Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Dulang

Dulang berisi makanan yang dijunjung oleh perempuan Minangkabau di Arosuka, Kabupaten Solok.

Dulang, pane, atau talam adalah nampan berbentuk lingkaran yang permukaannya datar dan biasanya berbibir pada tepinya.[1] Dulang dapat dibuat dari kayu atau kuningan. Di Minangkabau, dulang selalu digunakan dalam upacara adat sebagai wadah untuk membawa makanan dalam piring-piring yang ditumpuk dan ditutup dengan kain dalamak.[2]

Di Pulau Jawa, dulang biasa digunakan dalam proses memasak nasi, sebagai wadah mengaduk-aduk nasi yang baru matang sambil dikipas sebelum ditaruh di bakul. Bentuknya lebih cembung dan menyempit di bagian bawah.

Sedangkan di Pulau Bali, dulang adalah wadah seperti meja kecil berbentuk bundar bertangkai yang biasa digunakan untuk berbagai aktivitas baik sebagai wadah upacara keagamaan seperti tempat buah-buahan (gebogan) dan upakara keagamaan Hindu Bali, sebagai meja makan ataupun sebagai meja menulis dan membaca lontar. [3]

Galeri

Varian
Pemakaian

Referensi

  1. ^ Sativa Sutan Aswar (1999). Antakesuma embroidery in the Minangkabau adat. Djambatan. ISBN 978-979-428-148-2.
  2. ^ C, Murdjiati Gardjito, Lia Muliani, Chairunisa (2019-08-12). Pusaka Nenek Moyang, Yang Pantang Disayang- KULINER MINANGKABAU. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-06-3238-4. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  3. ^ Tim Peneliti Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Jawa Barat.2000. Kebudayaan Masyarakat Sunda di Kabupaten Lebak Jawa Barat. Bandung: CV. MANFADA UTAMA hlm. 111.

Pranala luar

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya