D'Academy (Musim 7) adalah ajang pencarian bakat menyanyi dangdut musim ke tujuh dari D'Academy yang ditayangkan di Indosiar.[1] Acara ini di selenggarakan pada tahun 2025 yang diawali dengan penayangan audisi yang dilakukan di Jakarta. Pemenang musim ini akan mendapatkan kontrak dengan 3D Entertainment dan manajemen Stream Entertainment.
Audisi D'Academy 7 diselenggarakan via online dan offline. Audisi via online dimulai sejak 24 Januari sampai 31 Maret 2025 di situs kapanlagi.com. Namun periode audisi online diperpanjang sampai 4 Mei 2025. Dimusim ini pula, audisi offline kembali digelar setelah terakhir diadakan di LIDA 2020. Audisi offline diadakan di 5 kota di Indonesia diantaranya ; Makassar, Sidoarjo, Prabumilih, Samarinda, dan Jakarta (termasuk Cianjur).
Terdapat satu peserta yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5 dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan duta provinsi/finalis pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia dan Bintang Pantura.
Hasil wildcard diumumkan pada episode terakhir audisi, hal ini berbeda dengan musim sebelumnya, dimana hasil wildcard diumumkan setelah babak Konser Fifty-fifty, sebagai penentu peserta yang lolos ke babak konser final dan resmi menjadi academia.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2021 dimana:
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang mendapatkan golden ticket
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana:
Episode audisi tidak ditayangkan pada akhir pekan, hal ini berbeda dengan musim sebelumnya yang ditayangkan pada akhir pekan.
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang tampil di babak audisi.
Terdapat satu peserta yang merupakan peserta konser Nominasi pada musim sebelumnya, yaitu Robi dari LIDA 2018.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat peserta yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya yaitu Nisa dari D'Academy 5, Yuli dan Zahra dari D'Academy 6.
Terdapat satu peserta yang merupakan saudara kandung alumni musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Arya yang merupakan adik dari Lady Rara dari LIDA 2018.
Mulai babak ini, D'Academy akan tayang setiap hari Senin sampai Jum'at pada pukul 19.00 WIB. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yang ditayangkan setiap harinya.
Final Audition tidak ditayangkan pada akhir pekan. Hal ini berbeda dengan musim sebelumnya dimana salah satu episode tayang pada akhir pekan.
Terdapat satu peserta yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5 dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan duta provinsi/finalis pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia dan Bintang Pantura.
Terdapat dua peserta yang merupakan peserta Final Audition pada musim sebelumnya, yaitu Nisa dari D'Academy 5 dan Yuli dari D'Academy 6.
Terdapat peserta yang merupakan penerima wildcard pada babak Road To Final Audition.
Terdapat tiga academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam satu grup yang sama. Hal ini berbeda dengan Konser Fifty-fifty pada musim sebelumnya, dimana terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi tersebut dalam satu grup yang sama.
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang resmi menjadi academia.
Terdapat satu grup yang meloloskan semua peserta ke babak Konser Final dan resmi menjadi academia.
Terdapat peserta yang langsung tereliminasi tanpa menunggu proses eliminasi
Semua peserta yang lolos dari babak ini akan resmi menjadi academia. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5 dan 6 dimana pada musim tersebut terdapat babak Konser Fifty-fifty dan Wildcard untuk menentukan peserta yang akan lolos ke Babak Konser Final dan resmi menjadi academia.
Tidak terdapat starter kit yang diberikan oleh juri kepada peserta yang menjadi academia. Hal ini berbeda dengan musim sebelumnya.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2021 dimana:
Terdapat pasangan kakak beradik (Nazwa dan Chantika) yang lolos ke babak konser final.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana:
Terdapat satu peserta yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya, yaitu Zahra dari D'Academy 6. Hal ini berbeda dengan babak Final Audition D'Academy 5, dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya.
Terdapat satu peserta yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Robi dari LIDA 2018. Hal ini berbeda dengan babak Final Audition D'Academy 5, dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat satu peserta yang merupakan saudara kandung alumni musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Arya yang merupakan adik dari Lady Rara dari LIDA 2018.
