Joyokusumo
Bendara Raden Mas Sumyandono atau Gusti Bendoro Pangeran Haryo Joyokusumo (27 Oktober 1955 – 31 Desember 2013) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Anggota DPR RI pada 1992—2009. GBPH Joyokusumo merupakan adik kandung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Hamengkubuwana X. Beliau akrab dengan nama panggilan Gusti Joyo. Gusti Joyo bersama dengan Gus Miek aktif menghidupkan Majelis Semaan Al Quran Mantab Purbojati dan Mujahadah Dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab semenjak tahun 1989 dalam rangka Pengetan Hadeging Nagari Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Dimana hingga saat ini Sema'an Al Quran dan Mujahadah Dzikrul Ghofilin setiap Ahad Legi warisan dari mendiang Gus Miek masih aktif diteruskan oleh para penerusnya. Pada tahun 1998, terjadi peristiwa penting bagi Keraton Yogyakarta yakni Pisowanan Ageng pada tanggal 20 mei 1998. Gusti Joyo membantu mengkoordinir seluruh lapisan masyarakat yang terdiri dari para aktivis, seniman, budayawan, tokoh agama, mahasiswa, hingga seluruh warga masyarakat di Yogyakarta. Pisowanan Ageng 1998 diselenggarakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menenangkan situasi di Jogja dan mendukung Reformasi di tengah krisis nasional. Serta mendukung penetapan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Pisowanan Ageng menjadi momen penting di mana Sultan membacakan maklumat yang mengajak masyarakat dan ABRI mendukung reformasi, menjaga persatuan, dan mendoakan keselamatan bangsa. Semenjak Tahun 2009 setelah Gusti Joyo pensiun dari Anggota DPR RI, beliau kembali aktif sebagai Penghageng di Keraton Yogyakarta. Sumbangsih terbesar beliau adalah bersama para kolega dan sahabatnya berjuang menegaskan hagemoni Keraton Yogyakarta dalam wujud Undang Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 13 tahun 2012. Sejak tahun 2010 Gusti Joyo bersama KRT Jatiningrat (Romo Tirun) dari pihak Keraton Yogyakarta berperan aktif dalam Tim Asistensi Daerah Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Riwayat Pendidikan
Riwayat Jabatan
Organisasi
PemakamanJenazah GBPH Joyokusumo diperkirakan akan tiba di Yogyakarta sekitar pukul 09.00 WIB Rabu, 1 Januari 2014. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Pasarean Hasto Renggo Kota Gede sesuai dengan permintaan almarhum.[1] GBPH Joyokusumo meninggal dunia sekitar pukul 17.00 WIB di Rumah Sakit Medistra Jakarta. GBPH Joyokusumo dirawat di RS Medistra Jakarta sekitar satu bulan lalu akibat komplikasi penyakit. PenghargaanReferensi
|