Kajol
Kajol (diucapkan [kaːdʒɔːl]; lahir 5 Agustus 1974) adalah seorang pemeran India yang dikenal atas karyanya dalam perfilman Hindi. Salah satu aktris tersukses pada 1990an, ia telah meraih beberapa penghargaan, termasuk enam Penghargaan Filmfare.[1] Pada 2011, Kajol dianugerahi Padma Shri, penghargaan sipil tertinggi keempat di India. Kajol lahir dalam keluarga Mukherjee-Samarth; ayahnya Shomu Mukherjee adalah seorang pembuat film, sementara ibunya Tanuja dan adik perempuannya Tanishaa Mukerji adalah pemeran. Setelah memulai debutnya pada 1992 dengan film drama Bekhudi, yang dinyatakan gagal di box office, Kajol memutuskan untuk keluar dari pendidikannya. Ia mendapatkan kesuksesan pertamanya melalui film cerita seru Baazigar (1993), dan naik daun pada 1995 setelah dua filmnya: Karan Arjun dan Dilwale Dulhania Le Jayenge, menjadi film India terlaris pada tahun tersebut. Kajol mengiringinya dengan serangkaian keberhasilan komersial dan kritis, termasuk film suspen Gupt: The Hidden Truth (1997) dan Dushman (1998), film komedi percintaan Minsara Kanavu (1997), Ishq (1997), Pyaar Kiya To Darna Kya (1998), dan Pyaar To Hona Hi Tha (1998), dan film drama remaja Kuch Kuch Hota Hai (1998). Setelah kemunduran karier pada 1999 dan awal 2001, Kajol mendapatkan kesuksesan kembali dengan perannya sebagai seorang wanita Punjab cerewet dalam film keluarga Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001), dan kemudian diiringinya dengan mengambil sebuah cuti selama lima tahun; setelah masa-masa tersebut, ia memilih untuk membatasi karyanya dalam industri film. Pada 2006, menyudahi hengkangnya dari karier berakting, Kajol dipilih oleh Yash Raj Films untuk memainkan peran seorang wanita buta dalam film cerita seru terorisme Fanaa, dan film tersebut terbukti menjadi sebuah kesuksesan. Ia meneruskannya dengan serangkaian keberhasilan lainnya, termasuk My Name Is Khan (2010), Dilwale (2015), Velaiilla Pattadhari 2 (2017), dan Tanhaji (2020), dan sambutan kritikus untuk perannya dalam U Me Aur Hum (2008) dan We Are Family (2010). Tanhaji menjadi keberhasilan keuangan terbesar dalam kariernya. Selain karier dalam berakting, Kajol terlibat dalam beberapa kampanye dan aktivitas filantropi terkait anak-anak dan wanita. Ia juga ikut serta dalam sejumlah pementasan panggung dan acara televisi, dan menjadi seorang pengisi suara untuk beberapa film. Ia menikah pada 1999 dengan pemeran Ajay Devgn, dan memiliki dua anak dengannya. Kehidupan dan karier1974–1994: Kehidupan dan karya-karya awal![]() Kajol lahir di Bombay (sekarang Mumbai)[3] pada 5 Agustus 1974 dari keluarga Mukherjee-Samarth.[4][5] Ayahnya, Shomu Mukherjee, adalah seorang pembuat film, sementara ibunya, Tanuja, adalah seorang pemeran.[4][6][7] Kajol tidak memiliki marga, namun dalam beberapa hal, seperti paspor, ia menggunakan nama "Kajol Mukerji".[5] Dari pihak ibunya, neneknya adalah Shobhna Samarth dan kakeknya adalah Kumarsen Samarth sama-sama sutradara.[8] Sashadhar Mukherjee (pendiri Filmalaya Studio) dan Sati Devi (seorang saudara perempuan dari Ashok Kumar, Kishore Kumar, dan Anoop Kumar) masing-masing adalah kakek dan nenek dari pihak ayahnya.[9][10] Adik perempuannya Tanishaa Mukerji, bibinya Nutan dan Nalini Jaywant, pamannya Joy Mukherjee, nenek buyutnya Rattan Bai, dan sepupunya—Mohnish Bahl, Rani Mukerji, dan Sharbani Mukherjee—adalah pemeran.[9][11] Kajol juga memiliki kerabat lainnya: sepupu Ayan Mukerji, bibi Amrit Mukerji, dan paman Deb Mukherjee.[12][13] Kajol menyebut dirinya keras kepala sejak belia, menambahkan, "Jika saya mengambil [sebuah] keputusan tentang sesuatu, saya akan melakukannya [...] Saya memiliki keegoisan yang besar, saya tidak pernah meneteskan air mata [dan] saya [adalah] anak yang berbeda."[14] Menurut Kajol, ibunya menanamkannya rasa kemandirian sejak dini. Dibesarkan di antara dua budaya yang berbeda, ia mewarisi "pragmatisme Marathi" dari ibunya dan "ketemperamenan Bengali" dari ayahnya. Orang tuanya berpisah sejak ia berusia muda, namun menurutnya hal tersebut tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap masa kecilnya.[15] Kajol mengenyam pendidikan di Sekolah Biara St. Joseph, Panchgani dan Kolese untuk Wanita Sophia, serta mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler, termasuk menari.[16][17] Ia juga mengembangkan sebuah minat untuk membaca buku-buku fiksi selama masa-masa pembelajaran tersebut, dilakukannya untuk membantunya "melewati masa-masa buruk" dalam kehidupannya.[18] Semasa mendampingi temannya untuk melakukan sebuah sesi foto, sutradara Rahul Rawail, ketika sedang mencari seorang pemeran utama perempuan untuk proyek terbarunya Bekhudi, melihat Kajol dan kemudian tertarik untuk memilihnya.[5] Ia mendapatkan peran seorang gadis perkuliahan, dan mengalami beberapa kali pergantian lawan main, termasuk Saif Ali Khan dan Chandrachur Singh,[19] sebelum akhirnya Kamal Sadanah terpilih.[20][21] Pemfilman dimulai pada 1990, dan sebagian besarnya dilakukan di Kanada; semenjak itu, Kajol memutuskan untuk keluar dari pendidikannya, sebuah hal yang kemudian disesalinya pada masa mendatang.[15][22] Dirilis pada dua tahun setelahnya, Bekhudi mengalami kegagalan finansial, namun, penampilan pendatang-pendatang barunya mendapatkan sambutan positif;[23] sebuah surat kabar The Indian Express menyerukan: "Kecantikan [...] tersebut membuat sebuah dampak awet dalam layar [...] Meskipun [tampil] dengan kostum minim, ia tetap memancarkan sebuah daya tarik polos."[24] Kajol kemudian mengutip proyek tersebut sebagai sebuah "keberuntungan besar" dalam hidupnya,[15] dan menambahkan bagaimana film tersebut "telah mengajarinya dasar-dasar pembuatan film, mulai dari menghadap kamera hingga memperoleh pengetahuan teknis".[25] Terobosan kariernya datang pada 1993 setelah Baazigar karya Abbas–Mustan meraih kesuksesan.[26] Diadaptasi dari A Kiss Before Dying (1991), Sridevi awalnya dipilih untuk memainkan peran saudara kembar Kajol dan Shilpa Shetty sekaligus, namun sutradara film tersebut membatalkannya, merasa bahwa penonton tidak akan bersimpati jika dalam salah satu adegannya Sridevi ditembak;[27][28] hal tersebut juga berpengaruh pada alurnya.[29] Baazigar meraih sambutan hangat kritikus, namun Kajol mendapatkan tanggapan negatif atas riasan dan selera berpakaiannya yang dianggap "mengerikan".[30] Pada 1994, Kajol tampil dalam dua film: Yeh Dillagi dan Udhaar Ki Zindagi. Yeh Dillagi menghadapi masalah hak cipta sebelum perilisannya, menyebabkan terjadinya perubahan judul yang sebelumnya adalah Dillagi.[31] Film komedi percintaan tersebut (juga dibintangi oleh Akshay Kumar dan Saif Ali Khan) sukses secara komersial, dan menandai kerjasama pertama Kajol dengan rumah produksi Yash Raj Films.[32] Berdasarkan pada film Amerika 1954 Sabrina,[33] perannya sebagai seorang model profesional yang disukai oleh dua pria sekaligus memberikannya sebuah nominasi Penghargaan Filmfare untuk Aktris Terbaik pertamanya.