Kajian strategi
Kajian Strategi adalah ranah keilmuan lintas-bidang yang berpusat pada telaah tentang perdamaian dan konflik, dengan perhatian khusus pada hubungan antara riwayat militer, politik internasional, tata-siaga bumi (geostrategi), diplomasi internasional, ekonomi dunia, serta daya militer. Lingkup kajiannya juga mencakup peranan intelijen, diplomasi, dan kerjasama internasional dalam menjamin keamanan serta pertahanan. Bidang ini lazim diajarkan pada jenjang pascasarjana, baik dalam lingkup strategi politik maupun strategi militer.[1] Kajian strategi berhubungan erat dengan siasat agung (grand strategy), yakni siasat suatu negara mengenai cara mengerahkan sarana (baik bersenjata maupun tidak) untuk mengayomi dan mencapai kepentingan nasional dalam jangka panjang.[2][3][4][5] Dasar-dasar keilmuan bidang ini berawal dari penelaahan naskah-naskah klasik seperti Seni Perang karya Sun Tzu dan Perihal Perang karya Carl von Clausewitz. Pada masa kemudian, perang-perang besar abad ke-19 serta dua Perang Dunia melahirkan pemikir strategi seperti Mahan, Corbett, Giulio Douhet, Liddell Hart, dan kemudian André Beaufre. Masa Perang Dingin, dengan ancaman berubah menjadi perang nuklir, mendorong perluasan bidang ini, dengan tokoh-tokoh seperti Bernard Brodie, Michael Howard, Raymond Aron, Lucien Poirier, Lawrence Freedman, Colin Gray, dan banyak lainnya. See also
Referensi
|