Herbert BlumerHerbert George Blumer (1900–1987) adalah seorang sosiolog asal Amerika Serikat yang dikenal luas atas kontribusinya terhadap teori interaksionisme simbolik serta metodologi penelitian sosial. Ia meyakini bahwa realitas sosial diciptakan oleh individu melalui tindakan kolektif maupun pribadi. Blumer dikenal sebagai penerus sekaligus pengembang pemikiran George Herbert Mead dalam bidang psikologi sosial, dan ia pula yang memperkenalkan istilah interaksionisme simbolik untuk merujuk pada pendekatan tersebut.[1] Gagasan Blumer mengenai pembentukan realitas sosial sebagai proses yang berlangsung terus-menerus menjadi benang merah dalam berbagai karya tulisnya. Ia mengembangkan dan menguraikan konsep-konsep penting dalam teori interaksionisme simbolik melalui sejumlah artikel yang kemudian dihimpun dalam bukunya yang berjudul Symbolic Interactionism. Di samping itu, Blumer juga dikenal sebagai pengkritik tajam terhadap pendekatan positivistik dalam ilmu sosiologi, karena ia menilai pendekatan tersebut tidak cukup mampu memahami proses makna yang bersifat subyektif dalam kehidupan sosial.[2] KehidupanHerbert Blumer lahir pada 7 Maret 1900 di St. Louis Missouri, dan menghabiskan masa kecilnya di Webster Groves, Missouri. Pada tahun 1905, keluarganya pindah ke sebuah lahan pertanian di wilayah tersebut, sementara sang ayah tetap bekerja di St. Louis menjalankan usaha pembuatan kabinet. Blumer menempuh pendidikan di Webster Groves High School dan melanjutkan ke University of Missouri pada tahun 1918 hingga 1922. Dalam masa mudanya, Blumer sempat berhenti sekolah untuk membantu usaha pertukangan ayahnya yang mengalami musibah kebakaran. Selain itu, ia bekerja sebagai penyalin naskah selama musim panas untuk membiayai pendidikannya.[3] Saat menempuh studi sarjana di University of Missouri, Blumer mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari Charles Ellwood, seorang sosiolog lulusan University of Chicago, dan Max Meyer seorang psikolog. Ellwood turut memberi arahan terhadap masa depan akademik Blumer. Blumer meraih gelar sarjana pada tahun 1921 dan gelar magister pada 1922 dari University of Missouri. Ia sempat mengajar di universitas tersebut sebelum akhirnya pindah ke University of Chicago pada 1925. Di sana, ia dipengaruhi secara mendalam oleh pemikiran George Herbert Mead serta sosiolog seperti W. I. Thomas dan Robert Park. Setelah menyelesaikan program doktoralnya pada 1928, Blumer diangkat menjadi dosen di University of Chicago dan mulai meneliti interaksi antara manusia dan lingkungan sosialnya. Ia mengajar di universitas tersebut hingga tahun 1952.[4] Selain mengajar, Blumer juga aktif dalam organisasi profesi. Ia menjabat sebagai sekretaris bendahara American Sociological Association (ASA) dari tahun 1930 hingga 1935, dan menjadi editor American Journal of Sociology dari 1941 hingga 1952. Pada tahun 1952, ia pindah ke University of California, Berkeley, untuk membangun dan memimpin Departemen Sosiologi yang baru dibentuk. Ia menjadi ketua pertama departemen tersebut hingga pensiun pada tahun 1967. Di masa Perang Dunia II, Blumer juga terlibat sebagai mediator dalam industri baja nasional dan menjabat sebagai Ketua Dewan Arbitrase dari 1945 hingga 1947. Pada tahun 1952, ia terpilih sebagai Presiden ASA dan menyampaikan pidato kepresidenannya berjudul "Sociological Analysis and the 'Variable'". Ia juga pernah menjabat sebagai Presiden Society for the Study of Social Problems (1954) dan Pacific Sociological Society (1971). Ia dikenal sebagai tokoh yang sangat dihormati, bahkan pernah disebut sebagai "satu-satunya pria kulit putih yang dipercaya oleh Malcolm X." Blumer tetap aktif menulis dan melakukan riset hingga akhir hayatnya. Ia wafat pada 13 April 1987.