Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kertabhumi

Bhre Kertabhumi
Maharaja Majapahit ke 11
Berkuasa1468-1474
PendahuluSuraprabhawa
PenerusDyah Ranawijaya
Kematian1478
Pasangan
Keturunan
Pernikahan dengan Dewi Dwarawati Sepuh :
Pernikahan dengan Dewi Kian / Dwarawati Muda :
Pernikahan dengan Dewi Wandan Kuning :
Pernikahan dengan Istri Selir :
  • *Jayan Panolih (Adipati Sumenep)
  • *Joko Piturun, (Adipati Ponorogo)
  • *Joko Dolog,
  • *R. Sujalma,
  • *Joko Dandun,
  • *Joko Kretek, (Adipati Makassar)
  • *Joko Krewet, (Adipati Sukadana)
  • *Dewi Agur,
  • *Bondan Surati,
  • *Joko Sujono /Panembahan Jano (Adipati Palembang)
  • *Harya Dewa Ketut (Adipati Bali)
  • * Panji Suranata (Adipati Negara Daha/Banjar)
WangsaRajasa
AyahRajasawardhana
IbuManggalawardhani Bhre Tanjungpura

Bhre Kertabhumi adalah bangsawan Majapahit yang berasal dari Wangsa Rajasa terakhir yang memerintah di Mojokerto, sebelum pusat kekuasaan dipindah Ke Kediri oleh Dyah Ranawijaya. Dia merupakan putra bungsu Rajasawardhana (Raja Majapahit ke-8). Namanya dikenal melalui Kronik Sam Poo Kong ,Prasasti Jiyu, Serat Pararaton, Kakawin Banawa Sekar, Suma Oriental, Babad Tanah Jawi, Serat Kanda ,Vedha Badrasanti dan Serat Pranitiradya. Prabu Kertabumi memiliki nama Julukan Raden Alit Raden Angkawijaya,Raden Anggawijaya/Raden Kerto wijoyo II,Prabu Brawijaya .

Bhre Kertabhumi dikenal sebagai bangsawan Majapahit setelah mengalahkan pamannya Suraprabhawa (Raja Majapahit ke-10), beserta 3 saudara lainnya.Prabu Kertabhumi merupakan anggota dari Dinasti Rajasa (Dinasti Rajasa adalah dinasti keturunan Ken Arok).Runtuhnya Kekuasaan Prabu Kerta bhumi tercatat dalam kidung Vedha Badrasanti.[1]

Merebut Takhta Majapahit

Menurut Pararaton, pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi melakukan pemberontakan terhadap pamannya yang bernama Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adik Rajasawardhana, karena ia adalah putra bungsu Rajasawardhana, yang merasa lebih berhak atas takhta Majapahit dibanding pamannya itu. Pemerintahan Suraprabhawa berakhir tahun 1468 dan digantikan oleh keponakannya, yaitu Bhre Kertabhumi putra Rajasawardhana. Suraprabhawa beserta keluarganya kemudian melarikan diri ke daerah Keling, Daha. Pararaton tidak menyebut kalau Bhre Kertabhumi adalah raja yang menggantikan Suraprabhawa.Namun Di Kidung Vedha Badrasanti [1] tercatat Prabu Kertabhumi digulingkan oleh Adipati Kediri yang Bernama Raja Giri endra Wardhana .

Diserang Oleh Ranawijaya

Pada Tahun 1478 Masehi, Terjadi pemberontakan Dyah Ranawijaya yaitu Adipati Daha kediri (Putra bungsu Singawikramawardhana) yang bertujuan untuk merebut dan memindah kekuasaan Majapahit ke Dahanapura / Kediri.Huru Hara yang terjadi di Kota Majapahit menyebabkan Kerusakan besar pada keraton. Bhre Kertabumi menyelamatkan Diri dan Mencari dukungan ke nagari nagari bawahan dengan pernikahan politis.Kekalahan Prabu Kertabumi tercatat pada Kidung Vedha Badrasanti.[1] Diketahui Bahwa Raja Brawijaya menyamar sebagai pendeta Budha berdasarkan Kitab Veda Badrasanti[1].

Referensi

  1. ^ a b c d "KKG: BADRA SANTI". KKG. Rabu, 30 Mei 2012. Diakses tanggal 2025-07-28.
  • Babad Majapahit dan Para Wali (Jilid 3). 1989. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah
  • Babad Tanah Jawi. 2007. (terj.). Yogyakarta: Narasi
  • H.J. de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
  • J.L.A. Brandes, 1897, Pararaton (Ken Arok) of het boek der Koningen van Tumapěl en van Majapahit. Uitgegeven en toegelicht. Batavia: Albrecht; 's Hage: Nijhoff. VBG 49.1.
  • Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya