Bedasarkan jumlah biomassa, pergerakan ini menjadi migrasi sinkornis terbesar di Bumi.[4][2] Selain itu, migrasi ini tidak terbatas untuk satu jenis takson, karena beberapa contoh diketahui dari hewan yang melakukan ini adalah krustasea (kopepoda),[5]moluska (cumi-cumi) dan ikan sirip kipas (trout).[6]
Fenomena ini dapat menguntungkan karena beberapa alasan, terutama adalah untuk akses makanan dan menhindari predator.[7] Migrasi ini dipicu oleh beragam stimuli, yang paling utama adalah respons dari perubahan intensitas cahaya,[7] meski bukti menunjukkan bahwa jam biologis juga merupakan salah satu stimulus yang mendasari hal ini.[8] Meski fenomena ini umumnya nokturnal, dengan hewan naik ke permukaan saat matahari terbenam dan turun saat matahari terbit, waktunya dapat diubah dengan respons berbagai jenis stimuli. Beberapa peristiwa tak biasa mendampak migrasi vertikal: Migrasi vertikal tidak terjadi selama matahari tengah malam pada wilayah-wilayah Arktik,[9][10] dan dapat terjadi secara tiba-tiba saat gerhana matahari.[11] Fenomena ini juga mendemonstrasikan variasi yang dipengaruhi awan.[12]
^C. Manno, A.K. Pavlov (January 2014). "Living planktonic foraminifera in the Fram Strait (Arctic): absence of diel vertical migration during the midnight sun". Hydrobiologia. 721: 285–295. doi:10.1007/s10750-013-1669-4. S2CID18320084.