial tersebut tamat,[7] dan film era The Original Series produksi Harve Bennett, juga meraup kesuksesan di bioskop.[8] Permintaan gaji dari William Shatner dan Leonard Nimoy untuk film Star Trek IV: The Voyage Home (1986) membuat Paramount berencana untuk membuat serial televisi Star Trek baru. Petinggi Paramount khawatir bahwa dengan adanya serial baru, akan mengurangi permintaan film, namun memutuskan bahwa serial baru tersebut akan meningkatkan ketertarikan pada kaset video dan kanal televisi kabel mereka,[7] dan sebuah serial dengan pemeran yang awam dikenal akan lebih menguntungkan dibandingkan membayar gaji besar para pemeran film.[9] Roddenberry awalnya menolak untuk dilibatkan, namun akhirnya bergabung sebagai pencipta seri setelah tidak puas dengan hasil konsep awal. Star Trek: The Next Generation diumumkan pada 10 Oktober 1986,[10] beserta dengan pemerannya pada bulan Mei 1987.[11] ![]() Petinggi Paramount Rick Berman ditugaskan pada seri baru tersebut atas permintaan Roddenberry. Roddenberry mempekerjakan sejumlah veteran Star Trek, termasuk Bob Justman, D. C. Fontana, Eddie Milkis dan David Gerrold.[12] Proposal awal untuk serial tersebut di antaranya meliputi rencana dimana beberapa pemeran dari The Original Series muncul sebagai "pejabat senior",[7] dan Roddenberry memperkirakan pada Oktober 1986 bahwa serial baru tersebut mungkin tidak akan berlatar di kapal angkasa, yang mana "orang-orang mungkin bepergian dengan [cara-cara] berbeda" 100 tahun setelah menggunakan USS Enterprise.[13] Perubahan yang lebih lama lainnya adalah keyakinan barunya bahwa konflik terpersonal dalam tempat kerja tidak akan ada lagi di masa depan; maka, serial baru tersebut tidaklah memiliki kemiripan dengan "kelakar kasar" yang sering terjadi antara Kirk, Spock, dan Leonard McCoy.[9] Menurut Patrick Stewart, Berman lebih mau menerima adaptasi serial baru tersebut dalam membahas masalah politik dibandingkan Roddenberry.[14] Tema musik serial baru menggabungkan tema The Original Series oleh Alexander Courage dengan tema Star Trek: The Motion Picture (1979) dari Jerry Goldsmith. Beberapa cerita pada episode-episode pertama berasal dari garis besar cerita yang dibuat untuk serial Star Trek: Phase II.[10] Ditambah lagi, beberapa latar yang digunakan untuk film era The Original Series ditata ulang untuk The Next Generation, dan sebaliknya untuk film Original Series selanjutnya.[15] Sebagian dari latar ruang transporter pada TNG digunakan pada latar transporter Star Trek: The Original Series .[15] Sindikasi dan keuntunganMeskipun keberhasilan Star Trek telah terbukti, NBC dan ABC hanya menawarkan untuk mempertimbangkan naskah contoh untuk serial baru, dan CBS menawarkan untuk menayangkan miniseri yang dapat menjadi sebuah seri jika terbukti berhasil. Petinggi Paramount tersinggung atas perlakuan dari tiga besar stasiun televisi Amerika terhadap properti mereka yang paling berharga dan menarik seperti serial lainnya. Fox menginginkan acara televisi untuk membantu peluncuran jaringan mereka, namun mereka meminta acara tersebut siap pada Maret 1987, dan hanya mau berkomitmen sebanyak 13 episode dibandingkan satu musim penuh. Negosiasi yang gagal membuat Paramount yakin bahwa Star Trek hanya dapat dilindungi dengan kendali penuh.