[34] Film berikutnya Udhaar Ki Zindagi, sebuah melodrama tentang sebuah keluarga otoriter, menandai sebuah titik balik dalam kariernya.[35] Keputusan Kajol untuk membintangi film tersebut sebelumnya mendapatkan pertentangan dari ayahnya, merasa film tersebut dapat membuat kariernya menurun akibat lawan main prianya yang tidak terkenal.[36] Setelah perilisannya, film tersebut dinyatakan mengalami kegagalan keuangan besar, namun berhasil untuk mengumpulkan sambutan kritis.[32][37] Kajol dianugerahi sebuah Penghargaan Asosiasi Jurnalis Film Benggala untuk Aktris Terbaik (Hindi) untuk kinerjanya.[38] Juga pada tahun tersebut, ia mulai berpacaran dengan Ajay Devgn, lawan mainnya dalam beberapa film.[15] Hal tersebut memicu komentar negatif media, seperti Rediff.com yang melabeli mereka sebagai "pasangan yang tidak mungkin" karena kepribadian kontras mereka;[39] Devgn adalah pendiam, sementara Kajol energik dan lincah.[40] 1995–1997: Naik daun dan ekspansi peranKajol mulai naik daun pada 1995, setelah dua dari lima rilisannya—Karan Arjun dan Dilwale Dulhania Le Jayenge—menjadi film India dengan keuntungan tertinggi pada tahun tersebut.[41][42] Dimulai dengan Karan Arjun, sebuah cerita seru melodrama Rakesh Roshan yang bertemakan reinkarnasi,[43] di mana Kajol menggantikan Juhi Chawla untuk peran Sonia Saxena (wanita idaman dari karakter Shah Rukh Khan).[44] Penampilannya meraih sambutan beragam; Rakesh Budhu dari Planet Bollywood menyebut kinerjanya "mentah" dan "membutuhkan sedikit usaha", namun memuji kemistrinya dengan Khan.[45] Kajol kemudian membuat keputusan untuk membintangi film yang lebih ringan dan tidak menguras air mata, dan setelahnya memilih Hulchul dan Gundaraj.[25] Film-film tersebut, bersama dengan film berikutnya Taaqat, mengalami kegagalan komersial dan kritis.[32] ![]() Kajol kemudian memerankan seorang India non-residen (NRI) dalam film drama percintaan Aditya Chopra Dilwale Dulhania Le Jayenge, yang menjadi rilis terakhirnya pada 1995 dan salah satu kesuksesan karier terbesarnya.[42] Judul film tersebut terinspirasi pada sebuah penggalan lirik "Le Jayenge Le Jayenge" dari Chor Machaye Shor (1974), dan menjadi film pertama dengan kredit "Judul diusulkan oleh".[47] Ketika masa produksi, pembusana Manish Malhotra menghadapi kesulitan dalam meyakinkan Kajol untuk mengenakan wig dan riasan wajah.[30] Film tersebut dirilis pada 20 Oktober,[32] dan menjadi populer di antara kalangan penonton India dan NRI;[48] hingga 2014, film tersebut telah diputar di teater Maratha Mandir selama 1000 pekan tanpa henti, menjadikannya film India dengan pemutaran paling lama.[49] Film tersebut juga meraih sambutan positif kritikus, yang kebanyakan tertuju pada perpaduan akting antara Kajol dan Khan,[50] dan Kajol meraih penghargaan Aktris Terbaik pertamanya di Filmfare.[34] Dilwale Dulhania Le Jayenge menjadi salah satu dari tiga film—selain Mother India (1957) dan Deewaar (1975)—yang dimasukkan dalam buku referensi perfilman 1001 Movies You Must See Before You Die.[51] Pada 1996, Kajol tampil sebagai seorang fotografi pers dalam film aksi bersambutan sedikit Bambai Ka Babu (bersama Saif Ali Khan dan Atul Agnihotri),[32] dan menghadapi sebuah kontroversi setelah melakukan sebuah pemotretan bersama pemeran Rekha dengan menggunakan sweter tanpa pundak, yang mana tidak disukai oleh banyak penggemarnya.