Groyne atau groin adalah struktur memanjang yang dibangun tegak lurus terhadap garis pantai dan menjorok ke laut, dengan tujuan utama untuk mencegah erosi pantai dan mengendalikan pergerakan sedimen akibat longshore drift (gerakan arus sejajar pantai). Struktur ini biasanya terbuat dari batu, beton, baja, atau kayu, dan sering digunakan dalam rekayasa pantai untuk menjaga kestabilan garis pantai.
Fungsi dan Cara Kerja
Groyne bekerja dengan memecah energi arus sejajar pantai, sehingga menurunkan kecepatan aliran dan memungkinkan sedimen yang terbawa arus mengendap di sisi hilir groyne. Hal ini menyebabkan akumulasi pasir di satu sisi (biasanya sisi naik arus) dan dapat menyebabkan erosi di sisi sebaliknya (sisi turun arus).[1]
Jenis
Beberapa jenis groyne berdasarkan bahan dan bentuknya meliputi:
Groyne kayu: Umumnya digunakan pada pantai berenergi rendah.
Groyne batu (rock groyne): Tersusun dari batu-batu besar, cocok untuk pantai dengan energi gelombang tinggi.
Groyne beton atau baja: Lebih tahan lama, namun lebih mahal dalam pembangunan dan pemeliharaan.
Submerged groyne: Dibangun sebagian di bawah permukaan air untuk mengurangi dampak visual dan lingkungan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
Meningkatkan akumulasi pasir di sisi tertentu pantai.
Mencegah abrasi di area tertentu.
Relatif murah dibandingkan metode proteksi pantai lainnya seperti seawall.[2]
Kekurangan:
Dapat menyebabkan erosi di sisi hilir (downdrift erosion).
Mengganggu estetika pantai alami.
Memerlukan pemeliharaan berkala.
Penggunaan di Dunia
Groyne digunakan secara luas di berbagai negara pesisir, termasuk:
Belanda – sebagai bagian dari sistem perlindungan pantai terpadu.
Inggris – banyak digunakan di Pantai Brighton dan Pantai Bournemouth.