[7][13] Paramount meningkatkan dan mempercepat keuntungan The Next Generation dengan memilih untuk menayangkan acara tersebut dengan sistem sindikasi[16][9][17] pada stasiun independen (yang jumlahnya telah meningkat tiga kali lipat sejak 1980) dan jaringan afiliasi tiga besar.[7] Paramount menawarkan serial tersebut kepada stasiun televisi lokal secara gratis sebagai barter sindikasi. Stasiun-stasiun tersebut menjual lima menit jeda iklan kepada pengiklan lokal dan Paramount menjual sisa tujuh menit untuk pengiklan nasional. Stasiun-stasiun harus berkomitmen untuk membeli tayang ulang kedepannya,[16] dan hanya yang menayangkan serial baru tersebut lah yang dapat membeli tayangan ulang The Original Series yang populer.[18][19] Strategi Paramount sukses. Sebagian besar dari 150 stasiun yang menayangkan tayangan ulang The Original Series menginginkan untuk terhindar dari pesaing yang menayangkan acara baru tersebut; akhirnya, 210 stasiun meliputi 90% Amerika Serikat menjadi bagian dari jaringan nasional tidak resmi Paramount untuk penayangan TNG.[16][20] Pada awal Oktober 1987, lebih dari 50 jaringan afiliasi mendahulukan acara mereka untuk episode pertama TNG, "Encounter at Farpoint". Salah satu stasiun memperkirakan bahwa "Star Trek menjanjikan sebagai salah satu program tersukses dalam musim ini, baik melalui sindikasi atau jaringan".[20] Efek khusus disediakan oleh Industrial Light & Magic, sebuah Divisi dari Lucasfilm.[21] Acara baru tersebut tampil baik; rating episode pertama lebih tinggi dibandingkan banyak program jaringan,[20] dan rating tetap sebanding dengan acara jaringan pada akhir musim pertama, meskipun ada hambatan dari setiap stasiun yang menayangkan acara tersebut pada hari dan waktu yang berbeda, sering kali di luar jam tayang utama. Pada akhir musim pertama, Paramount dilaporkan menerima $1 juta untuk iklan per episode, lebih besar dari $800.000 yang biasanya dibayarkan oleh jaringan untuk acara satu jam;[16] pada tahun 1992, ketika anggaran untuk setiap episode telah meningkat menjadi hampir $2 juta,[22] Paramount meraup $90 juta dari iklantahunan dari penayangan beberapa episode pertama, dengan setiap 30 detik waktu iklan terjual sebesar $115,000 sampai $150,000.[23][24] TNG memiliki 40% pengembalian investasi untuk Paramount, dengan laba bersih di muka tahunan sebesar $30 hingga $60 juta untuk episode tayangan pertama dan $70 juta sisanya untuk hak stripping untuk setiap 100 episodes kemudian tersedia, sehingga mereka tidak membutuhkan penjualan luar negeri agar sukses.[23] MusimStar Trek: The Next Generation berjalan selama 178 episode, selama tujuh musim, dari musim gugur tahun 1987 sampai musim semi 1994. Di akhir musim tersebut, para pemeran berpindah produksi kepada film Star Trek: Generations yang dirilis sebelum akhir 1994.
Musim 1 (1987–1988)![]() The Next Generation direkam menggunakan film 35 mm dan setiap episode dianggarkan sebanyak $1.3 juta, biaya yang cukup tinggi untuk produksi drama televisi satu jam.[25][16] Walaupun para staf menikmati kebebasan kreatif mereka yang didapat dengan memisahkan diri dari departemen Standar dan Praktik, musim pertama ditandai dengan keluarnya beberapa penulis seperti Gerrold, Fontana dan lainnya keluar setelah berselisih dengan Roddenberry.