[52] Kajol menggambarkan perannya dalam film cerita seru suspen 1997 Gupt: The Hidden Truth, sebagai "salah satu peran tersulit" yang pernah diselesaikannya.[53] Film tersebut disutradarai dan ditulis secara bersamaan oleh Rajiv Rai, dan juga dibintangi oleh Bobby Deol dan Manisha Koirala. Sebagai bagian untuk menghindari memainkan jenis peran yang sama secara berturut-turut, Kajol memilih untuk tampil sebagai seorang femme fatale yang memiliki sifat obsesif, Isha Diwan (peran antagonis pertamanya).[54] Film tersebut dinyatakan sukes dari segi box office (meraup ₹300 juta), dan membuat Kajol menjadi pemenang perempuan Penghargaan Filmfare untuk Penampilan Terbaik dalam sebuah Peran Negatif (juga dikenal sebagai Penjahat Terbaik) pertama.[35][55] Film tersebut mendapatkan ulasan campuran kritikus, namun kinerja Kajol ditanggapi secara positif; Mohammad Ali Ikram dari Planet Bollywood menyebut Kajol menampilkan perannya "secara brilian",[56] dan The Times of India menetapkan penampilan tersebut sebagai "penampilan terbaiknya sepanjang masa" dan menjadi penghancur citranya sebagai seorang wanita-baik-yang-tidak-dapat-menjadi-jahat.[57] Rai, yang juga memberikan apresiasi kepada Kajol, kemudian mendapatkan dorongan untuk memberikannya sebuah tawaran peran dalam Pyaar Ishq Aur Mohabbat, namun Kajol menolaknya.[30] Pada tahun yang sama, ia juga menolak untuk memainkan peran pendukung Nisha (seorang penari yang terlibat dalam sebuah cinta segitiga) dalam film musikal Yash Chopra Dil To Pagal Hai.[58] Tiga film lanjutan Kajol pada 1997 adalah Hameshaa, Minsara Kanavu, dan Ishq. Film drama percintaan bertemakan reinkarnasi Hameshaa menampilkan Kajol dalam peran ganda: Rani Sharma, seorang wanita yang dicintai oleh dua pria sekaligus (diperankan oleh Saif Ali Khan dan Aditya Pancholi), dan Reshma, seorang penari folklor. Meski dilaporkan mengalami kegagalan komersial,[32] beberapa kritikus memuji kemistri antara Kajol dan Khan.[59] Minsara Kanavu karya Rajiv Menon, yang terinspirasi dari The Sound of Music (1965), menandai debut Kajol dalam perfilman Tamil.[30] Sebuah proyek yang dideskripsikannya sebagai sebuah "pengalaman yang menyenangkan",[60] Kajol dipilih oleh istri sutradara film tersebut, Latha Menon, untuk menggantikan Madhuri Dixit setelah menolak untuk memerankan seorang biarawati ambisius dalam film tersebut.[1][61] Sebagai bagian dari persiapan, Rajiv memberikan pekerjaan rumah setebal tiga halaman kepada Kajol untuk melatihnya melakukan dialog dalam bahasa Tamil (sebuah bahasa yang tidak dikuasai olehnya).[62] Karena keterbatasannya dalam bahasa tersebut, suara Kajol kemudian disulih oleh pemeran Revathi.[63] Setelah perilisannya, film tersebut mengalami keberhasilan dalam bahasa aslinya, namun versi alih bahasa Hindi-nya yang berjudul Sapnay mengalami hal sebaliknya.[64] Film tersebut juga disambut oleh kritikus.[65] Film dramedi romansa Indra Kumar Ishq (menampilkan pula Ajay Devgn, Aamir Khan, dan Juhi Chawla) menandai rilis terakhirnya pada tahun tersebut,[32] dan komentator memuji kinerjanya.[66] 1998: Puncak karier dan sambutan kritisPada 1998, Kajol memainkan peran utama dalam keempat filmnya, dan menolak satu proyek: Dil Se...[5] Portal keuangan perfilman Box Office India melaporkan tahun tersebut sebagai penanda puncak kariernya, setelah tiga filmnya—Pyaar Kiya To Darna Kya, Pyaar To Hona Hi Tha, dan Kuch Kuch Hota Hai—menempati posisi sebagai film-film India berkeuntungan tertinggi pada tahun tersebut, dengan pengecualian untuk Dushman.