Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Dol

Dol
dhol
ḍhola
ढोला
Masyarakat keturunan India di Bengkulu memainkan Dol sebagai upaya melestarikan tradisi kebudayaan musik nenek moyang Asia Selatan mereka
Klasifikasi Membranofon
Alat musik terkait
Dolak atau Dolki
Informasi atau artikel lainnya
Garba, Bhangra, Musik Punjab, Tarian Bihu

Dalam bidang permusikan, dol[1] (serapan dari Sanskerta: ढोला, romanized: ḍhola, lit.'drum'; pelafalan Sanskerta: [ɖʰoːl]; bahasa Punjabi: ਢੋਲ, ڈھول; bahasa Hindi: ढोल; bahasa Assam: ঢোল, bahasa Pashtun: ډهول; bahasa Urdu: ڈھول; bahasa Armenia: դհոլ; bahasa Georgia:დოლი; bahasa Persia: دهل) dapat merujuk pada berbagai jenis instrumen musik berupa drum berkepala ganda yang banyak digunakan (dengan variasi regional) di seluruh subbenua India. Sebarannya di subbenua India terutama mencakup wilayah utara seperti Jammu, Himachal Pradesh, Punjab, Haryana, Delhi, Kashmir, Sindh, Lembah Assam, Uttarakhand, Bengal Barat, Odisha, Gujarat, Maharashtra, Konkan, Goa, Karnataka, Rajasthan, Bihar, Jharkhand, dan Uttar Pradesh. Dol juga cukup populer dalam masyarakat diaspora Asia Selatan di Indonesia, khususnya diaspora atau keturunan India dan Nepal, terutama di pulau Sumatra, khususnya di Sumatra Utara dan Bengkulu[2] yang mana merupakan daerah-daerah dengan populasi berketurunan Asia Selatan terbesar di Indonesia. Instrumen yang berhubungan dengan Dol adalah dolak atau dolki. Dol sering dipergunakan dalam pawai upacara pernikahan adat India seperti Barata atau Baryatra.

Seseorang yang memainkan Dol disebut ḍholi (dalam bahasa Sanskerta).

Etimologi

Kata "dol" dalam bahasa Indonesia (dan sebagian bahasa daerah di Sumatra, khususnya di Bengkulu)[2] berasal dari istilah bahasa Sanskerta, ढोला (ḍhola), yang merujuk kepada instrumen musik berupa drum dalam kebudayaan India.[3]

Sejarah

Indonesia

Dol sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat keturunan Asia Selatan di Bengkulu – para lelaki Bengkulu juga mengenakan topi khas asal Dhaka[4] sebagai identitas asal-muasal nenek moyang Asia Selatan mereka.

Migrasi orang-orang Asia Selatan ke Indonesia, utamanya yang berasal dari India ke pulau Sumatra, menjadi titik mula Dol dikenal oleh masyarakat di berbagai daerah di Sumatra, khususnya di Bengkulu.[2] Masyarakat Bengkulu berketurunan India dan Nepal menjadikan Dol sebagai sarana penghubung untuk mengingat akan akar asal-usul mereka yang datang dari daratan subbenua India di Asia Selatan.[2] Berbagai pagelaran kebudayaan khas Bengkulu kerap kali menampilkan pertunjukkan Dol sebagai salah satu cerminan khazanah kemajemukan masyarakat Bengkulu yang menjaga tradisi musik nenek moyang Asia Selatan mereka.[2]

Referensi

  1. ^ "Cari "Dol" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)". Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ a b c d e "Sejarah Dol di Bengkulu". Universitas Dehasen Bengkulu. 2024.
  3. ^ McGregor, R. S. (Ronald Stuart) (1993). "The Oxford Hindi-English dictionary". dsal.uchicago.edu. Diakses tanggal 2023-03-17.
  4. ^ https://www.etsy.com/listing/4345884696/nepali-dhaka-topi-palpali-dhaka-topi
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya