Terdapat dua subspesies merpati selandia baru, Hemiphaga novaseelandiae: H. n. novaseelandiae di daratan Selandia Baru dan merpati norfolk (H. n. spadicea) di Pulau Norfolk, sekarang sudah punah. Subspesies ini berbeda dalam warna dan bentuk bulunya.[2]
Pada tahun 2001, diusulkan subspesies ketiga, H. n. chathamensis atau merpati kepulauan chatham, awalnya cukup berbeda untuk diangkat ke status spesies penuh sebagai H. chathamensis.[3] Kemudian subspesies ini diterima sebagai spesies penuh oleh sebagian besar ahli.[4][5]
Taksonomi
Genus Hemiphaga diperkenalkan oleh naturalis Perancis Charles Lucien Bonaparte pada tahun 1854 dengan merpati selandia baru (Hemiphaga novaeseelandiae) sebagai spesies tipenya.[6] Nama tersebut menggabungkan bahasa Yunani Kunohēmi yang berarti "setengah" atau "kecil" dengan akhiran nama genus Carpophaga yang diperkenalkan oleh Prideaux John Selby pada tahun 1835.[7]
Referensi
^Gill, Frank; Donsker, David; Rasmussen, Pamela, ed. (2020). "Pigeons". IOC World Bird List Version 10.1. International Ornithologists' Union. Diakses tanggal 16 March 2020.
^James, R. E. (1995). Breeding ecology of the New Zealand pigeon at Wenderholm Regional Park. p93. School of Environmental and Marine Science. University of Auckland, Auckland.
^Millener, P. R., and R. G. Powlesland. (2001). The Chatham Island pigeon (Chatham pigeon) deserves full species status; Hemiphaga chathamensis (Rothschild 1891); Aves: Columbidae. Journal of the Royal Society of New Zealand31:365–383.