Keindahan![]() Keindahan umumnya digambarkan sebagai ciri pada benda yang membuatnya menyenangkan untuk dipandang. Benda-benda ini dapat berupa lanskap, matahari terbenam, manusia, maupun karya seni. Keindahan, seni, dan selera merupakan fokus utama dari estetika, salah satu cabang kajian dalam filsafat. Sebagai nilai estetika positif, keindahan biasanya berkebalikan dengan keburukan sebagai lawan negatifnya. Salah satu kesulitan dalam memahami keindahan adalah bahwa konsep ini memiliki aspek objektif sekaligus subjektif: ia dianggap sebagai sifat yang melekat pada benda, namun juga bergantung pada respons emosional pengamat. Karena sisi subjektifnya, keindahan sering dikatakan "terletak di mata yang memandang".[2] Telah dikemukakan bahwa kemampuan subjek untuk merasakan dan menilai keindahan, yang kadang disebut sebagai "indra selera", dapat dilatih, dan bahwa penilaian para ahli cenderung sejalan dalam jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa standar validitas penilaian keindahan bersifat intersubjektif, yaitu bergantung pada sekelompok penilai, bukan sepenuhnya subjektif maupun objektif. Konsepsi keindahan berupaya menangkap apa yang esensial dari segala sesuatu yang indah. Konsepsi klasik mendefinisikan keindahan berdasarkan hubungan antara keseluruhan benda yang indah dengan bagian-bagiannya: bagian-bagian tersebut harus berada dalam proporsi yang tepat satu sama lain sehingga membentuk kesatuan harmonis yang terpadu. Konsepsi hedonis melihat adanya hubungan yang diperlukan antara kesenangan dan keindahan, misalnya bahwa sebuah benda menjadi indah karena menimbulkan kesenangan tanpa pamrih. Konsep lainnya mencakup mendefinisikan benda yang indah berdasarkan nilainya, sikap penuh kasih terhadapnya, atau fungsinya. IkhtisarKeindahan, bersama dengan seni dan rasa, merupakan pokok utama dari estetika, salah satu cabang besar dalam filsafat.[3][4] Keindahan umumnya dikategorikan sebagai sifat estetis di samping sifat-sifat lain, seperti keanggunan, kelembutan, atau sublim.[5][6][7] Sebagai nilai estetis yang positif, keindahan sering dikontraskan dengan keburukan sebagai lawan negatifnya. Keindahan juga sering dianggap sebagai salah satu dari tiga konsep fundamental dalam pemahaman manusia, selain kebenaran dan kebajikan.[5][8][6] Bagi para objektivis atau realis, keindahan dianggap sebagai sifat obyektif atau independen dari pikiran pada benda-benda yang indah, yang dibantah oleh subyektivis.[3][9] Sumber perdebatan ini muncul karena penilaian terhadap keindahan tampak berdasarkan dasar subjektif, yaitu perasaan kita sendiri, namun diklaim memiliki kebenaran yang universal.[10] Ketegangan ini kadang disebut sebagai "antinomi selera".[4] Para pendukung kedua pandangan ini menyarankan adanya kemampuan tertentu, yang umum disebut rasa estetika, sebagai syarat untuk membuat penilaian keindahan yang dapat diandalkan.[3][10] David Hume, misalnya, mengusulkan bahwa kemampuan ini dapat dilatih, dan bahwa pendapat para ahli cenderung berkesesuaian dalam jangka panjang.[3][9] Keindahan terutama dibahas dalam kaitannya dengan benda-benda konkret yang dapat diakses melalui persepsi inderawi. Beberapa teori menyatakan bahwa keindahan suatu benda bergantung pada sifat-sifat inderawi dari benda itu.[10] Selain itu, telah diajukan bahwa benda abstrak seperti cerita atau bukti matematis juga dapat memiliki keindahan.[11] Keindahan memainkan peran sentral dalam karya seni dan alam.[12][10] Sebuah perbedaan berpengaruh di antara benda-benda indah, menurut Immanuel Kant, adalah antara keindahan terikat (pulchritudo adhaerens)[note 1] dan keindahan bebas (pulchritudo vaga). Suatu benda memiliki keindahan terikat jika keindahannya bergantung pada konsep atau fungsi benda tersebut, berbeda dengan keindahan bebas atau mutlak.[10] Contoh keindahan terikat termasuk seekor sapi yang indah sebagai sapi, tetapi tidak indah sebagai kuda[3] atau sebuah foto yang indah karena menampilkan bangunan yang indah, tetapi secara umum tidak memiliki keindahan karena kualitasnya rendah.[9] Catatan
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Beauty.
|