[18][26] Roddenberry secara tidak langsung menulis 15 episode pertama dikarenakan oleh karena tujuan "dogmatis"nya untuk menggambarkan interaksi manusia "tanpa membawa sifat tamak, nafsu, dan haus kuasa". Para penulis menganggap "bibel " dari serial tersebut mengekang dan aneh serta mereka tidak tahan dengan ego dari Roddenberry serta perlakuannya terhadap mereka. Dalam bibel tersebut disebutkan sebagai contoh "karakter utama semuanya memiliki rasa seperti menjadi bagian dari saudara. Seperti di serial Star Trek, kita mengajak penonton untuk membagikan perasaan yang sama dengan karakter kita."[9] David Gerrold mengklaim pada satu waktu, pengacara Roddenberry bergabung dan mulai mengubah hasil pekerjaan selama enam bulan, termasuk menghabpus pasangan gay yang Roddenberry telah janjikan akan dihadirkan dalam serial tersebut, yang membuat Gerrold memutuskan untuk keluar.[6] Mark Bourne dari The DVD Journal mengulas musim pertama sebagai: "Sebuah episode biasa yang bergantung pada tiga poin cerita, istilah yang berantakan, dialog yang kaku dan kering, atau karakterisasi yang terlalu lama untuk dirasa tenang dan alami."[27] Target dari kritik lainnya di antaranya adalah efek khusus yang buruk dan cerita yang diselesaikan oleh deus ex machina berupa Wesley Crusher yang berhasil menjadi penyelamat kapal.[28][29] Akting dari Patrick Stewart menerima pujian, dan kritikus memberi catatan bahwa karakter dalam serial tersebut diberi potensi yang lebih besar untuk dikembangkan dibandingkan karakter pada serial Star Trek.[27][28] Para pemeran dan produser merasa tidak yakin apakah penggemar Trekkies yang setia kepada serial asli akan mau menerima serial baru namun satu kritikus mengatakan pada awal Oktober 1987 bahwa The Next Generation, bukan film dan serial asli, "merupakan Star Trek yang asli sekarang".[30][31][32] Selagi beberapa peristiwa di sebagian episode musim pertama merupakan peristiwa terpisah, banyak perkembangan penting yang terjadi pada musim tersebut. Musuh bebuyutan Q diperkenalkan di episode pertama, alien Ferengi mulai muncul pada episode "The Last Outpost", teknologi holodeck juga diperkenalkan dan latar cerita cinta antara William Riker dan Deanna Troi juga terkuak. "The Naked Now", salah satu episode yang menggambarkan kekaguman Roddenberry (seperti yang ada pada buku panduan acara tersebut) dengan seks di masa depan, menjadi favorit di antara para pemeran.[9] Beberapa episode di sebagian akhir musim tersebut menjadi awal cerita berkelanjutan. Episode "Datalore" memperkenalkan kakak kembar jahat Data, Lore, yang muncul beberapa kali di sepanjang serial tersebut. "Coming of Age" membahas usaha Wesley Crusher untuk dapat masuk ke Starfleet Academy selagi memberikan petunjuk terhadap ancaman yang Starfleet akan hadapi pada episode "Conspiracy". "Heart of Glory" mengeksplorasi karakter Worf, budaya Klingon dan gencatan senjata yang rapuh antara Federasi dan Kekaisaran Klingon, tiga tema yang memainkan cerita utama di episode-episode selanjutnya. Tasha Yar meninggalkan acara tersebut di "Skin of Evil", menjadi karakter utama Star Trek pertama yang mati permanen (walaupun karakter tersebut muncul kembali pada dua episode selanjutnya) di serial maupun film. Episode terakhir musim pertama, "The Neutral Zone", membangun kemunculan dari dua penjahat TNG: para Romulans, yang pertama kali muncul sejak The Original Series, dan walaupun lewat petunjuk, para Borg. Penayangan perdana episode pertama membuat serial tersebut pertama kali dinominasikan untuk Penghargaan Hugo sejak 1972. Enam episode musim pertama, masing-masing dinominasikan untuk Penghargaan Emmy. "11001001" memenangkan kategori Penyuntingan Suara Luar Biasa untuk sebuah Serial, "The Big Goodbye" memenangkan kategori Desain Konstum Luar Biasa untuk sebuah Serial, dan "Conspiracy" memenangkan kategori Pencapaian Luar Biasa dalam Tata Rias untuk sebuah Serial.