Pilea atau gelunak[1] merupakan genus tumbuhan berbunga terbesar dalam keluarga jelatang (Urticaceae). Genus ini tersebar di seluruh daerah tropis, subtropis, dan daerah beriklim hangat (kecuali Australia dan Selandia Baru).
Namanya adalah kata Latin untuk felt cap, mengacu pada kelopaknya yang menutupi buah kurung.[2]
Deskripsi Fisik
Mayoritas spesiesnya adalah terna atau perdusukulen yang menyukai naungan, yang mudah dibedakan dari Urticaceae lainnya melalui kombinasi daun yang berseberangan (dengan pengecualian yang jarang) dengan satu ketentuan intrapetiolar ligulate di setiap ketiak daun dan bunga majemuk cymosa atau panikulat.
Sistematik
Genus ini hanya menarik sedikit perhatian monografis sejak Hugh Algernon Weddell (1869), dan sebagian besar kontribusi taksonomi berasal dari perawatan bunga. Hingga saat ini, 787 nama spesies telah diterbitkan (International Plant Names Index, 2003) dan perkiraan jumlah spesies berkisar antara 250 hingga 1000.[3] Berdasarkan perawatan bunga sebelumnya, sekitar 30% spesies dari wilayah yang belum tercakup dalam perawatan bunga kontemporer mungkin belum terdeskripsikan.
Kegunaan
Pilea tidak terlalu penting secara ekonomi. Satu spesies digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok yakni P. plataniflora.[butuh rujukan]
Enam spesiesnya mempunyai nilai hortikultura (P. cadierei, P. grandifolia, P. involucrata, P. microphylla, P. nummulariifolia, dan P. peperomioides),[4] Beberapa pilea ditanam untuk dijadikan tanaman hias yang berbentuk seperti Nymphaeaceae.[5]
ASPCA memasukkan banyak spesies pilea dalam daftar tanaman yang tidak beracun bagi hewan peliharaan.[6]
^Łańcucka-Środoniowa M.: Macroscopic plant remains from the freshwater Miocene of the Nowy Sącz Basin (West Carpathians, Poland) [Szczątki makroskopowe roślin z miocenu słodkowodnego Kotliny Sądeckiej (Karpaty Zachodnie, Polska)]. Acta Palaeobotanica 1979 20 (1): 3-117.