[67][68] Ketiga produksi sukses tersebut juga dinominasikan untuk Film Terbaik di Penghargaan Filmfare ke-44,[69] dan Kuch Kuch Hota Hai meraih penghargaannya.[70] Pyaar Kiya To Darna Kya menjadi rilis terawalnya pada 1998, dibuka pada 27 Maret.[32] Film komedi percintaan tersebut (disutradarai dan ditulis oleh Sohail Khan) menampilkannya beradu akting dengan Salman Khan, dan Kajol memerankan Muskaan Thakur, seorang gadis desa naif yang memiliki rasa suka terhadap seorang pria kaya. Film tersebut menjadi film India dengan keuntungan tertinggi keempat pada tahun tersebut (menghasilkan keuntungan lebih dari ₹120 juta),[68] dan ia mendapatkan sebuah nominasi Pemeran Terbaik – Perempuan di upacara Penghargaan Zee Cine untuk penampilannya.[71] ![]() Kajol memainkan peran ganda sebagai sepasang saudara kembar dalam debut penyutradaraan Tanuja Chandra Dushman, sebuah cerita seru psikologis yang dibuat ulang dari Eye for an Eye (1996).[72] Peran ganda tersebut mengharuskannya untuk memakai dua gaya rambut berbeda, salah satunya adalah potongan bob, yang digambarkannya sebagai gaya rambut "terburuknya hingga saat ini".[73] Pada awalnya, ia menolak untuk membintangi film tersebut akibat terdapat sebuah adegan pemerkosaan. Menanggapi hal tersebut, Chandra meyakinkan Kajol bahwa ia akan memakai seorang tubuh ganda.[25] Selama proses produksi, suara Kajol disulih oleh Mona Ghosh Shetty dalam beberapa adegan.[74] Dushman dirilis pada 29 Mei,[32] dan menjadi kegagalan komersial satu-satunya pada tahun tersebut, menghasilkan ₹135 juta.[68] Meskipun begitu film tersebut mendapatkan sambutan positif dari para kritikus, yang kebanyakan tertuju pada penampilan Kajol, Sanjay Dutt, dan Ashutosh Rana.[74] Menulis untuk Rediff.com, kritikus Sukanya Verma menyebut Kajol "berada dalam kondisi yang luar biasa" baik dengan perannya sebagai "saudara kembar [...] karier yang dibunuh dan pembalasnya".[75] Kajol juga meraih Screen Award untuk Aktris Terbaik, serta nominasi tambahan Filmfare dan Zee Cine.[34][71] Nominasi kedua Kajol di Filmfare pada tahun tersebut datang untuk penampilannya dalam Pyaar To Hona Hi Tha (dibuat ulang dari film 1995 French Kiss).[69][76] Dirilis pada 24 Juli,[32] film tersebut menjadi produksi terlaris ketiganya pada tahun tersebut, dan menghasilkan ₹303 juta.[68] Meskipun kritikus memberikan ulasan campuran terhadap film tersebut, kinerja Kajol meraih sambutan positif. Times Internet menyebutnya sebagai sebuah "anugerah pementasan super-hemat", menambahkan, "Bersemangat dan spontan seperti biasa, Kajol [membuat] penampilan yang sangat seimbang [dan] menyelamatkan, bahkan adegan yang paling lantang sekalipun mencapai puncaknya."[77] Kritikus lainnya juga menyamakan kinerjanya dengan Meg Ryan, yang membintangi film aslinya.[78] Kajol bersama Shah Rukh Khan, Akshay Kumar, dan Juhi Chawla kemudian menyelenggarakan sebuah tur dunia, "Awesome Foursome", pada 29 Agustus.[79] Berlangsung hingga sebulan, tur tersebut menyebabkannya stres dan mendorong Kajol untuk tidak ikut serta kembali dalam sebuah tur dunia.[80] Film drama remaja Karan Johar Kuch Kuch Hota Hai menandai rilis terakhir Kajol pada tahun tersebut, dan menjadi sebuah tonggak sejarah dalam kariernya.[30] Berperan sebagai seorang tomboi, fim tersebut menjadi film India pertama yang direkam di Skotlandia.