[33] "The Big Goodbye" juga memenangkan Penghargaan Peabody, menjadi program sindikasi pertama[16] dan satu-satunya episode Star Trek yang meraih penghargaan tersebut. Dua episode tertinggi pada rating Nielsen adalah "Encounter at Farpoint" dengan rating 15.7, dan "Justice" dengan rating 12.7.[14] Musim tersebut berjalan dari tahun 1987 sampai 1988. Musim 2 (1988–1989)![]() Serial tersebut mendapatkan perubahan signifikan pada musim kedua. Beverly Crusher digantikan sebagai Kepala Medis oleh Katherine Pulaski, yang dimainkan oleh Diana Muldaur, yang pernah menjadi bintang tamu pada episode "Return to Tomorrow" dan "Is There in Truth No Beauty?", dua episode dari serial Star Trek: The Original Series. Area rekreasi kapal Enterprise, Ten-Forward, beserta bartender/penasihat misterius bernama Guinan, yang dimainkan oleh Whoopi Goldberg, muncul untuk pertama kalinya. Akibat dari adanya mogok kerja Writers Guild of America 1988, jumlah episode dikurangi dari 26 menjadi 22, dan awal penayangan musim ditunda. Karena adanya mogok tersebut, episode pembuka, "The Child", didasari oleh naskah yang ditulis untuk Star Trek: Phase II, sementara episode terakhir, "Shades of Gray", merupakan episode klip ulangan. Namun begitu, musim kedua secara keseluruhan dianggap lebih baik dibandingkan musim pertama.[34] Diuntungkan dari komitmen Paramount untuk menayangkan serial lebih dari satu tahun dan bebas dari campur tangan jaringan karena dalam bentuk sindikasi, Roddenberry menemukan penulis-penulis yang mampu bekerja sesuai dengan panduannya dan menciptakan drama dari interaksi para pemeran dengan alam semesta.[9] Alur cerita menjadi lebih kompleks dan mulai menggabungkan drama dengan humor komedi. Fokus musim kedua terhadap pengembangan karakter juga mendapat pujian khusus.[34] Salah satu produser eksekutif Maurice Hurley menyatakan bahwa tujuan utamanya di musim kedua adalah untuk merencanakan dan menjalankan busur cerita dan busur karakter.[35] Hurley menulis episode peraih penghargaan "Q Who", yang menjadi penampilan pertama dari Borg. Musim kedua berfokus pada pengembangan karakter Data, dan dua episode dari musim tersebut, "Elementary, Dear Data" dan "The Measure of a Man", menampilkan Data lebih banyak.[36] Miles O'Brien juga menjadi karakter yang sering muncul di musim kedua, sementara Geordi La Forge mengambil posisi kepala mekanik. Isu mengenai Klingon terus dieksplorasi melalui episode "A Matter of Honor" dan "The Emissary", yang memperkenalkan mantan kekasih Worf, K'Ehleyr.[37] Lima episode musim kedua dinominasikan untuk enam Penghargaan Emmy, dan "Q Who" memenangkan kategori Penyuntingan Suara Luar Biasa untuk sebuah Serial dan Pencampuran Suara Luar Biasa untuk sebuah Serial Drama.[33] Musim kedua ditayangkan pada tahun 1988 sampai 1989. Musim 2 menandai bertambahnya set "Ten Forward" di Studio Paramount, terletak di Panggung 8 di studio tersebut.[38] Set Ten-Forward dirancang oleh Herman Zimmerman, dan dalam serial tersebut merupakan tempat bagi kru untuk bersantai, berkumpul bersama, serta makan dan minum.[38] Di dalamnya, Ten-Forward memiliki bar yang berseberangan dengan jendela besar, dan di luarnya terdapat lautan bintang, atau dengan penggunaan efek khusus layar hijau, adegan lain.