Pada Final Audition Grup 2, semua kontestan lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol.[2]
Sistem Team D'Coach digunakan seperti layaknya Bintang Pantura musim-musim sebelumnya yang juga menggunakan sistem yang sama. Hal ini berbeda dengan musim sebelumnya, dimana sistem tersebut hanya digunakan pada Konser Fifty-fifty
Konser Final tidak ditayangkan pada akhir pekan seperti layaknya Pop Academy. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Adanya pergantian sistem voting dari melalui SMS dan Aplikasi pihak ketiga serta Vidio dengan Virtual Gift melalui Aplikasi Vidio dibanding musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Adanya pergantian sistem penilaian juri, dimana hasil kompetisi yang diterima academia akan langsung dipilih oleh dewan juri dibanding musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Terdapat dua academia yang merupakan peserta Final Audition pada musim sebelumnya, yaitu Nisa dari D'Academy 5 dan Yuli dari D'Academy 6.
Terdapat satu academia yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5. Hal ini berbeda dengan Konser Final D'Academy 5 dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan finalis/duta provinsi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Terdapat academia yang merupakan penerima wildcard pada babak Road To Final Audition. Hal ini berbeda dengan musim sebelumnya, dimana terdapat academia yang merupakan penerima wildcard pada Konser Fifty-fifty.
Terdapat academia yang lolos langsung pada penampilan pertama.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola putri yang ditayangkan Indosiar.
Terdapat satu grup yang semua academianya lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol.
Terdapat academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition yang tersenggol.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam satu grup yang sama.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2019 dimana
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan Piala Presiden. Hal ini berbeda dengan D'Academy 5, dimana penayangan babak Audisi ditunda karena adanya turnamen tersebut.
Terdapat jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya pertandingan Piala Presiden 2025 yang melibatkan klub Liga 1 yang kemudian berganti nama menjadi Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026). Hal ini mirip dengan Konser Nominasi Provinsi LIDA 2018 serta Top 16 dan 12 LIDA 2019, pada Konser Nominasi Provinsi LIDA 2018 terdapat jeda antara Provinsi sebelumnya dan selanjutnya selama 3-4 hari karena adanya pertandingan Piala Presiden 2018 yang melibatkan klub peserta Liga 1 (Indonesia) 2018 (GO-JEK Liga 1 2018) dan beberapa klub peserta Liga 2 (Indonesia) 2017. Pada Konser Top 16 dan 12 LIDA 2019 terdapat jeda antara konser grup sebelumnya dan grup selanjutnya (termasuk Konser Show dan Result pada 12 Besar) selama 3 hari karena adanya pertandingan Semifinal dan FinalPiala Presiden 2019 yang melibatkan klub peserta Liga 1 (Indonesia) 2019 (Shopee Liga 1 2019) perwakilan dari Provinsi Jawa Timur (kecuali Persela Lamongan) dan Kalteng Putra, sedangkan pada babak final melibatkan pertandingan Derbi Super Jawa Timur antara Persebaya Surabaya dan Arema FC yang sama-sama merupakan klub peserta Liga 1 2019 perwakilan dari Provinsi Jawa Timur.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2021 dimana
Terdapat satu pasangan kakak beradik (Nazwa-Chantika) yang berkompetisi sebagai academia secara individu, hal ini berbeda dengan LIDA 2021, dimana terdapat dua pasangan kakak beradik yang berkompetisi sebagai duta provinsi secara individu.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya turnamen pra-musim yang melibatkan klub peserta Liga sepak bola domestik.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya turnamen pra-musim yang melibatkan klub peserta kasta pertama Liga sepak bola domestik.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya turnamen pra-musim yang melibatkan klub peserta Liga 1 yang kemudian berganti nama menjadi Liga Super (Indonesia) (BRI Super League).
