|
Lahir di daerah Archway, Lammy mengenyam pendidikan di The King's School, Peterborough . Ia mempelajari hukum di Sekolah Studi Oriental dan Afrika (SOAS), Universitas London dan resmi mendapat izin untuk bersidang di pengadilan pada tahun 1994. Ia kemudian belajar untuk mendapatkan gelar Magister Hukum di Universitas Harvard, dan hal itu yang menjadikan Lammy orang Britania Raya kulit hitam pertama yang belajar di Sekolah Hukum Harvard . Pada tahun 2000, Lammy sempat menjabat di Majelis London (DPRD London) sebagai seorang anggota sebelum terpilih menjadi anggota Parlemen dalam pemilihan sela Tottenham tahun 2000. Tony Blair mengangkatnya sebagai Sekretaris Negara Bahwahan Parlementer untuk Kesehatan Masyarakat pada tahun 2002 dan Sekretaris Negara Bawahan Parlementer untuk Urusan Konstitusional pada tahun 2003. Ia dipromosikan menjadi Menteri Negara untuk urusan Kebudayaan pada tahun 2005. Pada tahun 2007, Gordon Brown menunjuknya sebagai Sekretaris Negara Bawahan Parlementer untuk Inovasi, Universitas, dan Keterampilan sebelum Lammy menjabat sebagai Menteri Negara untuk Pendidikan Tinggi dari tahun 2008 sampai 2010.
Setelah kekalahan Partai Buruh pada pemilihan umum 2010, Lammy mendukung David Miliband dalam pemilihan pimpinan Partai Buruh 2010 dan kemudian menolak jabatan yang ditawarkan kepadanya untuk berada di Kabinet Bayangan Ed Miliband . Ia kemudian menghabiskan satu dekade selanjutnya sebagai anggota dewan biasa di bangku belakang, dan menjadi kandidat dalam pemilihan wali kota London dari Partai Buruh tahun 2015 tetapi akhirnya berada di urutan keempat. Lammy mendukung Sir Keir Starmer dalam pemilihan pimpinan Partai Buruh tahun 2020 dan diangkat sebagai Sekretaris Negara Bayangan untuk Kehakiman dan Kanselir Keuangan Negara Bayangan dalam Kabinet Bayangan Starmer . Dalam perombakan Kabinet Bayangan November 2021, Sir Keir Starmer mempromosikan Lammy ke dalam jabatan baru yaitu menjadi Menteri Luar Negeri Bayangan .
Setelah Partai Buruh memenangkan pemilihan umum 2024, Lammy kembali ke pemerintahan dan dipilih menjadi menteri luar negeri oleh Sir Keir Starmer dalam pemerintahan barunya . Dalam perombakan kabinet Britania Raya tahun 2025, ia diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri, Menteri Kehakiman, dan Tuan Kanselir Tinggi. Ia menggantikan Angela Rayner yang mundur dari jabatan Wakil Perdana Menteri karena skandal keuangan dan penggelapan pajak serta menggantikan Shabana Mahmood yang ditunjuk untuk menjadi Menteri Dalam Negeri.
Referensi
|
.jpg)
