H. Dinullah Rayes (lahir 7 Februari 1939) adalah seorang sastrawan dan budayawan Indonesia asal Nusa Tenggara Barat.[1][2]
Dinullah pernah berkarier sebagai guru SD dari tahun 1956 hingga 1965. Kariernya kemudian berlanjut menjadi Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, lalu sebagai Kepala Seksi (Kasi) Kebudayaan Kandep Dikbud Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Ia juga dipercaya memimpin sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Sumbawa serta Ketua Lembaga Adat Tana Samawa.[1][3]
Dinullah Rayes menjelaskan konsep keterasingan diri dalam puisinya yang berjudul Jakarta. Dalam puisi ini, ia menjelaskan bahwa rasa kesepian dapat pula muncul pada diri seseorang meskipun ia hidup di kota besar seperti Jakarta.[4]
Karya lain
Anak Kecil Bunga Rumputan dan Capung Ramping (Mega Putih Sumbawa, 1975)
Hari Ulang Tahun (Sanggar Mayang, Mataram 1980)
Kristal-Kristal (bersama Diah Hadaning, Pustaka dan Penerbit Swadesi, Jakarta, 1982)
Pendopo Taman Siswa (Sebuah Episode, bersama 28 penyair Indonesia: Sema FKSS Sarjanawiyata Taman Siswa, Yogyakarta, 1982)
Nyanyian Kecil (Pusat Dokumentasi Sastra Korrie Layuan Rampan, Jakarta, 1985)
Peta Lintas Batas (bersama Sunaryono Basuki KS dan Hariman, Sanggar Bukit Manis, Bali, 1985)
Pendakian (Forum Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Sumbawa, Yogyakarta, 1986)
Sosok (bersama 17 penyair Nusa Tenggara Barat, HP3N Mataram, 1986)
Seutas Tali Emas (bersama Siti Zainun Ismail, Agus Nurdin, Sulaiman Saleh (BKKNI Provinsi NTB, 1986)
Spektrum (bersama 32 penyair Nusa Tenggara, Yayasan Mitra Sastra Mataram, bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Kemanusiaan Masyarakat Pedesan (YLKMP) NTB, 1988)
Istiglal (bersama 2 penyair NTP, Depdikbud Kabupaten Lombok Barat, 1990)