Terdapat jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya turnamen pra-musim yang melibatkan klub peserta Liga 1 yang kemudian berganti nama menjadi Liga Super (Indonesia) 2025–2026 (BRI Super League 2025-2026). Hal ini berbeda dengan Konser Top 42 LIDA 2021, dimana terdapat jeda antara konser grup sebelumnya dan grup selanjutnya (grup merah dan grup putih) selama 3-4 hari karena adanya pertandingan Babak gugurPiala Menpora 2021 yang melibatkan klub peserta Liga 1 (Indonesia) 2021–2022 kecuali Babak 8 Besar.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana:
Terdapat satu academia yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya, yaitu Zahra dari D'Academy 6. Hal ini berbeda dengan babak Konser Final D'Academy 5, dimana terdapat beberapa academia yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Robi dari LIDA 2018. Hal ini berbeda dengan babak Konser Final D'Academy 5, dimana terdapat beberapa peserta yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya.
Terdapat dua academia yang merupakan perwakilan dari Provinsi yang sama dalam satu grup.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat kesamaan jumlah academia pria yang tersenggol dengan babak Konser Top 12, yaitu sebanyak 2 peserta.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat yang tersenggol.
Mulai babak ini, sistem voting melalui SMS dan Aplikasi pihak ketiga serta Vidio akan digantikan dengan Virtual Gift melalui Aplikasi Vidio, dimana hasil perolehan Virtual Gift yang dikirimkan oleh pemirsa akan diberikan kepada academia, namun perolehan Virtual Gift tidak berpengaruh pada hasil kompetisi yang didapat oleh academia. Top 3 dari pengirim virtual gift terbanyak dan academia penerima virtual gift terbanyak akan diumumkan di akhir acara. Selain itu pemirsa dapat mengirimkan virtual gift D'Boss kepada academia favoritnya. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, dimana terdapat sistem voting melalui SMS dan aplikasi pihak ketiga, serta Vidio.[3]
Sama seperti babak Final Audition, mulai babak ini dewan juri berhak meloloskan academia yang mendapatkan 3 Standing Ovation secara langsung tanpa melalui proses eliminasi, sedangkan yang lainnya akan berpeluang lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi ataupun tersenggol. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, dimana hasilnya ditentukan oleh perolehan polling vote akhir dan pilihan juri untuk menentukan peserta yang lolos ke babak berikutnya ataupun tersenggol, namun jumlah standing ovation tidak mempengaruhi hasil yang diterima peserta.
Terkadang, academia yang tidak mendapat standing ovation lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi ataupun menempati posisi tidak aman, sedangkan academia yang mendapat 1 hingga 2 standing ovation tersenggol di babak tersebut, Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, dimana peserta yang mendapat perolehan vote terendah kedua bisa tersenggol di babak tersebut, sedangkan peserta yang mendapat perolehan vote terendah lolos ke babak berikutnya melalui pilihan juri.
Pada Konser Top 40 Grup 2, Nadia menjadi academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition pertama yang tersenggol di babak Konser Final.[4]
Pada Konser Top 40 Grup 4, semua academia lolos ke babak berikutnya melalui pilihan juri tanpa ada yang tersenggol di grup tersebut. Hal ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia dan D'Academy Asia, dimana pada babak Konser Final tertentu terdapat Konser maupun Result Wildcard untuk memberikan kesempatan kedua kepada academia maupun duta provinsi yang tersenggol untuk kembali berkompetisi melengkapi jumlah academia atau duta provinsi yang lolos ke babak Konser Final berikutnya. Sedangkan pada D'Academy 5 dan 6 hanya terdapat Babak Wildcard setelah Konser Fifty-fifty untuk menentukan kontestan yang telah tersenggol di babak tersebut yang dipilih oleh Juri untuk melengkapi jumlah academia yang lolos ke babak Konser Final.[10]
Pada Konser Top 40 Grup 5, Lulu menjadi academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition kedua yang tersenggol di babak Konser Final setelah Nadia pada Grup 2.[11]
Academia dari ketiga team D'Coach berada dalam grup yang sama, hal ini berbeda dengan babak sebelumnya, dimana Academia dari ketiga team ketiga D'Coach berada dalam grup yang terpisah.
Terdapat academia yang lolos langsung pada babak Final Audition, kemudian tersenggol pada babak tersebut.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat academia pria yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut dalam satu babak.