[5] Karier sebagai Pemain Sepak Bola AmerikaDi sela-sela studinya di University of Chicago dari tahun 1925 hingga 1933, Blumer bermain sepak bola profesional di National Football League (NFL) untuk tim Chicago Cardinals, yang kini dikenal sebagai Arizona Cardinals. Ia bermain di posisi end, guard, dan posisi lainnya, serta mengenakan berbagai nomor punggung sepanjang kariernya (8, 20, 17, dan 15).[6] Pada musim 1925, Blumer mencetak dua touchdown saat menghadapi Milwaukee Badgers, termasuk satu dari jarak lebih dari 30 yard. Timnya menjadi juara liga tahun itu, meski kemenangan tersebut menuai kontroversi karena diskualifikasi Pottsville Maroons. Blumer tampil dalam 59 pertandingan sepanjang kariernya dan terpilih sebagai anggota All-Pro Team tahun 1929. Ia mengakhiri karier sepak bolanya pada tahun 1933.[7] Jabatan dan PenghargaanJabatan:
Penghargaan:
Kontribusi IntelektualHerbert Blumer dikenal sebagai tokoh utama dalam pengembangan pendekatan interaksionisme simbolik (symbolic interactionism), sebuah kerangka teoretis dalam sosiologi yang menekankan pentingnya makna subjektif dalam tindakan sosial. Meskipun istilah symbolic interaction pertama kali diperkenalkan oleh Blumer pada tahun 1937, akar pengembangan pendekatan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran George Herbert Mead saat mengajar di University of Chicago. Blumer berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan warisan pemikiran Mead melalui pengajaran dan tulisannya. Dalam bukunya yang berjudul Symbolic Interactionism: Perspective and Method, Blumer merumuskan tiga prinsip utama interaksionisme simbolik:
Blumer meyakini bahwa masyarakat terbentuk melalui proses interaksi sosial. Oleh karena itu, realitas sosial tidak bersifat tetap, melainkan ada dalam konteks pengalaman manusia. Teori ini lebih dianggap sebagai suatu kerangka kerja teoretis daripada teori praktis, karena fokusnya terletak pada pemaknaan subjektif dan proses interaksi antarindividu. Menurut Blumer, interaksi antara individu dilandasi oleh tindakan otonom, yang didasarkan pada makna subjektif yang diberikan terhadap objek dan simbol sosial. Tindakan individu merupakan hasil dari dua tahap: pertama, pengenalan terhadap objek-objek yang bermakna dalam situasi tertentu, dan kedua, komunikasi internal untuk menentukan objek mana yang akan ditanggapi. Individu menggunakan interpretasi subjektif mereka terhadap orang lain sebagai dasar untuk memperkirakan hasil suatu tindakan dan menyesuaikan perilaku mereka agar mencapai tujuan tertentu. Ketika terdapat kesepakatan bersama mengenai makna suatu objek dalam situasi sosial, maka akan terjadi koordinasi sosial. Bagi Blumer, struktur sosial tidak hanya menentukan perilaku individu, tetapi juga ditentukan oleh tindakan para individu itu sendiri. Dengan demikian, masyarakat dipahami sebagai rangkaian potensi—gagasan dan tindakan yang mungkin digunakan oleh manusia di masa mendatang. Blumer menegaskan bahwa interaksi antara makna, objek, dan tindakan merupakan proses khas manusia, karena memerlukan interpretasi terhadap simbol, bukan sekadar respons terhadap rangsangan lingkungan. Ia mengkritik ilmu sosial konvensional yang, menurutnya, menyederhanakan tindakan manusia hanya menjadi hasil dari tekanan sosial atau peran yang ditentukan secara struktural. Sebaliknya, Blumer lebih menekankan pada interaksionisme psikis, yang berpendapat bahwa makna simbol bersifat subjektif dan melekat pada simbol serta penerimanya sesuai dengan bagaimana simbol itu ditafsirkan.[9] Tiga Jenis Objek Menurut BlumerDalam kerangka interaksionisme simbolik, objek memainkan peran penting dalam memahami proses berpikir manusia. Blumer mengklasifikasikan objek menjadi tiga kategori utama berdasarkan makna yang diberikan oleh individu:
Makna suatu objek berbeda-beda tergantung pada individu yang menafsirkannya. Prinsip-Prinsip Dasar Interaksionisme Simbolik
Referensi
|