Pay Burman
Parlin Burman Siburian (populer dengan nama Pay atau Pay Burman; lahir 2 Mei 1970) adalah seorang produser musik, aransir, pencipta lagu, dan gitaris Indonesia. Ia merupakan mantan gitaris grup musik Slank formasi ke-13.[1] Setelah berpisah dari Slank, Pay membentuk grup musik rok, BIP, yang telah merilis lima album: Turun Dari Langit (2001), Min Plus (2002), Udara Segar (2004), Berangkat (2010), dan sebuah mini album "Bikin Indonesia Paten" (2019). BIP juga pernah merilis album kompilasi lagu terbaiknya, The Best of BIP: Ternyata Harus Memilih (2003). Dari tangan dinginnya, Pay Burman telah menciptakan banyak karya yang dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi ternama Indonesia seperti Agnes Monica, Once, Ari Lasso, Kotak, dan Bunga Citra Lestari. Salah satu karya terbarunya adalah bersama Danar Widianto, juara ketiga dari X Factor Indonesia, berjudul “Dulu” yang rilis pada 21 Juli 2022,[2] dan “Maafkan Kami yang Belum Fasih Mencintai” pada 4 November 2022. Dalam penampilannya, Pay sangat identik dengan gitar merek FGN (Fujigen). Namun, ia juga terkadang memakai beberapa merek gitar lain seperti Ibanez RG, Ibanez Jem JR "Steve Vai", Ibanez Voyager "Reb Beach", Fender Stratocaster, Fender Telecaster, Ibanez "Andy Timmons", Jackson Dinky DK2S Sustainiac (Black), Gibson Les Paul, dan Gibson EDS-1275 (SG Double Neck). Pay Burman mengawali kariernya sebagai gitaris, komposer, dan produser dengan menangani beberapa lagu dari mendiang Nike Ardilla, termasuk Bintang Kehidupan dan Sandiwara Cinta. Pada tahun 2018, Pay menciptakan lagu "Meraih Bintang" sebagai lagu resmi untuk Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta, Indonesia.[3] Video musik resmi dari lagu yang dinyanyikan oleh Via Vallen tersebut telah ditonton lebih dari 152 juta kali di YouTube.[4] Selain versi asli, lagu ini juga telah dinyanyikan ulang dalam berbagai bahasa. Perjalanan KarierPay sejak berusia 14 tahun untuk memulai kariernya sebagai gitaris utama pada tahun 1985 dengan bergabung dalam grup band Skull dan berganti nama menjadi Navy Punk bersama Trison Manurung (vokalis) setelah keluarnya Arry Yanuar (almarhum) sang drummer sementara Iwan Achtandi mengambil alih posisi sebagai drummer dan leader yang sebelumnya Iwan bermain gitar utama di grup Skull. Pada tahun 1987, Pay keluar dari Navy Punk dan digantikan oleh Iwan kembali mengambil alih sebagai gitaris utama sementara Arry kembali bersama 4 temannya untuk masuk ke dalam Navy Punk dengan pergantian nama menjadi membentuk Roxx. Setelah keluar dari Navy Punk (Roxx), Pay sempat bergabung dengan Slank sebelum keluar pada tahun 1987. Ia kemudian membentuk Chivas bersama Indra Qadarsih (kibor), Andy Liany (vokal), Thomas Ramdhan (bas), dan Ronald Fristianto (drum). Pay kemudian kembali bergabung dengan Slank dan menjadi anggota formasi 13. Pada masa itu, Pay dan Bimbim menawarkan demo Slank kepada produser Nike Ardilla, yang kemudian diambil alih oleh Boedi Soesatyo (Project Q), sahabat dari ayah Indra Q. Setelah mendapatkan kontrak dengan label Project Q pada tahun 1989, Slank mulai melakukan rekaman dengan personel yang terdiri dari Pay, Bimbim, Bongky, Indra Q, dan Kaka. Di tengah perjalanan kariernya, Pay sempat merilis dua album solo, yaitu Bungaku Hilang (1998) dan Terbawa Suasana (2000). Meskipun cukup sukses secara komersial, Pay memutuskan untuk tidak melanjutkan karier sebagai penyanyi solo dan lebih fokus membentuk BIP pada tahun 2000. Pay juga pernah membentuk proyek musik Fargat 727 bersama Andy Liany, Ronald, dan Once, yang merilis album Seribu Angan. Pada tahun 1998, ia diajak oleh Ahmad Dhani untuk mengisi gitar di album Ahmad Band. Pada tahun 2000, Pay bersama Bongky dan Indra Q memulai proyek grup musik BIP. Pada tahun 2021, ia membentuk proyek GENERAL MAYA yang menggaet beberapa vokalis seperti Roy Jeconiah (eks-Boomerang), David Bayu (Naif), dan Rudjhack The Genks, yang masih aktif hingga saat ini. Inisiatif dan KomunitasPay Burman juga terlibat sebagai inisiator Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN), FNAN sebuah ajang pencarian bakat yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda melalui musik.[5] Keterlibatannya berlanjut sebagai produser dan direktur musik dalam album kompilasi finalis festival yang bertajuk Nyanyian Anak Negeri (Album).[6] Selain itu, ia adalah pendiri dari komunitas Indonesia Care Music, yang sebelumnya bernama Indonesia Care.[7][8] Komunitas ini berfokus pada kegiatan sosial dan kemanusiaan melalui musik serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat. Kehidupan pribadiPay pernah menikah dengan Cynthia Dewi Bayu Wardhani atau yang lebih dikenal dengan Dewiq, seorang penyanyi dan komponis asal Makassar, pada tahun 2001. Mereka bercerai pada tahun 2007. Pada tahun 2010, Pay menikah dengan Irene Anastasya Pricilia dan dianugerahi tiga orang anak: Sean Debata Siburian, Saggia Figlia Siburian, dan Sisuka Cita Siburian. DiskografiBersama SlankSuit... Suit... He... He... (Gadis Sexy) (1990)[9] Kampungan (1991) Piss! (1993) Generasi Biru (1994) Minoritas (1996) Bersama Fargat 727Seribu Angan (1991)[10] Bersama Ahmad BandIdeologi Sikap Otak (1998) Album soloBungaku Hilang (1998) (label Blackboard) Terbawa Suasana (2000) (label Universal Music Indonesia) Daftar karya ciptaanPay Burman telah menulis lebih dari 350 lagu untuk berbagai artis Indonesia.[11]
Daftar lengkap dapat dilihat di halaman songwriter Spotify Pay. Penghargaan dan nominasi
Lihat pulaDian Nebula Referensi
Pranala luar(Indonesia) Profil Pay Siburian di Gitaris.com (Indonesia) Pay di Facebook (Indonesia) Pay di Instagram (Indonesia) Saluran Pay di YouTube (Indonesia) Profil penulis lagu Pay di Spotify (Indonesia) Pay di Apple Music |