Manchester53°28′N 2°14′W / 53.467°N 2.233°W
Manchester (/ˈmæntʃɛstər/ ⓘ) adalah sebuah kota dan borough metropolitan di Manchester Raya, Inggris, yang memiliki populasi sebanyak 552.000 jiwa pada tahun 2021.[4] Manchester terletak di Kawasan Perkotaan Manchester Raya, yang merupakan kawasan perkotaan terbesar ketiga di Britania Raya, dengan populasi sekitar 2,2 juta jiwa.[5] Orang yang berasal dari Manchester dikenal dengan sebutan Mancunian, dan dewan perwakilan daerah untuk kota ini adalah Dewan Kota Manchester. Manchester berlokasi di bagian tengah-selatan Inggris Barat Laut, dibatasi oleh Dataran Chesire di sebelah selatan dan Pennines di sebelah utara dan timur. Catatan sejarah Manchester dimulai dengan berdirinya permukiman sipil Romawi dengan bentengnya yang bernama Mamucium pada tahun c. 79 M di tebing batu dekat pertemuan antara Sungai Medlock dan Sungai Irwell. Secara historis, sebagian besar wilayah Manchester adalah bagian dari Lancashire, meskipun wilayah selatan Sungai Mersey juga berada di Cheshire.[6] Sepanjang Abad Pertengahan, Manchester tetap menjadi kota terkemuka. Urbanisasi besar-besaran ke Manchester terjadi seiring dengan ledakan dalam pembangunan pabrik tekstil selama Revolusi Industri,[7] yang menyebabkan kota ini menjadi kota industri pertama di dunia.[8] Pada awal abad ke-19, pembangunan pabrik-pabrik difokuskan di wilayah-wilayah borough di dalam kota, sehingga Manchester diberikan status kota pada tahun 1853 oleh Ratu Victoria. Pada tahun 1894, Terusan Kapal Manchester dibangun, yang kemudian menciptakan Pelabuhan Manchester. Kota ini terkenal karena arsitektur, budaya, musik, jaringan media, ilmu pengetahuan dan teknik, kehidupan sosial, dan olahraganya. Klub sepak bola terkemuka di Liga Utama Inggris, Manchester City dan Manchester United, berasal dari kota ini.[9] Manchester juga merupakan tempat kelahiran stasiun kereta api pertama di dunia, dan tempat para ilmuwan pertama kali memisahkan atom dan menciptakan program penyimpanan komputer. Manchester memiliki dua universitas, salah satunya merupakan universitas tunggal terbesar di Britania Raya. Ekonomi Manchester merupakan salah satu ekonomi perkotaan terbesar di Britania Raya. Manchester juga menjadi kota ketiga di Britania Raya yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara setelah London dan Edinburgh, dan yang paling sering dikunjungi di Inggris (setelah London).[10] SejarahEtimologiNama Manchester berasal dari kata Romawi Kuno Mamucium, yang merupakan nama benteng dan permukiman Romawi di Manchester kuno. Pada umumnya kata ini dianggap sebagai bentuk Latin dari kata Kelt asli (kemungkinan berarti "payudara seperti bukit", kata Mamm- berarti "payudara"), ditambah dengan kata Inggris kuno ceaster yang berarti "kota", yang berasal dari bahasa Latin, castra ("perkemahan").[11] Teori alternatif lainnya menunjukkan bahwa asal kata Manchester ini adalah dari bahasa Britonik mamma ("ibu"). Kata "ibu" ini ditujukan untuk merujuk pada Sungai Medlock yang mengalir di bawah benteng. Kata Mam berarti "payudara wanita" dalam bahasa Gaelik Irlandia dan "ibu" dalam Bahasa Wales.[12] Sejarah awalBrigantes adalah suku Keltik utama yang menghuni wilayah yang saat ini bernama Inggris Utara. Mereka membangun benteng di wilayah batu pasir yang saat ini merupakan lokasi dari Katedral Manchester di tepi Sungai Irwell.