Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Malaikat dalam Islam

Malaikat dalam Islam adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dari cahaya. Beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman dalam Islam. Setiap muslim diwajibkan meyakini keberadaan, sifat dan tugas dari para malaikat yang dinyatakan dalam ayat-ayat pada Al-Qur'an.

Etimologi

Nama malaikat merupakan kata bentuk jamak yang berasal dari kata bentuk tunggal yaitu malak. Akar kata untuk kata malak ialah alaka yang diartikan sebagai pesuruh Allah yang tugasnya untuk menyampaikan pesan.[1]

Keimanan

Iman kepada malaikat merupakan salah satu dari enam rukun iman dalam Islam.[2] Ayat dalam Al-Qur'an yang menyatakan kewajiban untuk mengimani para malaikat ialah ayat ke-285 dalam Surah Al-Baqarah.[1] Mengimani malaikat menjadi bagian dari ajaran tauhid.[3] Dalam rukun iman, iman kepada malaikat meliputi keyakinan akan keberadaan, sifat-sifat dan tugas dari malaikat.[4]

Sifat

Penciptaan dan alam hidup

Para malaikat dalam ajaran Islam diciptakan oleh Allah dari cahaya. Dalam ajaran Islam, malaikat hidup dalam alam metafisika sehingga indra manusia yang hidup dalam alam fisika tidak dapat merasakan keberadaannya.[5]

Mengerjakan perbuatan mulia

Malaikat diciptakan oleh Allah hanya untuk mengadakan perbuatan mulia.[6] Sifat-sifat malaikat yang diimani dalam ajaran Islam antara lain sifat jujur, amanah, tidak pernah durhaka, dan selalu patuh mengerjakan segala perintah Tuhan.[4] Sifat-sifat tersebut dinyatakan dalam Surah At-Tahrim ayat 6.[7]

Tugas

Memuji dan menyucikan nama Allah

Memuji dan menyucikan nama Allah merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh malaikat menurut Surah Al-Baqarah ayat ke-30. Kegiatan bertasbih yang dilakukan malaikat merupakan kewajiban dari Allah yang telah mulai sebelum masa penciptaan Adam sebagai makhluk baru yang disebut manusia.[8] Dalam Surah Al-Baqarah ayat ke-30, manusia disebut oleh Allah sebagai khalifah bagi permukaan Bumi selama berdialog dengan para malaikat. Karena itu, para malaikat menanyakan alasan Allah ingin menciptakan manusia padahal sudah ada malaikat yang bertasbih kepada-Nya.[9]

Mengawasi amal manusia

Dalam Surah Qaf ayat ke-18 terdapat pernyataan bahwa setiap manusia memiliki malaikat yang selalu bersamanya untuk mengawasi setiap ucapannya.[7]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b Noegroho, Ipnu R. (Maret 2019). Dasar-dasar Memahami Iman, Islam, dan Ihsan. Anak Hebat Indonesia. hlm. 34. ISBN 978-623-2448-64-3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ Bahri 2023, hlm. 41.
  3. ^ Sesady 2023, hlm. 18-19.
  4. ^ a b Sesady 2023, hlm. 20.
  5. ^ Maimun 2021, hlm. 6.
  6. ^ Maimun 2021, hlm. 23.
  7. ^ a b Bahri 2023, hlm. 43.
  8. ^ As-Shallabi, Ali Muhammad (Desember 2022). Zirzis, Achmad (ed.). Adam: Penciptaan Manusia Pertama [Qishshah Bad'i Al-Khalq wa Khalqu Adam Alaihissalam]. Diterjemahkan oleh Irham, M., dan Supar, M. M. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 3–4. ISBN 978-623-173-001-5. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: translators list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. ^ Nadlif, A., dan Amrullah, M. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan - 1. Sidoarjo: Umsida Press. hlm. 35. ISBN 978-979-3401-75-1. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Daftar pustaka

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya