Onchocerciasis
Onchocerciasis, juga dikenal sebagai kebutaan sungai atau Penyakit Robles, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit Onchocerca volvulus.[1] Gejalanya antara lain gatal-gatal parah, benjolan di bawah kulit, dan kebutaan.[1] Penyakit ini adalah penyebab terbesar kedua, setelah trakoma, atas terjadinya kebutaan akibat infeksi.[2] Penyebab dan DiagnosisCacing parasit disebarkan oleh gigitan lalat hitam dari jenis Simulium.[1] Biasanya infeksi muncul setelah penderita berkali-kali terkena gigitan lalat tersebut.[3] Lalat ini hidup di dekat sungai dan ini jugalah asal-usul dari nama penyakit ini.[2] Setelah masuk ke dalam tubuh penderita, lalat akan menumbuhkan larva yang akhirnya berkembang hingga bisa mencapai kulit.[1] Di sini, mereka bisa menginfeksi lalat hitam selanjutnya yang menggigit orang tersebut.[1] Ada sejumlah cara untuk melakukan diagnosis, di antaranya: melakukan biopsi kulit dengan kadar garam normal lalu menunggu larva keluar, mencari larva di mata, dan mencari larva cacing dewasa pada benjolan-benjolan di bawah kulit.[4] Pencegahan dan PerawatanBelum ada vaksinasi untuk melawan penyakit ini.[1] Pencegahan dilakukan dengan cara mencegah gigitan lalat,[5] yang bisa dilakukan dengan menggunakan penolak serangga dan pakaian yang memadai.[5] Upaya lainnya antara lain berusaha menekan populasi lalat dengan cara menyemprotkan insektisida.[1] Upaya untuk membasmi penyakit dengan cara mengobati keseluruhan kelompok penderita dua kali setahun sedang dilakukan secara berkelanjutan di sejumlah wilayah di seluruh dunia.[1] Pengobatan bagi mereka yang terinfeksi penyakit ini adalah dengan memberi obat ivermectin setiap enam atau dua belas bulan sekali.[1][6] Pengobatan ini bisa membunuh larva namun tidak efektif untuk cacing dewasa.[7] Obat doksisiklin, yang membunuh bakteri terkait yang disebut sebagai Wolbachia, tampaknya bisa melemahkan cacing dan juga direkomendasikan oleh beberapa orang.[7] Benjolan di bawah kulit juga bisa diangkat melalui pembedahan.[6] Epidemiologi dan RiwayatSekitar 17 hingga 25 juta jiwa terinfeksi kebutaan sungai, dengan sekitar 0.8 juta jiwa di antaranya menderita tingkat tertentu dari kehilangan penglihatan.[3][7] Infeksi paling banyak ditemukan di Afrika Sub-Sahara, sekalipun sejumlah kasus juga dilaporkan di Yemen dan wilayah-wilayah terisolasi di Tengah dan Amerika Selatan.[1] Pada tahun 1915, dokter Rodolfo Robles pertama kali menemukan hubungan antara cacing dengan penyakit mata.[8] Oleh World Health Organization penyakit ini dimasukkan ke dalam daftar penyakit tropikal yang terabaikan.[9] Referensi
|