Penanam padiMesin tanam padi adalah mesin tanam khusus yang dirancang untuk memindahkan bibit padi ke sawah. Dua jenis utama mesin tanam padi adalah tipe tunggang dan tipe jalan. Tipe tunggang digerakkan dengan tenaga dan biasanya dapat memindahkan enam baris padi sekaligus; tipe jalan digerakkan secara manual dan biasanya dapat memindahkan empat baris padi sekaligus.[1][2] Meskipun padi ditanam di wilayah selain Asia, mesin penanam padi terutama digunakan di Asia Timur, Tenggara, dan Selatan. Hal ini karena padi dapat ditanam tanpa perlu memindahkan tanaman, cukup dengan menabur benih di ladang, dan petani di luar Asia lebih menyukai cara yang praktis ini dengan mengorbankan hasil panen yang lebih rendah.[3] Alat tanam padi yang umum terdiri dari:
Penanaman padi dengan mesin tanam membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang jauh lebih sedikit daripada penanaman manual. Penanaman padi dengan mesin tanam ini meningkatkan perkiraan luas area tanam yang dapat ditanami seseorang dari 700 menjadi 10.000 meter persegi per hari. Namun, mesin penanam padi cukup mahal bagi hampir semua petani kecil di Asia. Mesin penanam padi populer di negara-negara industri dengan biaya tenaga kerja tinggi, misalnya di Korea Selatan. Mesin ini kini juga semakin populer di negara-negara Asia Selatan karena, pada saat penanaman, kekurangan tenaga kerja sedang mencapai puncaknya.[4] Mesin tanam padi pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1960-an, sedangkan upaya mekanisasi penanaman padi pertama kali dimulai pada akhir abad ke-19. Di Jepang, pengembangan dan penyebaran mesin tanam padi berkembang pesat selama tahun 1970-an dan 1980-an.[5] Referensi
|