Dongker
Dongker (singkatan dari "Bodong Kekar") adalah sebuah grup musik dari Bandung, Indonesia yang terbentuk pada tahun 2018. Selain topeng balaclava yang dipakai Arno (vocalist) saat tampil, nama Dongker semakin dikenal khalayak setelah merilis single berjudul “Bertaruh Pada Api”. Dongker terdiri dari Arno Zarror (vokal/gitar), Delpi Suhariyanto (vokal/gitar), dan Dzikrie Arethusa (drum). BiografiPerjalanan mereka dimulai saat mereka berkuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Sejak awal, mereka cukup dikenal atas topeng balaclava Arno (vokalis) yang menjadi ciri khas band ini dan penggemarnya. ![]() Pada awalnya mereka membawakan lagu dengan genre punk rock dengan pengaruh dari band-band seperti Protex, The Hex Dispenser, dan The Exploding Hearts. Periode awal ini terekam dalam satu demo berjudul "Demo 2019" dan dua EP hasil rekaman rumahan mereka, yaitu "Upaya Memaki" (2019) yang dirilis Greedy Dust Records dan Necros Records serta "Menghibur Domba di Atas Puing" (2020) yang dirilis Greedy Dust Records dan Maldoror Manifesto[1]. Karya awal mereka banyak diwarnai lagu patah hati dengan tempo yang cepat dan tiga chord sederhana[2]. Pada tanggal 25 November 2022, Dongker mengeluarkan single berjudul “Bertaruh Pada Api” yang dirilis dirilis oleh Greedy Dust Records. Lagu ini menjadi single teratas Dongker hingga menembus angka pendengar dengan jumlah 1,378,895 per 29/03/2023 di Spotify. Single “Bertaruh Pada Api’ secara digital. Pada tahun yang sama, tepatnya tanggal 13 Desember 2022, Dongker merilis single berjudul “Sepenggal Sadar” dengan sampul yang didesain oleh Studio Pancaroba[3]. Di tahun 2023, Dongker merilis single ketiga berjudul “Tuhan di Reruntuh Kota” dirilis oleh Greedy Dust Records[4]. Pada awal 2023, vokalis dan gitaris Delpi menuai kritik karena tercatat sebagai Calon Legislatif sebagai Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kota Blitar. Kontroversi diawali saat nama dan wajahnya terpampang di baliho bersama Anas Urbaningrum, pendiri Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan Heru Sunaryanto, sekretaris DPD PKN Jawa Timur[5]. Melalui podcast VICE Baper yang berjudul "Api yang Sempat Dipertaruhkan, Dijawab Oleh Dongker"[6], Delpi mengaku bahwa keputusannya untuk terjun ke dunia politik saat itu bukanlah murni keinginan pribadinya, melainkan lebih karena adanya dorongan dari internal keluarga yang sulit untuk ia tolak. Sejak saat itu, Delpi mengundurkan diri dari jabatannya dan tidak berpartisipasi pada kegiatan politik praktis mana pun. ![]() Pada tanggal 24 Mei 2023, Dongker merilis album debut berisi 17 lagu bertajuk "Ceriwis Necis" (2023). Dari segi musikalitas, mereka melakukan eksplorasi genre art punk dengan chord yang lebih beragam dan kompleks. Melalui tour yang berlangsung pada 21 Juni hingga 9 Juli 2024, ereka membawakan album ini ke 16 titik kota di Indonesia, Malaysia, dan Singapura[7]. Dongker menggarap 17 topeng yang merepresentasikan 17 track pada album ini. “Karena orang-orang sudah bisa bikin dan makin mirip. Kedepannya saya mau bereksplorasi membuat topeng dengan desain yang mengambil dari muka tokoh publik,“ kata Arno[8]. Topeng tersebut digarap dengan 7 kolaborator, yakni: Dwiky KA (seniman), Skatesuckers (seniman) dari Button Network, RE XP (seniman), Bajra (kolektif seni), Royes Hamami (seniman), CAPSLOCK (brand pakaian), dan Miracle Mates (brand pakaian). Sampul album ini dikerjakan oleh Aurora Arrazi, salah satu pemenang Bandung Contemporary Art Award (BaCAA) ke-8, dengan menggunakan lembaran dan potongan kertas kalkir yang semi transparan, serta dirampungkan dengan teknologi scanography[9]. Pada tahun 2025, Dongker berkolaborasi dengan musisi bergenre folk bernama Jason Ranti. Awalnya, mereka hanya akan berkolaborasi panggung di Tau-tau Festival 2025. Namun, aksi panggung tersebut ternyata hanya mengawali eksplorasi genre, karya seni rupa, dan menjadi kolaborasi lintas generasi. Dari segi musik, keduanya memiliki perbedaan yang cukup kontras, namun mereka menggabungkan gebukan drum cepat dan distorsi gitar khas Dongker dengan melodi dreamy dan lirik naratif ala Jason Ranti. Selain mengeksplorasi peleburan musik, mereka juga mengangkat seni rupa, lanskap kota yang familiar, serta keresahan dan romansa dalam kehidupan sehari-hari. Setelah merilis single "Salah Display" dan "Aku Bosan" (Greedy Dust Records, 2025), mereka meluncurkan album kolaboratif "Jason Ranti I Don’t Know and I Dongker" (Greedy Dust Records, 2025) yang memuat sembilan lagu hasil kerja sama[10]. Mereka kemudian membawakan album ini keliling 5 kota di Sumatera, Singapura, dan Malaysia. Dari segi seni rupa, Dongker bersama Jason Ranti turut berpartisipasi pada pameran Senang Bersamamu yang diselenggarakan oleh Selasar Sunaryo Art Space dengan menampilkan karya seni patung dan musik berjudul "Salah Display" yang merespon karya Jim Supangkat yang berjudul "Ken Dedes (1975)[11]. DiskografiAlbum studio
Album Kompilasi
Single & EP
Referensi
Pranala luar
|