Denny Januar Ali, Ph.D., yang dikenal sebagai Denny JA (lahir 4 Januari 1963), adalah seorang penulis, konsultan politik, dan pendiri lembaga survei di Indonesia.
Pada tahun 2015, majalah TIME memasukkan namanya dalam daftar 30 Most Influential People on the Internet, merujuk pada keterlibatannya di media sosial selama pemilihan presiden Indonesia 2014. Salah satu unggahan di Twitter yang mendukung calon presiden Joko Widodo dilaporkan mendapatkan lebih dari satu juta retweet.[1]
Sebelumnya, pada tahun 2014, Twitter Inc. menempatkan salah satu cuitannya sebagai Golden Tweet peringkat kedua secara global dan peringkat pertama di Indonesia.[2] Pada tahun yang sama, ia juga masuk dalam daftar 33 tokoh sastra Indonesia berpengaruh, menurut penilaian sekelompok penyair, kritikus, dan akademisi yang dikenal sebagai Tim Delapan.[3]
Sebagai penulis, Denny JA dikenal karena kontribusinya dalam mengembangkan genre puisi esai, salah satunya melalui buku Atas Nama Cinta. Lebih dari 100 buku telah diterbitkan di Indonesia dan Asia Tenggara yang menggunakan gaya puisi esai tersebut.[4]
Pada 16 Agustus 2018, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, lembaga yang didirikannya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik yang dicatat oleh Guinness World Records sebagai yang terbesar dalam kategorinya.[5] Ia juga menerima Penghargaan Sastra Kemanusiaan dan Diplomasi ASEAN 2020 dari Badan Bahasa dan Sastra Sabah, Malaysia.[6]
Latar Belakang
Denny JA dikenal suka membaca dan mempunyai bakat kepemimpinan sejak kecil. Sejak masa Sekolah Menengah Atas (SMA), Denny JA menggemari buku Michael H. Hart: The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History (1978). Kepeloporan aneka tokoh sejarah itu mengilhaminya membuat aneka tradisi baru, sepanjang melibatkan namanya. Denny JA mulai mengawali karier akademiknya sebagai Direktur Eksekutif Universitas JayabayaJakarta pada tahun (2000-2003). Ia juga dipercaya menjadi host untuk program politik di Metro TV[7] dan Radio Delta FM pada tahun (2002-2004).[8] Selain itu pernah sebagai kolumnis di sembilan surat kabar nasional (1986-2005).[9]
Denny JA mendirikan Lembaga Survei Indonesia (LSI, 2003) Lingkaran Survei Indonesia (LSI, 2005), Asosiasi Riset Opini Publik (AROPI, 2007), serta Asosiasi Konsultan Politik Indonesia (AKPI, 2009).[10] Melalui empat organisasi ini, Denny JA membuat tradisi baru survei opini publik dan konsultan politik Indonesia.[11][12]
Pada Juli 2025, Denny JA diangkat sebagai Komisaris Utama dan Independen Pertamina Hulu Energi (PHE), anak perusahaan strategis Pertamina yang bergerak di sektor eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Penunjukan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat kepemimpinan di sektor energi nasional.[13]
Lifetime Achievement Award 2021 dari Asosiasi Penulis Indonesia Satupena atas dedikasi dan inovasinya dalam dunia penulisan selama 40 tahun.[17]
Penghargaan Sastra Kemanusiaan dan Diplomasi ASEAN 2020 dari Badan Bahasa dan Sastra Sabah, Malaysia.[6]
Guinness World Records 2018 atas Pendidikan Politik Terbesar.[5]
Pada bulan Juli 2015, bukunya yang berjudul Fang Yin's Handkerchief (edisi Inggris dan Jerman) menjadi buku puisi terlaris nomor 1 di Amazon.com.
Pada tahun 2015, dinobatkan sebagai salah satu dari 30 orang paling berpengaruh di Internet vesi majalah TIME, bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan sejumlah selebritas dunia seperti Beyonce, Shakira, Justin Bieber, dan Kim Kardashian.[18]
Penghargaan Golden Tweet Dunia 2014 dari Twitter Inc[19][20]
Penghargaan atas prestasi dan kepeloporan riset ilmu sosial Indonesia dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2011[21]
Newsmaker of The Election Award 2009 Penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia: PWI Jaya, 2009[22]
Civil Society Award 2009 Penghargaan dari Majalah Forum Keadilan: Forum Keadilan, 2009[23][24]
Life Achievmnet Award 2008 Penghargaan dari Majalah Biographi Politik, 2008[25]
Penghargaan dari Masyarakat Ilmu Pemerintahaan Indonesia: MIPI, 2007[26]
PKS Award An Award from Partai Keadilan Sejahtera for His Contribution on New Traditional for Nastional Politics, Through Public Opinion Polling: PKS, 2007[27]
MO Award An Award form Mens Obsession (MO) Magazine for His Contibution on New Traditional for National Politics, Through Public Opinion Polling, 2006[28]
Political Entrepreneur An Award from Rakyat Merdeka for His Contribution on New Traditional for National Politics, Through Hundred Researches in Vast Provincial Election District, Which Resulted in Surveys and Political Consultancies Become a Central Element in Provincial and District Election (Pilkada) from Aceh to Papua:, 2006
25 Indonesian Records (MURI) dalam bidang akademik, opini publik, konsultan politik, sosial media dan sastra.[29]
Meraih Democracy Award dari Rakyat Merdeka Online pada tahun 2013, atas aktivitasnya ikut membangun demokrasi di Indonesia.[30]
Dinobatkan sebagai salah satu dari 33 tokoh sastra paling berpengaruh di Indonesia oleh Tim 8 (2014) [3]
Rekor MURI sebagai konsultan politik pertama yang ikut memenangkan tiga kali pemilu presiden berturut-turut.
^ ab"Largest politics lesson". Guinness World Records (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diarsipkan dari asli tanggal 2022-06-09. Diakses tanggal 2021-08-25.