Boeber
Boeber adalah nama Melayu Tanjung untuk sebuah hidangan penutup (pudding) khas Afrika Selatan.[1] Hidangan ini telah menjadi minuman manis tradisional Melayu Tanjung yang terbuat dari susu, vermicelli, sagu, gula, dan dibumbui dengan kapulaga, kayu manis, dan air mawar. Secara tradisional, boeber disajikan pada malam ke-15 ramadan untuk merayakan pertengahan bulan puasa, khususnya bagi mereka yang telah menyelesaikan 15 hari pertama puasa. Mereka yang telah mencapai pertengahan puasa ini juga dikenal sebagai orang yang op die berg (secara harfiah berarti 'telah mencapai puncak'). AsalDi Afrika Selatan, boeber awalnya dibuat oleh orang Melayu Tanjung, yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia, Afrika Timur, dan India. Dalam bahasa Melayu modern, bubur adalah kata umum untuk segala jenis bubur. Minuman serupa yang disebut Sawine atau Sewine disajikan di rumah-rumah Trinidad dan Tobago pada saat Hari Raya Idul Fitri (perayaan yang menandai berakhirnya bulan Ramadan).[2] Secara global, terdapat minuman serupa seperti kheer Asia dan congee manis. Boeber paling mirip dengan kheer atau payasam, makanan penutup yang berasal dari India, yang kemungkinan diperkenalkan oleh para budak India, atau imigran India yang datang pada tahun 1860 melalui sistem perbudakan kontrak. Di Afrika Selatan, hidangan berbahasa Afrikaans yang dikenal sebagai melkkos serupa dengan boeber. Campuran boeber tersedia di beberapa supermarket, kafe pinggir jalan, dan toko rempah di Afrika Selatan.[3] Referensi
|