Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bring It On

Bring It On
Bring It On
SutradaraPeyton Reed
ProduserMarc Abraham,
Thomas A. Bliss
Ditulis olehJessica Bendinger
PemeranKirsten Dunst,
Eliza Dushku,
Jesse Bradford,
Gabrielle Union
Penata musikChristophe Beck
SinematograferShawn Maurer
PenyuntingLarry Bock
DistributorUniversal Pictures
Beacon Communications
Tanggal rilis
22 Agustus 2000
Durasi98 menit
BahasaInggris
Anggaran$11 juta[1]
Pendapatan
kotor
$90,5 juta[1]

Bring It On adalah film komedi remaja tahun 2000 yang disutradarai oleh Peyton Reed (dalam debut penyutradaraannya di film layar lebar) dan ditulis oleh Jessica Bendinger. Film ini dibintangi oleh Kirsten Dunst, Eliza Dushku, Jesse Bradford, dan Gabrielle Union. Alur cerita film ini berpusat pada persiapan dua tim cheerleading SMA untuk kompetisi nasional.

Bring It On ditayangkan di bioskop di Amerika Utara pada 25 Agustus 2000 dan sukses secara komersial. Film ini menduduki posisi nomor 1 di bioskop Amerika Utara selama dua minggu berturut-turut, dengan pendapatan global sekitar $90 juta. Film ini menerima ulasan positif secara umum dan telah menjadi film kultus klasik.[2][3][4]

Film ini merupakan film pertama dalam seri Bring It On dan diikuti oleh enam sekuel dalam format direct-to-video, di mana tidak satupun yang dibintangi oleh pemeran-pemeran aslinya: Bring It On Again (2004), Bring It On: All or Nothing (2006), Bring It On: In It to Win It (2007), dan Bring It On: Fight to the Finish (2009), Bring It On: Worldwide Cheersmack (2017), dan film TV, Bring It On: Cheer or Die (2022).

Sinopsis

SMU Rancho Carne atau lebih dikenal dengan The Toros adalah juara bertahan pada kejuaraan pemandu sorak tingkat nasional. Sang kapten Big Red (Lindsay Sloane) telah 'mangkat',sehingga harus menyerahkan posisinya pada sang junior. Terpilihlah Torrance Shipman (Kirsten Dunst) menjadi kapten baru, yang memiliki adik yang sangat membenci Cheerleader.

Pada saat latihan,salah satu anggota Toros ada yang cedera. Sedangkan kejuaran tinggal menghitung hari. Mau tidak mau,Toros harus mencari pengganti. Terpilihlah Missy Pantone(Eliza Dushku),seorang siswi baru menjadi anggota Toros,ia mempunyai adik bernama Cliff Pantone (Jesse Bradford) Pada saat latihan pertamanya, Missy menolak masuk tim cherleader. Akhirnya Missy bercerita pada Torrance, The Torros hanya meniru gerakan yang telah dipakai oleh The Clovers.

Namun Torrance tidak percaya begitu saja. Sebab Big Red yang menciptakan gerakan itu dan sering membawa mereka menjadi pemenang. Missy pun membawa Torrance ke SMU East Compton yang merupakan markas The Clovers. Torrance terkejut ternyata Toros hanya menirukan gerakan Clovers

Akhirnya Tim Toros pun sepakat untuk mengubah gerakan yang sudah ada. Toros menyewa koreografer yang bernama Sparky Polastry. Namun pada babak penyisihan, ada 6 tim sekolah lain yang diajarkan oleh Polastri. Dan itu artinya ada 6 tim lain yang memiliki gerakan sama dengan Toros.

Pemeran

Produksi

Pengembangan

Jessica Bendinger, seorang mantan jurnalis dan sutradara video musik, awalnya mengusulkan ide untuk film ini, yang saat itu berjudul Cheer Fever, sebagai "Clueless bertemu Strictly Ballroom yang berlokasi di National High School Cheerleading Championships", mengatakan bahwa dia terobsesi dengan kompetisi pemandu sorak di ESPN.[5] Bendinger mengatakan ide tersebut menggabungkan kecintaannya pada musik hip hop dan pemandu sorak.[5]

Gambaran film tentang apropriasi budaya dipengaruhi oleh pengalaman Bendinger sebagai penulis kulit putih yang meliput artis hip hop di majalah musik Spin, sebuah publikasi yang didominasi oleh orang kulit putih.[5][6] Bendinger berkata: “Setelah melihat anak-anak kulit putih meniru gerakan hip hop di kompetisi pemandu sorak itu, saya berpikir, ‘Oke, bagaimana kalau.’ Saya mulai memikirkan pertanyaan tersebut hingga akhirnya sampai pada, bagaimana kalau tim terbaik di negara ini ternyata mencontek rutinitas mereka? Apa jadinya tim yang mereka contek rutinitasnya akhirnya melawan balik untuk bersaing memperebutkan gelar juara?"[5]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b "Bring It On (2000) - Box Office Mojo". Box Office Mojo. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal May 21, 2015. Diakses tanggal 2010-06-10.
  2. ^ Barnes, Katie (August 25, 2020). "Why 'Bring It On' is one of the most important sports movies ever made". ESPN.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 4, 2022. Diakses tanggal April 3, 2022.
  3. ^ Rizov, Vadim (July 15, 2010). "The unexpected cult status of Peyton Reed's "Bring It On."". IFC. Diarsipkan dari asli tanggal September 24, 2015. Diakses tanggal August 11, 2012.
  4. ^ Hazlehurst, Beatrice (August 25, 2020). "20 years on, we break down Bring It On's lasting legacy". i-D (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 1, 2022. Diakses tanggal March 31, 2022.
  5. ^ a b c d Myers, Scott (November 24, 2020). "Go Into The Story interview: Jessica Bendinger". The Black List blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal March 31, 2022.
  6. ^ Scheetz, Cameron (August 25, 2020). "Bring It On at 20: The filmmakers revisit its most memorable scenes". The A.V. Club (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 4, 2022. Diakses tanggal April 3, 2022.

Pranala luar

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya