Qushay bin Kilab
Qushay bin Kilab bin Murrah (bahasa Arab: قُصَيّ ٱبْن كِلَاب ٱبْن مُرَّة, Qushayy ibn Kilāb ibn Murrah; ca 400–480) adalah leluhur dari suku Quraisy dan merupakan kakek buyut Nabi Muhammad. Nama asli Qushay adalah Zaid,[1][2] namun ia dipanggil qushay (artinya: jauh), karena ia dibesarkan di tempat yang jauh, yakni di wilayah Bani Qudha'ah di daerah Syria.[1][3] Silsilah KeluargaLeluhurSilsilah lengkap Qushay adalah Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuziamah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnān.[4] Menurut beberapa riwayat Adnān merupakan keturunan dari Nabi Ismail putra dari Nabi Ibrahim. Riwayat SingkatAyah Qushay yang bernama Kilab yang menikah dengan Fatimah binti Sa'd, mereka memiliki dua orang putra yaitu Qushay dan Zuhrah bin Kilāb. Ayahnya meninggal saat Qushay masih kecil. Ibunya kemudian menikah lagi dengan Rabi'ah bin Haram dan ikut ke Syam. Karena timbul perselisihan antara Qushay dengan putra-putra Rabi'ah bin Haram, maka Qushay kembali ke Mekkah.[4] Di Mekkah, Qushay menikahi Hubbah binti Hulail, putri dari Hulail bin Hubshiyyah yang merupakan pemimpin Bani Khuza'ah. Pada masa itu Bani Khuza'ah merupakan bani yang dipercaya sebagai penjaga rumah suci Ka'bah. Setelah Hulail meninggal, Qushay ditetapkan sebagai pemimpin Bani Khuza'ah dan penjaga Ka'bah.[5] Qushay kemudian membawa beberapa kerabatnya dari Bani Quraisy untuk tinggal di sekitar Ka'bah di Mekkah. Di antaranya adalah saudaranya Zuhrah, pamannya Taim bin Murrah, dan sepupunya Makhzum bin Yaqazhah. Mereka ini dan keturunannya kemudian dikenal sebagai kaum Quraiys Lembah, adapun keturunan Quraisy lain yang menetap di sekeliling Mekkah dikenal sebagai Quraiys Pinggiran. Qushay memimpin Mekkah dengan kekuasaan yang tidak tersaingi. Sebagai penjaga Ka'bah, ia membuat aturan agar para peziarah yang datang ke Rumah Suci itu mendapat pelayanan makanan dan air minum, yang biayanya dipungut dari cukai perdagangan dan pajak penduduk Mekkah. Qushay juga memerintahkan agar penduduk Mekkah membuat rumah secara permanen di sekitar Ka'bah, setelah itu ia membangun sebuah pusat pertemuan umum di dekat Ka'bah yang bernama Dārul-Nadwah atau Rumah Majelis.[5] Qushay juga menjaga perdamaian di antara banyak suku yang tinggal di Mekah. KeturunanQushay memiliki 4 orang putra,[5] yang lain menyebut ia memiliki 2 orang putra.[4] Anak yang tertua adalah Abdu Dār yang kemudian menurunkan Bani Abdu Dār. Anaknya yang lain adalah Abdu Manāf yang menurunkan Bani Abdu Manāf. Satu lagi putranya yang diketahui adalah Abdu 'Uzza yang menurunkan Bani Asad.[6]
Penerus KepemimpinanQushay memilih putra pertamanya, Abdu Dār sebagai penerus kepemimpinan atas Mekkah dan penjaga Ka'bah, meskipun ia agak kurang cakap dibanding Abdu Manāf. Pesan Qushay menjelang meninggalnya adalah:
Qushay mewariskan seluruh hak dan kekuasaannya kepada Abdu Dār termasuk kepemilikan Dārul-Nadwah.[5] Pada generasi selanjutnya terjadi perebutan atas jabatan dan kedudukan ini, yang mengakibatkan dipisahkannya jabatan tersebut menjadi:
Referensi
Lihat pulaPranala luar
|