Juan Reza
Juan Reza adalah penyanyi dan penulis lagu asal Ende, Nusa Tenggara Timur yang dikenal luas setelah lagunya yang berjudul Pica Pica viral di media sosial.[1] Ia dikenal dengan gaya musiknya yang menggunakan unsur budaya Indonesia Timur. Kini ia berdomisili dan berkarya di Yogyakarta.[2][3] Latar BelakangJuan Reza lahir di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Setelah menyelesaikan pendidikan hingga tingkat menengah ke atas, Juan memilih untuk bekerja sebagai kuli bangunan di Batam demi membantu ekonomi keluarga sekaligus terus menekuni musik. Selama bekerja di proyek-proyek seperti pembangunan Hotel Aston Batam dan proyek perumahan lainnya, Juan sering memanfaatkan waktu luang dari pekerjaan fisik tersebut untuk menulis lagu dan mengasah kemampuan bermusiknya. Suara-suara lingkungan seperti dentingan besi, palu, mesin proyek menjadi bagian dari inspirasinya dalam membuat beat musik.[4][5] KarierPerjalanan karier Juan Reza mulai mendapat sorotan publik sejak ia merilis lagu Pica Pica pada 4 September 2024 melalui kanal YouTube-resminya. Lagu ini viral karena iramanya yang enerjik, lirik yang mudah diingat, serta penggalan lirik dari bahasa daerah yang melekat di publik, seperti “Nona Ambon Pica Pica Nona NTT Linca Linca”.[6] Lagu tersebut juga mendapat perhatian karena koreografi atau gerakan tari yang mudah ditiru di media sosial seperti TikTok dan Instagram.[1] Setelah kesuksesan Pica Pica, Juan Reza merilis Pica Pica 2 sekitar Mei 2025. Lagu ini mempertahankan tema dan gaya musikal yang mirip: beat pesta, penggunaan repetisi dalam lirik, energi tinggi, dan ajakan bergoyang. Lagu ini diproduksi dan dinyanyikan sendiri olehnya, diiringi narasi kebersamaan dan semangat meriah khas budaya Timur Indonesia.[4][7] Selain kedua lagu tersebut, karya-karyanya lain seperti Tabola Bale, Nona NTT, Nyong Timur, dan lainnya turut memperkuat nama Juan Reza di blantika musik populer Indonesia, terutama dalam kategori musik yang ramai di media sosial.[4] Gaya musiknya ditandai oleh sintesis antara unsur tradisional dari Indonesia Timur (penggunaan bahasa daerah, identitas kultural) dengan produksi musik modern yang mengutamakan beat yang danceable, ritme cepat, dan lirik yang sederhana agar mudah diterima publik luas. Pengaruh media sosial sangat besar: lagu-lagunya tidak hanya dirilis secara streaming atau video klip, tetapi juga menjadi backsound video, tantangan (challenge) tarian, dan menjadi viral karena bagian-bagian hook yang mudah diulang.[4][7] Diskografi
Referensi
|