[13] Wilayah ini terus diperluas hingga mencapai daerah dataran rendah subur yang sekarang bernama Salford dan Stretford. Setelah Romawi Menaklukkan Britania pada abad ke-1, Jenderal Agricola memerintahkan pembangunan benteng Romawi bernama Mamucium pada tahun 79 untuk memastikan bahwa kepentingan Romawi di Deva Victrix (Chester) dan Eboracum (York) terlindungi dari suku Brigantes.[13] Manchester Tengah mulai dihuni secara permanen sejak saat itu.[14] Sebuah fragmen yang stabil dari versi akhir benteng Romawi yang didirikan tampak di benteng-benteng yang dibangun di Castlefield. Permukiman Romawi di Manchester kemungkinan berakhir sekitar abad ke-3; vicus, atau pemukiman sipil, tampaknya telah ditinggalkan pada pertengahan abad ke-3 oleh para pemukimnya, namun pembangunan benteng juga telah mendukung terbentuknya sebuah garnisun kecil hingga akhir abad ke-3 atau awal abad ke-4.[15] Pada saat penaklukan Normandia pada tahun 1066, permukiman utama di Manchester telah bergeser ke kawasan pertemuan antara Sungai Irwell dan Sungai Irk.[16][17][18] ![]() Thomas de la Warre, seorang tuan tanah, mendirikan sebuah sekolah gereja untuk paroki-paroki di Manchester pada tahun 1421. Gereja tersebut saat ini dikenal dengan nama Katedral Manchester, sedangkan sekolahnya kemudian menjadi Sekolah Musik Chetham dan Perpustakaan Chetham.[16][19] Perpustakaannya, yang dibuka pada tahun 1653 dan tetap dibuka untuk umum hingga saat ini, adalah perpustakaan publik tertua di Britania Raya.[20] Manchester disebutkan memiliki sebuah pasar pada tahun 1282.[21] Sekitar abad ke-14, Manchester menerima kedatangan para penenun Flemish, para pendatang ini sering dikaitkan sebagai dasar bagi industri tekstil di kawasan itu.[22] Manchester menjadi pusat penting bagi pembuatan dan perdagangan wol dan linen. Kira-kira tahun 1540, Manchester telah berkembang menjadi "kota yang paling adil, paling terbangun, paling cepat, dan paling padat penduduknya dari semua kota di Lancashire" (John Leland).[16] Katedral dan bangunan Chetham adalah satu-satunya bangunan signifikan yang selamat dari Manchester kuno seperti yang digambarkan oleh Leland.[17] Selama Perang Saudara Inggris, Manchester menjadi markas favorit bagi kepentingan Parlemen. Meskipun tidak bertahan lama, Cromwell diberikan hak untuk memilih anggota parlemen sendiri. Charles Worsley, yang mewakili Manchester di Parlemen selama satu tahun, kemudian ditunjuk menjadi Mayor Jenderal untuk Lancashire, Cheshire dan Staffordshire. Worsley adalah seorang puritan, ia membatasi kegiatan gereja dan melarang perayaan Natal, ia akhirnya meninggal dunia pada tahun 1656.[23] Pemanfaatan kapas untuk tekstil mulai digunakan setelah tahun 1600, pertama kali untuk memproduksi linen/katun, namun pada tahun 1750, wol juga mulai diproduksi dan pabrik-pabrik tekstil kecil pun mulai bermunculan.[16] Sungai Irwell dan Mersey mulai bisa dilayari pada tahun 1736, membuka rute dari Manchester ke dermaga laut di Mersey. Bridgewater Canal, kanal buatan pertama di Britania, dibuka pada tahun 1761, mengangkut batubara dari tambang di Worsley ke Manchester pusat. Kanal ini kemudian diperpanjang lagi dari Mersey ke Runcorn pada tahun 1776. Manchester menjadi produsen tekstil yang dominan bagi wilayah-wilayah di sekitarnya.[16] Bursa komoditas dibuka pada tahun 1729, dan sejumlah gudang-gudang besar yang bermunculan setelahnya turut membantu peran Manchester sebagai pusat perdagangan. Pada tahun 1780, Richard Arkwright memulai pembangunan pabrik kapas pertama di Manchester.