Babak ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut sejak Top 40 dimana:
Terdapat satu pasangan kakak beradik (Nazwa-Chantika) yang berkompetisi sebagai academia secara individu.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya, yaitu Zahra dari D'Academy 6.
Terdapat dua academia yang merupakan peserta Final Audition pada musim sebelumnya, yaitu Nisa dari D'Academy 5 dan Yuli dari D'Academy 6.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Robi dari LIDA 2018.
Terdapat satu academia yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi yang sama dalam satu grup yang sama.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat dalam satu grup yang sama.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat yang tersenggol.
Terdapat kesamaan jumlah academia pria dan wanita yang tersenggol dengan babak Konser Top 40, yaitu sebanyak 2 peserta pria dan 3 peserta wanita.
Pada babak ini para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu secara duet atau trio lalu dilanjutkan dengan penampilan solo. Hal ini berbeda dengan babak Konser Top 40, dimana pada penampilan pertama para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu secara solo, duet ataupun trio.
Pada Konser Top 35 Grup 3 dan 4, Ayif dan Whildan menjadi academia pria yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut. Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 12 Grup 2 dan 3 D'Academy 6.[22][23]
Terdapat academia tersenggol yang berada di posisi terbawah sebanyak tiga kali secara berturut-turut sejak perubahan sistem penilaian.
Kedua academia yang tersenggol berasal dari team D'Coach yang sama.
Adanya pergeseran jadwal sebanyak satu kali dalam satu babak karena adanya pertandingan sepak bola berikutnya yang melibatkan Tim nasional sepak bola Indonesia.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak D'Academy 5 dimana
Salah satu academia yang tersenggol merupakan peserta pada musim sebelumnya.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan babak gugur sepak bola pria Federasi Sepak Bola ASEAN[g].
Terdapat jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser Grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya pertandingan sepak bola SemifinalKejuaraan ASEAN U-23[d]. Hal ini pernah terjadi pada Konser Final Audition D'Academy 5, dimana terdapat jeda 4 hari antara Konser Grup 2 dengan Grup 3 karena adanya pertandingan FinalKejuaraan Remaja U-16 AFF 2022 antara Indonesia dan Vietnam serta Pekan 4 Liga 1 (Indonesia) 2022–2023 (BRI Liga 1 2022-2023).
Terdapat kesamaan jumlah academia wanita yang tersenggol pada babak tersebut, yaitu sebanyak 5 peserta. Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 24 dan 18 D'Academy 5.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak D'Academy 6 dimana
Semua academia yang tersenggol pada babak tersebut adalah wanita. Hal ini pernah terjadi pada Konser Top 20 D'Academy 6, namun academia wanita yang tersenggol pada babak tersebut berjumlah 4 peserta.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 40, dimana:
Terdapat academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition yang tersenggol.
Tidak terdapat academia dari Team D'Coach yang sama yang tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut atau lebih. Hal ini merupakan pertama kalinya sejak academia dari ketiga Team D'Coach berada dalam grup yang sama.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 40 dimana:
Terdapat academia perwakilan dari Provinsi Jambi yang tersenggol.
Babak ini merupakan ketiga kalinya secara berturut-turut sejak Konser Top 40 dimana:
Terdapat satu pasangan kakak beradik (Nazwa-Chantika) yang berkompetisi sebagai academia secara individu.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya, yaitu Zahra dari D'Academy 6.
Terdapat dua academia yang merupakan peserta Final Audition pada musim sebelumnya, yaitu Nisa dari D'Academy 5 dan Yuli dari D'Academy 6.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Robi dari LIDA 2018.
Terdapat satu academia yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5.
Terdapat academia perwakilan dari Provinsi Jawa Barat yang tersenggol.
Babak ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut sejak Konser Top 35, dimana:
Konser Final 30 Besar Grup 3 hingga 5 yang semula akan ditayangkan pada tanggal 29 hingga 31 Juli bergeser menjadi 30 Juli hingga 1 Agustus 2025 setelah Indonesia[c] dinyatakan lolos ke babak Final Kejuaraan ASEAN U-23 2025[d] (Piala Mandiri U-23 ASEAN 2025) mengalahkan Thailand dengan skor 7-6 melalui adu penalti.[27][28]
Pada Konser Top 30 Grup 2, Nurul menjadi academia penerima wildcard pada babak Road To Final Audition ketiga yang tersenggol di babak Konser Final setelah Lulu dan Nadia pada Konser Top 40.[29]
Pada Konser Top 30 Grup 3 dan 5, Chantika dan Dera menjadi academia pertama dan kedua yang tersenggol setelah berada di posisi terbawah sebanyak tiga kali secara berturut-turut sejak adanya perubahan sistem penilaian.
Konser Final 25 Besar
Keterangan:
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tanpa menunggu proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tetapi berada di dua atau tiga terbawah sehingga menempati posisi tidak aman
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Sulawesi Tenggara dalam satu grup yang sama. Hal ini berbeda dengam Konser Top 8 Grup 1 Show dan Result D'Academy 5, namun kedua academia dalam satu grup yang sama merupakan perwakilan dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta Final Audition pada musim sebelumnya, yaitu Nisa dari D'Academy 5.
Terdapat 2 grup yang semua academianya lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol.
Terdapat dua academia perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara dalam satu grup yang sama.
Semua academia yang tersenggol pada babak tersebut tergabung dalam Team D'Coach yang sama (Melly Lee). Hal ini berbeda dengan panggung 16 Besar Bintang Pantura 6 dan babak-babak sebelumnya. Pada panggung 16 Besar BP 6, ketiga peserta dari Team yang sama (Terpesona) yang dimentori oleh Dewi Perssik tersenggol sebanyak tiga kali secara berturut-turut dalam satu babak, sedangkan pada babak-babak sebelumnya academia yang tersenggol tergabung dengan Team D'Coach yang berbeda.
Terdapat jumlah academia yang tersenggol paling sedikit daripada babak sebelumnya, yaitu sebanyak 3 peserta. (di luar babak Konser Top 12 dan 10 hingga Top 4 musim-musim sebelumnya, termasuk Liga Dangdut Indonesia)
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2019 dimana:
Penyanyi non-dangdut bergabung menjadi juri tamu.
Babak ini merupakan pertama kali sejak LIDA 2021 dimana:
Terdapat kesamaan jumlah academia/peserta pria dan wanita yang tersenggol dengan Konser Top 9 LIDA 2020 dan 2021, yaitu sebanyak 1 peserta pria dan 2 peserta wanita
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 5 dimana:
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan kasta pertama liga sepak bola domestik sebanyak tiga musim secara berturut-turut.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya penayangan upacara pembukaan liga sepak bola domestik.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya upacara pembukaan Liga Super (Indonesia)[j] (BRI Super League). Hal ini pernah terjadi pada Road To Final Audition D'Academy 5.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola kasta pertama liga sepak bola domestik.
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola Liga Super (Indonesia)[j] (BRI Super League) sebanyak tiga musim secara berturut-turut.
Terdapat jeda antara penayangan Konser grup sebelumnya dengan Konser grup selanjutnya selama 4 hari karena adanya pertandingan sepak bola Liga Super (Indonesia) 2025–2026[j] (BRI Super League 2025-2026). Hal ini pernah terjadi pada Konser Fifty-fifty D'Academy 5, dimana terdapat jeda antara Konser Grup 6 dengan Grup 7 selama 4 hari karena adanya pertandingan Pekan 9 Liga 1 (Indonesia) 2022–2023 (BRI Liga 1 2022-2023) serta Grup 8 dan 9 yang terdapat jeda selama 6 hari karena adanya pertandingan Grup FKualifikasi Piala Asia U-20 AFC 2023 antara Indonesia dan Timor Leste, Hong Kong serta Vietnam.
Terdapat satu academia pria yang tersenggol.
Babak ini merupakan pertama kali sejak D'Academy 6 dimana:
Terdapat juri tamu.
Babak ini merupakan pertama kali sejak Konser Top 40 dimana:
Penayangan D'Academy diliburkan karena adanya pertandingan sepak bola putri yang ditayangkan Indosiar.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 40 dimana:
Terdapat academia perwakilan dari Provinsi Banten yang tersenggol.
Babak ini merupakan keempat kalinya secara berturut-turut sejak Konser Top 40 dimana:
Terdapat satu academia yang merupakan peserta audisi pada musim sebelumnya, yaitu Zahra dari D'Academy 6.
Terdapat satu academia yang merupakan peserta konser nominasi pada musim sebelumnya termasuk Liga Dangdut Indonesia, yaitu Robi dari LIDA 2018.
Terdapat satu academia yang merupakan academia pada musim sebelumnya, yaitu Valen dari D'Academy 5.
Babak ini merupakan pertama kalinya sejak Konser Top 35 dimana:
Academia dari team D'Coach Melly Lee tersenggol sebanyak dua kali secara berturut-turut.
Babak ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut sejak Konser Top 30 dimana:
Adanya pergeseran jadwal karena penayangan pertandingan sepak bola berikutnya yang melibatkan Tim nasional sepak bola Indonesia, dimana pada babak ini terjadi pergeseran jadwal sebanyak 2 kali dalam 1 babak.
Pada babak ini para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu medley bersama-sama lalu dilanjutkan dengan penampilan solo. Hal ini berbeda dengan babak Konser Top 35 dan 30, dimana pada penampilan pertama para academia juga akan diadu kemampuannya dalam menyanyikan satu lagu secara duet ataupun trio.
Pada Konser Top 25 Grup 1 dan 3 semua academia mendapatkan 3 Standing Ovation dari Dewan Juri dan langsung lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol. Hal ini berbeda dengan Konser Top 40 Grup 4, dimana semua academia lolos ke babak berikutnya tanpa ada yang tersenggol, namun hanya Arbil yang langsung lolos tanpa melalui proses eliminasi, sedangkan 5 kontestan lainnya harus melalui proses eliminasi.[33][34]
Konser Top 25 Grup 3 hingga 5 yang semula akan ditayangkan pada 6, 7 dan 11 Agustus 2025 bergeser menjadi 7, 11 dan 12 Agustus 2025, kemudian hanya Grup 3 dan 4 yang ditayangkan pada 7 dan 11 Agustus 2025.
Konser Top 25 Grup 5 yang semula akan ditayangkan pada 11 Agustus 2025 bergeser menjadi 12 Agustus 2025, kemudian bergeser kembali menjadi 13 Agustus 2025.
Pada 13 Agustus 2025, melalui Konser Top 25 Grup 5, setelah Yusuf membawakan lagu "Gejolak Asmara" oleh King Nassar sebagai babak penampilan keduanya, ia berhadapan dengan Soimah Pancawati sebagai penentuan dengan perubahan saktinya. Hasilnya, logo Indosiar sempat berubah menjadi "LOLOS" untuk sementara waktu, walau hanya sekadar hiburan semata. Itu berarti, bahwa Yusuf dinyatakan lolos ke Konser Top 22 Grup 2 dengan tema "Love Language" pada 20 Agustus 2025 (sebagai Babak Show) dan 21 Agustus 2025 (sebagai Babak Result), yang kemudian bergeser menjadi 21 dan 25 Agustus 2025.[32]
Pada Konser Top 25 Grup 4, Winn menjadi academia pria satu-satunya yang tersenggol, hal ini pernah terjadi pada Konser Top 24 dan 18 D'Academy 5, dimana Isman dan Valen merupakan academia pria satu-satunya yang tersenggol pada babak tersebut.
Pada Konser Top 25 Grup 4 dan 5, Winn dan Aina menjadi academia pertama dan kedua secara berturut-turut yang tersenggol setelah langsung lolos pada babak sebelumnya, hal ini berbeda dengan babak-babak sebelumnya, dimana tidak ada satupun academia yang lolos langsung, kemudian tersenggol pada babak selanjutnya.[43][44]
Konser Final 22 Besar
Keterangan:
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tanpa menunggu proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya ketika proses eliminasi
Peserta yang lolos ke babak berikutnya tetapi berada di dua atau tiga terbawah sehingga menempati posisi tidak aman