[81] Ketika pengambilan gambar untuk "Yeh Ladka Hai Deewana", Kajol kehilangan kendali atas sepedanya. Kejadian tersebut membuatnya mengalami pingsan, dan menyebabkan sebagian ingatannya ketika syuting hilang. Ia menyatakan bahwa kecelakaan tersebut adalah bagian paling berkesan dari masa produksi.[82] Film tersebut (dirilis pada 16 Oktober)[32] menjadi rilis tersuksesnya pada tahun tersebut, meraup ₹768 juta,[68] dan juga berkinerja baik di mancanegara,[83] terutama Indonesia.[84] Kuch Kuch Hota Hai meraih sambutan positif, namun kinerja Kajol diulas secara beragam; kritikus Sujata C. J. menggambarkannya "tidak terlalu menarik" akibat gaya pakaian kelaki-lakiannya,[85] sementara Nikhat Kazmi menyebutnya "hampir memukau".[86] Film tersebut memenangkan Penghargaan Film Nasional untuk Film Populer Terbaik yang Menyediakan Hiburan Penuh,[87] dan memberikan Kajol penghargaan Aktris Terbaik di Filmfare dan Zee Cine.[70][71] Film tersebut terpilih sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibuat menurut Eastern Eye,[88] Hindustan Times,[89] Time,[90] dan Time Out.[91] 1999–2004: Pernikahan dan naik turun![]() Rilis pertama Kajol pada 1999 adalah Hum Aapke Dil Mein Rehte Hain, sebuah film wanita yang dibuat ulang dari drama percintaan Telugu Pavitra Bandham (1996).[93] Melalui film tersebut, ia melakukan sebuah percobaan dengan memainkan peran stereotip seorang wanita yang rela berkoban.[30] Ia tampil sebagai Megha, seorang asisten pribadi dari karakter Anil Kapoor. Film tersebut adalah sebuah sleeper hit (berkeuntungan lebih dari ₹170 juta),[92][94] dan Kajol dinominasikan untuk Penghargaan Filmfare untuk Aktris Terbaik.[34] Mengulas untuk Rediff.com, kritikus Sharmila Taliculam menulis: "Ia mengelola perannya dengan baik, menggunakan matanya untuk memberikan efek yang baik dalam banyak adegan. Kedambaan di dalam [mata]nya sangat kuat ketika ia mencari apresiasi untuk apa yang dilakukannya."[93] Pada 24 Februari, Kajol menikah dengan Ajay Devgn dalam sebuah upacara sederhana bergaya Maharashtra, dan kemudian berbulan madu selama dua bulan ke Eropa.[95] Sebuah konflik terjadi dengan ayahnya setelah pernikahan. Ayahnya merasa bahwa pernikahan tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap karier Kajol, dan menurutnya, usianya pada saat tersebut, 25, terlalu muda. Perselisihan tersebut mengakibatkan ayahnya tidak ingin untuk berbicara kepada Kajol selama seminggu.[96] Juga pada 1999, Kajol tampil dalam dua film lainnya—Dil Kya Kare dan Hote Hote Pyar Ho Gaya—dan menolak satu proyek: Hum Dil De Chuke Sanam.[97] Debut produksi suaminya, drama musikal Dil Kya Kare,[98] menandai rilis pertama Kajol setelah pernikahan, dan Sify memberikan sambutan positif kepadanya.[99] Sebuah peran yang menurutnya memiliki "corak abu-abu", Kajol memerankan Nandita Rai, seorang wanita simpanan dari seorang pria yang telah menikah.[53] Dalam Hote Hote Pyar Ho Gaya, berhadapan dengan Jackie Shroff, The Times of India menguraikan penampilan Kajol sebagai "lincah dan tulus", dan menyebutnya terlihat "sangat meyakinkan".[100] Pengulas lainnya menyebut perannya menjadi "sorotan utama" dalam film tersebut.[101] Baik Dil Kya Kare ataupun Hote Hote Pyar Ho Gaya tidak ada yang dapat menarik cukup audien, dan memberikan sebuah dorongan pada kariernya.[32] Kajol mengawali 2000 dengan muncul dalam sebuah iklan Pepsi, dan kembali menolak sebuah proyek—melodrama Aditya Chopra Mohabbatein.[97][102] Ia memilih untuk tampil dengan suaminya dalam Raju Chacha, salah satu film India termahal pada masanya.