[17][19] Revolusi Industri![]() Sejarah Manchester berkaitan erat dengan manufaktur tekstil selama Revolusi Industri. Sebagian besar pemintalan kapas terjadi di kota-kota Lancashire selatan dan Cheshire utara, dan Manchester pada waktu itu menjadi pusat pengolahan kapas yang paling produktif,[24] dan kemudian juga menjadi pasar terbesar di dunia untuk produk-produk tekstil.[16][25] Manchester dijuluki "Cottonopolis" (Kota Kapas) dan "Kota Pabrik" selama era Victoria.[24] Di Australia, Selandia Baru dan Afrika Selatan, istilah "manchester" masih digunakan untuk menyebutkan linen rumah tangga seperti seprai, sarung bantal, handuk, da lain lain.[26] ![]() Manchester mulai diperluas "pada tingkat yang mengagumkan" pada saat pergantian abad ke-19 sebagai bagian dari proses urbanisasi yang tidak terencana[27] yang disebabkan oleh Revolusi Industri.[28] Berbagai jenis industri berkembang di kota ini, sehingga pada tahun 1835, "Manchester menjadi kota industri pertama dan terbesar di dunia."[25] Pabrik-pabrik awalnya merancang mesin-mesin untuk kepentingan perdagangan kapas, namun lambat laun mulai dikembangkan untuk kepentingan manufaktur. Industri kimia juga berkembang dengan diproduksinya bahan pemutih dan pewarna tekstil, dan diperluas ke daerah lain. Perdagangan didukung oleh industri jasa keuangan seperti perbankan dan asuransi. Meningkatnya kegiatan perdagangan dan meledaknya jumlah populasi menyebabkan peningkatan yang besar pula dalam bidang transportasi; sistem kanal diperluas, dan Manchester menjadi kota pertama yang di dunia yang melayani transportasi penumpang kereta api antar kota (Liverpool and Manchester Railway). Pada tahun 1878, GPO (pendahulu British Telecom) menyediakan layanan telepon pertama pada sebuah perusahaan di Manchester.[29] Kanal Kapal Manchester dibangun pada tahun 1894 dengan mengkanalisasi beberapa bagian Sungai Irwell dan Mersey, dengan panjang sekitar 58 kilometer (36 mi)[30] dari Salford ke Eastham Locks di wilayah pasang surut Mersey. Kanal ini akan memungkinkan kapal laut untuk berlayar langsung ke Pelabuhan Manchester. Di ujung kanal, tepat di luar borough, kawasan industri pertama di dunia dibangun di Trafford Park.[16] Sejumlah besar mesin, termasuk mesin pengolah kapas, diekspor ke seluruh dunia. ![]() Sebagai pusat kapitalisme, Manchester pernah menjadi tempat terjadinya berbagai kerusuhan dan pemberontakan tenaga kerja. Salah satu peristiwa tersebut berakhir dengan Pembantaian Peterloo pada tanggal 16 Agustus 1819. Kajian ekonomi kapitalisme Manchester juga dikembangkan di kota ini, dan Manchester adalah pusat dari Anti-Corn Law League pada tahun 1838 dan seterusnya. Manchester memiliki tempat-tempat penting yang berperan dalam sejarah Marxisme dan politik sayap kiri lainnya. Manchester juga menjadi subjek dari karya Friedrich Engels, The Condition of the Working Class in England in 1844. Engels menghabiskan sebagian besar hidupnya di Manchester,[31] dan saat Karl Marx mengunjungi Manchester, ia dan Engels bertemu di Perpustakaan Chetham. Buku ekonomi yang dibaca oleh Marx pada waktu itu masih dapat ditemui di perpustakaan, demikian juga kursi dan ruangan tempat Marx dan Engels bertemu.[20] Kongres Serikat Pekerja pertama diadakan di Manchester pada tanggal 2 sampai 6 Juni 1868. Manchester juga merupakan pusat penting bagi perkembangan Partai Buruh dan Gerakan hak pilih universal.