Kereta api Bandara Adi Soemarmo
Kereta api Bandara Adi Soemarmo (disingkat KA BIAS[a]) adalah layanan kereta api bandara yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dengan Kota Madiun dan Caruban, ibukota Kabupaten Madiun, melalui Stasiun Solo Balapan. Kereta api BIAS memiliki tatacara naik yang berbeda dengan kereta api lainnya, yaitu penumpang harus menunjukkan tiket kepada petugas stasiun saat tiba di stasiun tujuan sebelum keluar, sama seperti saat calon penumpang melakukan proses pemeriksaan pas naik, guna meminimalisasi pelanggaran relasi. Salah satu rangkaian yang digunakan oleh Kereta api Bandara Adi Soemarmo, yaitu Kereta Rel Diesel Indonesia, merupakan bekas rangkaian kereta api Madiun Jaya dan Way Umpu. Kereta api BIAS juga dilengkapi fasilitas toilet. Tingkat keterisian harian kereta api BIAS rute Madiun–Bandara Adi Soemarmo mencapai 60,5% pada November 2024.[3] Per Januari–Juni 2025, kereta api ini telah mengangkut penumpang sebanyak 153.254 penumpang.[4] SejarahSetelah peresmian kereta api ini sempat diundur—seharusnya diresmikan pada tanggal 20 Desember 2019—karena terdapat pembangunan yang belum tuntas pada beberapa titik di lintas yang dilaluinya. Akhirnya, kereta api BIAS diresmikan pada tanggal 29 Desember 2019, menjadikannya kereta api bandara pertama yang ada di Pulau Jawa bagian tengah, menghubungkan Kota Surakarta melalui Solo Balapan dengan Bandar Udara Adi Soemarmo.[5] Peluncuran kereta api ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Direktur utama KAI Edi Sukmoro, Direktur utama Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi serta bupati setempat. Rute kereta api ini diperpanjang hingga Stasiun Klaten pada tanggal 21 Februari 2020,[6] dan tiket kereta api ini sempat digratiskan hingga 29 Februari 2020 dengan sistem pembelian tiket langsung di tempat.[5] Kereta api BIAS sempat beroperasi sebanyak 17 kali perjalanan pulang pergi (total 34 perjalanan) setiap harinya, dengan menggunakan rangkaian KRDI dan KRDE ME204 buatan INKA yang terdiri dari empat kereta pada setiap rangkaian kereta. Namun, KAI membatalkan sebagian perjalanan kereta api ini pada 21 Maret 2020 dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 dan dibuka kembali pada tanggal 1 Januari 2021.[7] Sebagai upaya perbaikan tingkat keterisian, KAI mengembangkan rute kereta api BIAS dengan mengubah rutenya menjadi ke arah timur hingga Madiun. Kereta api BIAS menjadi kereta api bandara pertama di Jawa Timur. Perubahan rute ini diresmikan pada 2 November 2024 dengan dua kali perjalanan pulang pergi setiap hari (total 4 perjalanan).[8] Per 10 Desember 2024, jumlah perjalanan kereta api BIAS Madiun ditambah menjadi lima kali perjalanan pulang pergi setiap hari (total sepuluh perjalanan). Penambahan jadwal ini menyebabkan penutupan rute Bandara Adi Soemarmo–Klaten karena rendahnya tingkat keterisian penumpang rata-rata per hari yang hanya mencapai 15%.[9] Pada 17 Agustus 2025 bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, rute empat perjalanan kereta api BIAS diperpanjang hingga Stasiun Caruban atas usulan Bupati Madiun, Hari Wuryanto, kepada Kereta Api Indonesia.[10] Selain itu, KAI juga menambah pemberhentian kereta api BIAS di Stasiun Palur yang merupakan stasiun terminus Commuter Line Yogyakarta.[11] TarifKAI menetapkan tarif kereta api ini mulai Rp7.000,00 hingga Rp40.000,00; bergantung jarak yang ditempuh penumpang, dengan rincian Rp7.000,00 untuk jarak tempuh hingga 18 km, Rp20.000,00 untuk jarak tempuh 18–50 km, dan Rp40.000,00 untuk jarak tempuh di atas 50 km hingga perjalanan penuh.[12] Stasiun pemberhentian
Galeri![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Kereta api Bandara Adi Soemarmo.
Catatan kakiReferensi
|