[103] Kajol berperan sebagai Anna, seorang pengasuh bayi yang disukai oleh seorang penipu. Film tersebut gagal secara komersial, dan mendapatkan ulasan campuran para kritikus.[32] Taran Adarsh (dalam sebuah ulasan untuk Bollywood Hungama) menulis bahwa Kajol kelihatan "lebih lumayan dalam adegan-adegan dramatis",[104] dan Aparajita Saha mengkritik perpaduan akting antara Kajol dengan Devgn.[105] Pada tahun yang sama, ia melancurkan Cineexplore, sebuah portal web tentang aspek pembuatan film.[106] The Tribune menyebut Kuch Khatti Kuch Meethi (2001) sebagai "permulaan dari babak kedua" dalam karier Kajol.[107] Baik film tersebut maupun penampilannya tidak ada yang ditanggapi secara positif;[32] Savera R. Someshwar mengkritik keputusan Kajol untuk membintangi film tersebut, menyebutnya hanya menjadi sebuah "alat bantu glamor" dan menggambarkan penampilannya "tidak menarik".[108] Kabhi Khushi Kabhie Gham..., sebuah melodrama ansambel tahun 2001 dari Dharma Productions yang bertemakan nilai-nilai kekeluargaan, menjadi pengakhir kegagalan konsekutif tersebut.[109] Diproduksi dengan biaya sebesar ₹400 juta,[110] film tersebut menempati peringkat film India berkeuntungan tertinggi di luar India selama lima tahun berturut-turut.[83] Kajol ditunjuk sebagai pengganti Rani Mukerji untuk memerankan Anjali Sharma, sebuah peran yang mengharuskannya untuk mempelajari bahasa Punjab.[111][112] Kinerjanya diulas secara campuran oleh kritikus; Anjum N. dari Rediff.com merasa penampilannya "berlebihan",[113] sementara menulis untuk Bollywood Hungama, Taran Adarsh menulis bahwa Kajol menjadi "[bagian] terbaik" dan memuji dialek berbahasa Punjab-nya;[114] tetapi berhasil untuk membuatnya meraih Penghargaan Filmfare dan Screen untuk Aktris Terbaik,[34] dan dinominasikan untuk Akademi Film India Internasional (AFII)[115] dan Zee Cine.[116] Kajol mengambil cuti dari berakting untuk mengurusi keluarganya setelah kesuksesan Kabhi Khushi Kabhie Gham....[117] Ia juga dikabarkan tengah hamil pada masa produksi film tersebut, namun pada Desember 2001, ia keguguran setelah kehamilannya dinyatakan ektopik;[118] ia keguguran kembali setelahnya, namun tidak diketahui kapan hal tersebut terjadi.[119] Sesudahnya, Kajol menolak lima proyek berturut-turut—Gadar: Ek Prem Katha, Devdas, Shakti: The Power, Chalte Chalte, dan Veer-Zaara—mengatakan: "Saya tidak suka sebagian besar film yang ditawarkan kepada saya [tersebut]."[58][97][120][121] Pada April 2003, ia melahirkan anak pertamanya Nysa di Rumah Sakit Breach Candy.[122] 2005–2011: Kebangkitan![]() Kajol meluncurkan Shiksha (sebuah kampanye pendidikan untuk anak-anak kurang mampu) pada 2005.[123] Tahun berikutnya, Kajol memberikan penolakan terhadap dua film—Kabhi Alvida Naa Kehna dan Baabul—dan menerima satu proyek,[58][97] Fanaa (sebuah cerita seru bertemakan terorisme yang paling diantisipasi dari sutradara Kunal Kohli).[1][124] Kajol dipilih oleh lawan pemerannya Aamir Khan untuk memainkan peran Zooni Ali Beg, seorang wanita buta yang bertemu dengan pujaan hatinya dalam sebuah tur ke New Delhi.[125] Peran tersebut juga dianggap oleh kritikus sebagai salah satu peran terbaiknya;[126] Kaveere Bamzai menyebutnya terlihat "sangat menggairahkan",[127] dan melansir dari The Hindu, Sudhish Kamath mengatakan bahwa Kajol "tampil layaknya ia tidak pernah mengambil cuti" sebelumnya.[128] Film tersebut dinyatakan berhasil di India dan luar negeri (menghasilkan lebih dari ₹1 miliar) |