[32] ![]() Pada masa Revolusi Industri, di Manchester apapun bisa terjadi karena proses industri, kajian kapitalisme Manchester memperkenalkan konsep perdagangan bebas dan laissez-faire, kelas atau kelompok baru dalam masyarakat, sekte agama baru, dan bentuk-bentuk baru dari organisasi buruh. Hal ini menarik datangnya para imigran yang berasal dari seantero Inggris dan Eropa. Seseorang pernah mengatakan bahwa "Apa yang dilakukan Manchester hari ini, sisanya akan dilakukan oleh dunia esok harinya."[33] Zaman keemasan Manchester kemungkinan terjadi pada kuartal terakhir abad 19. Banyak gedung-gedung publik yang megah, termasuk Manchester Town Hall, dibangun pada periode ini. Suasana kosmopolitan di kota ini memberikan kontribusi terhadap budaya dinamis, salah satunya adalah Hallé Orchestra. Pada tahun 1889, ketika dewan county diciptakan di Inggris, borough munisipal berganti menjadi borough county, dengan otonomi yang lebih besar. Meskipun Revolusi Industri mendatangkan kekayaan bagi kota, hal itu juga membawa kemiskinan dan kemelaratan bagi sebagian besar penduduk. Sejarawan Simon Schama mengungkapkan bahwa "Manchester adalah kota terbaik dan terburuk, jenis baru dari kota di dunia, cerobong asap di pinggiran kota industri akan menyapa Anda dengan gumpalan asap." Seorang pendatang Amerika di Manchester menyatakan bahwa Manchester adalah kota "penuh sial, penipu, penindas, penghancur manusia, dan pembohong."[34] Jumlah pabrik kapas di Manchester mencapai puncaknya (108 pabrik) pada tahun 1853.[24] Setelah itu jumlahnya mulai menurun dan Manchester dikalahkan sebagai pusat pemintalan kapas terbesar oleh Bolton pada tahun 1850-an dan Oldham pada tahun 1860-an.[24] Namun, pada periode ini, penurunan jumlah pabrik juga bertepatan dengan bangkitnya Manchester sebagai pusat keuangan yang baru di Inggris.[24] Manchester terus melanjutkan perannya sebagai pengolah kapas, dan pada tahun 1913, 65% dari produksi kapas dunia diolah di kota ini.[16] Perang Dunia I mengganggu akses ke pasar ekspor, dan lambat laun, pengolahan kapas di berbagai tempat lainnya di dunia juga mulai meningkat, sebagian besarnya menggunakan mesin yang diproduksi di Manchester. Pasca Depresi Besar, Manchester terpuruk dan perlahan-lahan industri di kota ini mulai mengalami kemunduran, termasuk industri tekstil. Perang Dunia II dan Manchester BlitzSeperti kebanyakan daerah lainnya di Britania Raya, Manchester dimobilisasi secara ekstensif selama Perang Dunia II. Sebagai contoh, pabrik tekstil dan lokomotif di Gorton dijadikan sebagai tempat pembuatan bom. Pabrik karet di Chorlton-on-Medlock dialihfungsikan menjadi pabrik balon udara. Manchester juga menjadi target pengeboman oleh Luftwaffe Jerman, serangan terbesar terjadi sebelum Natal pada tanggal 22/23 dan 24 Desember 1940, yang dikenal dengan Manchester Blitz. Sekitar 467 ton bahan peledak berkekuatan tinggi, ditambah dengan lebih dari 37.000 bom pembakar dijatuhkan di pusat kota Manchester. Sebagian besar dari pusat kota bersejarah itu hancur, termasuk 165 pabrik, 200 tempat usaha, dan 150 kantor. 376 tewas dan 30.000 rumah rusak.[35] Katedral Manchester adalah salah satu bangunan yang mengalami kerusakan terparah. Proses pemulihan kota ini menghabiskan waktu lebih dari 20 tahun.[36] Pasca Perang DuniaIndustri tekstil dan perdagangan terus mengalami penurunan pasca Perang Dunia II, dan bursa ditutup pada tahun 1968.[16] Tahun 1963, Pelabuhan Manchester merupakan pelabuhan terbesar ketiga di Britania Raya,[37] mempekerjakan lebih dari 3.000 pekerja, namun pelabuhan ini tidak mampu menangani banyaknya jumlah kapal kontainer. Lalu lintas kapal perlahan mengalami penurunan, dan pelabuhan ditutup pada tahun 1982.[38] Industri berat menurun sejak tahun 1960-an dan mengalami kelesuan hebat di bawah kebijakan ekonomi Margaret Thatcher setelah tahun 1979. Manchester kehilangan 150.000 lapangan pekerjaan di bidang manufaktur antara tahun 1961 dan 1983.[16] ![]() Regenerasi dimulai pada akhir 1980-an, dengan inisiatif seperti penciptaan Metrolink, Bridgewater Concert Hall, Manchester Arena, dan (di Salford) mengalihfungsikan bekas pelabuhan menjadi Salford Quays. Penawaran dua kali Manchester untuk menjadi tuan rumah Olimpiade adalah bagian dari proses untuk meningkatkan kembali profil internasional kota ini.[40] Manchester memiliki sejarah serangan yang terkait dengan Republikan Irlandia, termasuk Manchester Martyrs pada tahun 1867, pembakaran pada tahun 1920, serangkaian ledakan pada tahun 1939, dan dua serangan bom pada tahun 1992. Hari Sabtu tanggal 15 Juni 1996, Tentara Republik Irlandia Sementara (IRA) melakukan pengeboman Manchester 1996, meledakkan sejumlah besar bom di samping sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota. Bom ini merupakan bom terbesar yang pernah diledakkan di Britania, melukai lebih dari 200 orang, menyebabkan kerusakan berat pada bangunan di sekitarnya, dan memecahkan jendela-jendela rumah yang berjarak setengah mil dari lokasi kejadian. Kerugian pada awalnya ditaksir mencapai £ 50 juta, namun angka ini kemudian di revisi lagi.[41] Angka kerugian terakhir akibat bom ini diperkirakan lebih dari £ 400 juta. Sebagian besar usaha yang terkena dampak bom ini tidak pernah benar-benar pulih sepenuhnya.[42] ![]() Didorong oleh investasi besar-besaran setelah bom 1996, dan dibantu dengan diselenggarakannya Pesta Olahraga Persemakmuran 2002, pusat kota Manchester akhirnya kembali mengalami regenerasi.[40] Kompleks baru seperti The Printworks dan The Triangle menjadi pusat perbelanjaan populer dan tujuan wisata. Manchester Arndale juga menjadi pusat perbelanjaan terbesar di Britania Raya.[43] Sebagian besar dari bangunan kota yang berasal dari tahun 1960-an telah dihancurkan, dikembangkan kembali atau dimodernisasi dengan penggunaan kaca dan baja. Pabrik-pabrik lama telah diubah menjadi apartemen modern, Hulme telah mengalami program regenerasi yang luas, dan apartemen seharga jutaan pound juga semakin banyak dibangun. Menara Beetham, bangunan setinggi 169 meter dan 47 lantai, selesai dibangun pada tahun 2006. Bangunan ini merupakan bangunan tertinggi di Britania Raya di luar London, dan ketika pembangunannya selesai, bangunan ini juga menjadi bangunan hunian tertinggi di Eropa.[44] Pada bulan Januari 2007, "Casino Advisory Panel" memberikan lisensi pada Manchester untuk mendirikan satu-satunya superkasino di Britania Raya,[45] namun rencana ini secara resmi dibatalkan pada bulan Februari 2008.[46] Memasuki abad ke-21, Manchester mulai dianggap oleh media internasional,[47] publik Britania,[48] dan para menteri[49] sebagai kota kedua di Britania Raya setelah London.[50] BBC melaporkan bahwa pembangunan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir telah mempertinggi klaim bahwa Manchester merupakan kota kedua di Britania Raya.[51] Sebelumnya, Manchester bersaing dengan Birmingham untuk mendapatkan gelar tersebut.[51] Pemerintahan![]() Manchester diperintah oleh Dewan Kota Manchester setelah Dewan County Manchester Raya dihapuskan pada tahun 1986. Manchester telah menjadi anggota dari Kelompok Kota Inti di Inggris sejak pendirian badan ini pada tahun 1995.[52] Manchester diberikan piagam kota oleh Thomas Grelley pada tahun 1301, namun kehilangan status boroughnya pada tahun 1359. Hingga abad ke-19, sebagian besar urusan kepemerintahan daerah dikelola oleh hakim tertinggi kota, yang terakhir berakhir pada tahun 1846.[53] Sejak awal, Manchester berdiri dalam batas-batas county historis Lancashire.[53] Pevsner menyatakan bahwa "Stretford dan Salford, yang secara administratif tidak bersatu dengan Manchester, adalah anomali yang paling aneh dari Inggris".[22] Seorang baron Normandia menulis bahwa ia telah memisahkan Manchester dan Salford, meskipun bukan Salford yang dipisahkan dari Manchester, melainkan sebaliknya.[54] Pemisahan ini menjadikan Salford sebagai kursi yudisial dari Salfordshire, yang juga mencakup paroki-paroki kuno di Manchester. Manchester kemudian membentuk Uni Hukum sendiri dengan nama Manchester.[53] Pada tahun 1972, seorang komisaris—biasanya dikenal dengan sebutan komisaris polisi—dibentuk untuk perbaikan sosial di Manchester. Tahun 1838, Manchester memperoleh kembali status boroughnya, dan terdiri dari kota-kota seperti Beswick, Cheetham Hill, Chorlton upon Medlock dan Hulme.[53] Pada tahun 1846 dewan borough mengambil alih kekuasaan dari komisaris polisi, dan pada tahun 1853 Manchester diberikan status kota oleh Ratu Victoria.[53] Pada tahun 1885, kota-kota kecil Bradford, Harpurhey, Rusholme dan sebagian dari Moss Side dan Withington menjadi bagian dari City of Manchester. Pada tahun 1889, kota-kota ini menjadi borough county di Manchester, terpisah dari county administratif Lancashire, dan dengan demikian tidak diatur oleh Dewan Kota Lancashire.[53] Antara tahun 1890 dan 1933, daerah-daerah di Lancashire ditambahkan ke kota, termasuk bekas-bekas desa seperti Burnage, Chorlton-cum-Hardy, Didsbury, Fallowfield, Levenshulme, Longsight, dan Withington. Pada tahun 1931 paroki sipil Cheshire, Baguley, Northenden dan Northen Etchells dari selatan Sungai Mersey juga ditambahkan ke Manchester.[53] Selanjutnya, tahun 1974, melalui Undang-undang Pemerintahan Daerah 1972, City of Manchester menjadi sebuah distrik metropolitan dari county metropolitan Manchester Raya.[53] Pada tahun itu juga, Ringway, kota tempat Bandar Udara Manchester berlokasi, juga telah ditambahkan ke wilayah Manchester. Geografi
![]() Terletak pada 53°28′0″N 2°14′0″W / 53.46667°N 2.23333°W, 160 mil (257 km) di sebelah barat laut London, Manchester membentang di kawasan berbentuk mangkuk, berbatasan dengan Pennines di sebelah utara dan timur, rangkaian pegunungan yang membentang di sepanjang Inggris Utara, dan Dataran Cheshire di sebelah selatan. Pusat kota terletak di sisi timur Sungai Irwell, di dekat pertemuannya dengan Sungai Medlock dan Irk, dengan ketinggian 115 hingga 138 kaki (35 hingga 42 meter) dari permukaan laut.[55] Sungai Mersey mengalir di sebelah selatan Manchester. Kebanyakan wilayah dalam kota, khususnya di selatan, bertopografi datar, menawarkan pemandangan yang terhampar luas dari banyak bangunan-bangunan bertingkat dan pegunungan Pennines, yang tertutup oleh salju pada musim dingin. Keadaan geografi Manchester sangat berpengaruh dalam perkembangan awal kota ini sebagai kota industri pertama di dunia. Pengaruh ini antara lain tampak pada iklimnya, kedekatannya dengan pelabuhan Liverpool, ketersediaan pembangkit listrik tenaga air dari sungai-sungainya, dan cadangan batubara di sekitarnya. |