[38] Musim 3 (1989–1990)Sebelum produksi musim ketiga pada musim panas 1989, beberapa perubahan personil dilakukan. Kepala Penulis Maurice Hurley dipecat dan Michael Piller mengambil alih posisinya sampai akhir serial. Pencipta dan produser eksekutif Gene Roddenberry mengambil tugas yang lebih sedikit dikarenakan kondisi kesehatannya yang menurun. Roddenberry memberi Piller dan Berman posisi produser eksekutif, dan mereka menjabat posisi tersebut hingga akhir serial, dengan Berman mengawsi produksi secara keseluruhan dan Piller bertanggung jawab atas arah kreatif dari acara dan penulisan. McFadden kembali memerankan Doctor Crusher, menggantikan Muldaur, yang menjadi bintang tamu selama musim kedua. Perubahan tambahan adalah penambahan musik pada pembuka musim kedua, hingga akhir kredit penutup. Ronald D. Moore bergabung ke dalam serial setelah mengirim naskah konsep yang akhirnya menjadi episode "The Bonding". Ia nantinya menjadi "guru Klingon" pada seri Star Trek,[33] yang diartikan bahwa ia menulis episode TNG yang membahas Kekaisaran Klingon (walaupun ia juga menulis beberapa cerita Romulan, seperti episode "The Defector"). Penulis/produser Ira Steven Behr juga bergabung di musim ketiga. Walaupun kariernya di TNG hanya selama satu tahun, ia kemudian menjadi penulis dan kepala produser dari serial sempalan Star Trek: Deep Space Nine.[39] Enam episode musim ketiga dinominasikan untuk delapan Penghargaan Emmy. "Yesterday's Enterprise" memenangkan kategori Penyuntingan Suara Luar Biasa untuk sebuah Serial dan "Sins of the Father" memenangkan kategori Direksi Seni Terbaik untuk sebuah Serial.[33] Setelah seorang chiropractor memperingatkan bahwa para pemeran berisiko cedera tulang permanen, seragam wol dua potong yang baru menggantikan seragam spandeks yang sangat ketat dari dua musim pertama.[40] Akhir musim ketiga, yaitu episode peraih penghargaan "The Best of Both Worlds", merupakan episode pengakhir musim yang gantung, sebuah tradisi yang terus berlanjut hingga akhir serial. Musim ketiga tayang sejak 1989 sampai 1990. Episode terakhir musim 3 yang juga jembatan ke musim 4 "The Best of Both Worlds" menjadi salah satu episode Star Trek terbaik menurut TV Guide dalam "100 Momen Paling Berharga dalam Sejarah TV", berada di posisi 70 dari 100 pada Maret 2001.[41] Episode tersebut sering kali menjadi salah satu episode Star Trek terbaik dalam seri tersebut.[42][43] Musim 4 (1990–1991)![]() Brannon Braga dan Jeri Taylor bergabung di musim keempat. Musim keempat melampaui panjang dari seri The Original Series dengan produksi episode TNG ke-80, "Legacy". Ras alien baru, Cardassians, pertama kali muncul dalam episode "The Wounded". Nantinya ras tersebut akan menjadi salah satu ras utama di serial Star Trek: Deep Space Nine. Episode terakhir musim keempat, "Redemption", merupakan episode ke-100, dan seluruh kru dan pemeran (termasuk pencipta Star Trek Gene Roddenberry) merayakan capaian tersebut di set anjungan. Cuplikan dari perayaan tersebut terdapat pada acara khusus ulang tahun ke-25 Star Trek yang dipandu oleh William Shatner dan Leonard Nimoy, yang tayang di akhir musim. Tujuh episode musim keempat dinominasikan untuk delapan Penghargaan Emmy. "The Best of Both Worlds, Part II" memenangkan kategori Penyuntingan Suara Luar Biasa untuk sebuah Serial dan Pencampuran Suara Luar Biasa untuk sebuah Serial.[33] Karakter Wesley Crusher meninggalkan serial tersebut di musim keempat untuk pergi ke Starfleet Academy. "Family" merupakan satu-satunya episode TNG di mana Data tidak tampil di layar. Musim keempat ditayangkan pada tahun 1990 sampai 1991. Season 5 (1991–1992)Episode kelima musim kelima, "Unification", dibuka dengan dedikasi kepada pencipta Star Trek Gene Roddenberry (walaupun episode sebelumnya, "The Game", tayang empat hari setelah kematiannya). Roddenberry, walaupun telah meninggal, tetap mendapatkan kredit sebagai produser eksekutif hingga akhir serial. Para pemeran dan kru mengetahui kematiannya ketika mereka sedang memproduksi episode "Hero Worship", sebuah episode di musim kelima. Tujuh episode musim kelima dinominasikan untuk delapan Penghargaan Emmy. "Cost of Living" memenangkan kategori Pencapaian Individu Luar Biasa dalam Rancangan Kostum untuk sebuah Serial dan Pencapaian Individu Luar Biasa dalam Tata Rias untuk sebuah Serial, dan "A Matter of Time" serta "Conundrum" sama-sama memenangkan Pencapaian Individual Luar Biasa dalam Efek Visual Khusus. Sebagai tambahan, "The Inner Light" menjadi episode televisi pertama sejak episode Star Trek: The Original Series tahun 1968 "The City on the Edge of Forever" untuk memenangkan Penghargaan Hugo pada kategori Presentasi Dramatis Terbaik.[33] Musim kelima memperkenalkan jaket yang dikenakan oleh Picard yang ia pakai hingga akhir serial. Set ruang rapat pengamatan diubah dengan menghilangkan model kapal angkasa emas di sepanjang dinding interior dan penambahan lampu di bawah jendela. Karakter berulang Perwira (Letda.) Ro Laren pertama kali diperkenalkan di musim kelima. Musim tersebut tayang pada tahun 1991 sampai 1992. Musim 6 (1992–1993)Astronot NASA Mae Jemison (kiri) memainkan perwira pada kapal Enterprise di episode musim keenam "Second Chances"; dan ahli astrofisika ternama dunia Stephen Hawking memainkan versi holografik dirinya sendiri dalam episode terakhir musim keenam "Descent (Part I)". Dengan diciptakannya Star Trek: Deep Space Nine, waktu Rick Berman dan Michael Piller terbagi dua antara The Next Generation dan acara baru tersebut. Tiga episode musim keenam mendapatkan nominasi Penghargaan Emmy. "Time's Arrow, Part II" memenangkan kategori Pencapaian Individu Luar Biasa dalam Rancangan Kostum untuk sebuah Serial and Pencapaian Individu Luar Biasa dalam Tata Rambut untuk sebuah Serial, dan "A Fistful of Datas" memenangkan kategori Pencapaian Individu Luar Biasa dalam Pencampuran Suara untuk sebuah Serial Drama.[33] Episode dengan rating Nielsen tertinggi pada musim keenam merupakan episode "Relics", dengan rating 13.9.[44] Episode tersebut menampilkan karakter Original Series Scotty yang dimainkan oleh James Doohan. Ditambah lagi, astronot NASA Mae Jemison memainkan Lt. Palmer dalam episode "Second Chances".[45][46] Akhir episode gantung untuk musim keenam menampilkan Stephen Hawking (pada episode bagian I "Descent") dalam sebuah kameo. Musim tersebut tayang pada tahun 1992 sampai 1993. Musim 7 (1993–1994)Musim ketujuh merupakan musim terakhir bagi The Next Generation',Musim tersebut tayang pada tahun 1993 sampai 1994. Episode sebelum terakhir, "Preemptive Strike", menutup jalan cerita dari karakter Perwira (Letda.) Ro Laren dan menghadirkan isu yang akan menjadi isu utama pada Star Trek: Deep Space Nine dan Star Trek: Voyager. Episode terakhir The Next Generation, "All Good Things...", merupakan episode dua jam (yang dipisahkan menjadi dua bagian untuk tayangan ulang) yang tayang pada 19 Mei, 1994, mengunjungi kembali episode pilot dan menjadi akhir dari serial tersebut. SkyDome di Toronto menjadi tuan rumah acara besar untuk episode terakhir tersebut. Ribuan orang memenuhi stadion untuk menonton episode terakhir melalui JumboTron yang ada di stadion. Lima episode musim ketujuh mendapatkan sembilan nominasi Penghargaan Emmy, dan serial TNG secara keseluruhan merupakan seial televisi sindikasi pertama yang mendapatkan nominasi untuk Serial Drama Luar Biasa. Hingga kini, The Next Generation merupakan satu-satunya serial televisi sindikasi yang menerima nominasi untuk kategori tersebut. "All Good Things..." memenangkan kategori Pencapaian Individual Luar Biasa dalam Efek Visual Khusus, dan "Genesis" wmemenangkan kategori Pencapaian Individual Luar Biasa dalam Penggabungan Suara untuk sebuah Serial Drama. "All Good Things..." juga memenangkan Penghargaan Hugo kedua untuk serial TNG.[33] "All Good Things..." juga mendapatkan rating Nielsen tertinggi dari semua episode musim 7, dengan rating 17.4.[47] PeninggalanWalaupun para pemeran dikontrak hingga musim kedelapan,[48] Paramount mengakhiri The Next Generation setelah musim ketujuh, yang membuat beberapa pemeran kecewa dan kebingungan, dan merupakan keputusan yang tidak biasa untuk sebuah acara televisi yang sukses. Paramount lalu membuat film menggunakan para pemeran TNG, yang dipercaya akan kurang sukses apabila acara TNG masih tayang di televisi.[49] Adanya musim kedelapan juga diyakini dapat mengurangi keuntungan dikarenakan jumlah gaji pemeran yang tinggi dan harga per episode yang lebih rendah apabila dijual sebagai acara mingguan.[48] Rating kuat dari TNG terus berlanjut hingga akhir; episode terakhir pada tahun 1994 mendapatkan peringkat kedua dari seluruh acara di minggu tersebut, antara acara populer seperti Home Improvement dan Seinfeld,[48] dan ditonton lebih dari 30 juta penonton.[50] TNG merupakan serial Star Trek yang paling banyak ditonton, dengan jumlah penonton tertinggi sebesar 11.5 juta pada musim kelima sebelum peluncuran DS9. Antara 1988 dan 1992 TNG menambah setengah hingga satu juta penonton baru setiap tahunnya.[51] Peringkat Nielsen yang telah disesuaikan untuk acara TV Star Trek:[51]
Penulis buku fiksi ilmiah mencatat bahwa Star Trek: The Next Generation memberi pengaruh bagi karier mereka.[52] Episode-episodeStar Trek: The Next Generation selama tujuh musim mulai 28 September 1987 dan berakhir pada 23 Mei 1994. Serial tersebut dimulai ketika para kru dari kapal Enterprise-D disidang oleh mahluk mahakuasa bernama Q, yang menjadi karakter berulang. Makhluk seperti tuhan tersebut mengancam akan membinasakan umat manusia karena mereka merupakan ras biadab, memaksa kru Enterprise untuk memecahkan misteri di Stasiun Farpoint untuk membuktikan bahwa umat manusia pantas untuk diselamatkan. Setelah berhasil memecahkan misteri tersebut serta menghindari malapetaka, para kru berangkat menuju misi mereka untuk mengeksplorasi dunia baru yang unik. Cerita selanjutnya berfokus pada penemuan kehidupan baru dan hubungan sosiologis dan politik dengan budaya asing, serta mengeksplorasi kondisi umat manusia. Beberapa spesies baru diperkenalkan sebagai ras antagonis, di antaranya termasuk para Ferengi, Cardassians, dan |