HW Group
HW Group atau biasa disingkat HWG adalah sebuah kelompok usaha dengan fokus bisnis yang bergerak di bidang gaya hidup (lifestyle) dan memiliki jaringan usaha yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Bisnis hiburannya melingkupi restoran, rub, kelab malam, hingga acara musik.[1][2][3] Sampai saat ini, HWG memiliki 8 jenama kelab malam dan bar, seperti Rocca Osteria & Bar, Helen's Live Bar, Gold Dragon Bar, Golden Tiger Club, W Superclub, Pentagon Club, Phoenix Gastro Bar, hingga Atlas Beach Fest.[1] Hampir semua jenamanya memiliki beberapa cabang di Indonesia, mulai dari Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Makassar, Medan, Pekanbaru, Bali dan kota-kota lainnya. Sedangkan acara musik tahunan, Holyfest, diselenggarakan HW Group di Bali dengan mengundang musisi lokal papan atas hingga pemusik internasional. SejarahHW Group didirikan pada 2014 oleh Eka Setia Wijaya dan Ivan Tanjaya. Awalnya, mereka berdua mendirikan restoran nasi goreng dengan nama "Kedai Opa" pada tahun 2014, namun usaha tersebut hanya bertahan tiga bulan saja. Setelah kegagalan bisnis tersebut, Ivan dan Eka mendirikan ulang usahanya dengan format restoran dengan live music. Nama Holywings dipakai karena terinspirasi dari nama restoran steik bernama "Holycow".[2][3] Seiring berjalannya waktu dan meluasnya unit usaha, kini beberapa nama terkenal seperti Hotman Paris Hutapea dan Nikita Mirzani, ikut bergabung menjadi investor HWG. KontroversiPada akhir tahun 2021, Holywings melanggar aturan PPKM ditengah tingginya kasus Covid-19. Berdasarkan catatan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta salah satu cabang Holywings yang berada Kemang, Jakarta Selatan tercatat telah melakukan pelanggaran sebanyak tiga kali.[4] Pada 5 September 2021, Kafe Holywings Epicentrum yang berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan terbukti melanggar PPKM. Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa aturan yang dilanggar adalah batasan jam operasional di saat pemberlakukan PPKM level 3 Jakarta ketika Covid-19.[5] Pada 23 Juni 2022, Holywings kembali mebuat heboh karena membuka promosi minuman alkohol gratis setiap Kamis untuk mereka yang bernama "Muhammad" dan "Maria". Promosi ini diunggah di akun Instagram @holywingsindonesia dan @holywingsbar. Sontak hal itu mendapat kecaman dari warganet dan dilaporkan sebagai penistaan agama. Warganet keberatan dengan penggunaan nama Nabi Muhammad dan Maria disandingkan dengan minuman keras yang berkonotasi negatif. Dari kejadian ini 6 karyawan manajemen Holywings menjadi tersangka.[6][7][8] Rujukan
|