Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bank Maspion

PT Bank Maspion Indonesia Tbk
Bank Maspion
Jenis perusahaan
Perusahaan publik
Kode emitenBEI: BMAS
IndustriJasa keuangan
Didirikan6 November 1989; 35 tahun lalu (1989-11-06)
Kantor pusatSurabaya, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Kasemsri Charoensiddhi (Direktur Utama)
Chat Luangarpa (Komisaris Utama)
Produk
MerekDasyatt
PendapatanRp 900,997 miliar (2021)[1]
Rp 80,275 miliar (2021)[1]
Total asetRp 14,234 triliun (2021)[1]
Total ekuitasRp 1,331 triliun (2021)[1]
PemilikKasikornbank (89,48%)[2]
Karyawan
734 (2021)[1]
Situs webwww.bankmaspion.co.id

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (berbisnis dengan nama Bank Maspion) adalah jasa keuangan yang berkantor pusat di Surabaya. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, bank ini memiliki 12 kantor cabang, 44 kantor cabang pembantu, dan 1 kantor fungsional yang terutama terletak di Pulau Jawa.[1][3]

Sejarah

Bank ini didirikan pada 6 November 1989, dan setahun kemudian, bank ini mendapat izin untuk beroperasi sebagai sebuah bank umum, tepatnya di bulan April 1990. Mulai beroparasi secara efektif sejak 31 Agustus 1990, Bank Maspion (awalnya Maspion Bank) saat itu dibantu oleh 20 karyawan dan bermodal awal Rp 33 miliar. Seiring perkembangannya, di tanggal 28 Juli 1995, bank ini ditetapkan sebagai sebuah bank devisa.[4] Pada 11 Juli 2013, bank ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[1][3][5] Sesuai namanya, Bank Maspion awalnya dikuasai penuh kepemilikannya oleh Maspion, konglomerasi milik keluarga Alim Markus yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur.

Belakangan, Maspion melepas sejumlah sahamnya kepada bank asal Thailand, Kasikornbank (KBank). Mulanya bank tersebut hanya menggenggam 9,99% saham di bank ini, yang dilakukan setelah penandatanganan kesepakatan bernilai Rp 266 miliar pada 28 Agustus 2017. Masuknya Kasikorn saat itu dimaksudkan untuk meningkatkan layanan investasi dan pembiayaan perdagangan, UMKM dan perbankan digital bagi kedua pihak, serta membuka jalan bagi KBank untuk melayani perdagangan bilateral dan investasi Thailand-Indonesia yang ditargetkan bisa mencapai US$20 miliar dalam 3 tahun.[6]

Seiring kebutuhan permodalan dan membantu peningkatan kinerja Bank Maspion,[7] Kasikorn mengakuisisi saham lagi dalam jumlah yang lebih besar. Pada 31 Oktober 2022, mereka mengakuisisi 30% saham Bank Maspion, meningkatkan pemilikannya menjadi 40% dalam transaksi bernilai Rp 333 miliar.[8][9] Melalui rights issue pada 7 Desember 2022, melalui anak usahanya Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd., Kasikorn kemudian menjadikan dirinya sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 62,3%.[10] Awalnya Maspion Grup masih memegang saham minoritas yang signifikan, yaitu sekitar 30% walaupun tidak lagi menjadi pengendali. Pada 15 November 2023, saham Kasikornbank naik menjadi 84,55% dalam transaksi bernilai Rp 2,26 triliun, sehingga saham keluarga Alim Markus semakin mengecil menjadi di bawah 15%.[11] Tercatat akuisisi Kasikornbank pada Bank Maspion ini merupakan akuisisi pertama bank tersebut di luar negeri, dan diharapkan dapat membantu Bank Maspion berkembang khususnya dalam menjadi bank digital.[12][13]

Belakangan, antara Kasikorn dan Maspion sempat terjadi sengketa yang sempat berbuah gugatan ke PN Surabaya. Keluarga Alim Markus menuduh bank yang dulu dikuasainya ini tidak menaati hasil RUPSLB Juni 2023 maupun adanya manipulasi dokumen yang dikeluarkan pada tahun yang sama. Dalam gugatannya, mereka meminta struktur Bank Maspion dikembalikan seperti pada Januari 2023 ditambah ganti rugi.[14] Namun, akhirnya Kasikorn dan Maspion memutuskan berdamai, yang disusul pelepasan saham Bank Maspion oleh keluarga Alim Markus pada Agustus dan September 2025. Dengan transaksi ini, kini keluarga pendiri/Grup Maspion hanya memiliki 4,9% saham, yang beralih ke pemegang saham publik sehingga ketentuan free float terpenuhi. Transaksi ini juga mengukuhkan posisi Kasikornbank sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan hampir 90%.[15]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021". PT Bank Maspion Indonesia Tbk. Diakses tanggal 16 November 2022.
  2. ^ INFORMASI PEMEGANG SAHAM
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Bank Maspion Indonesia Tbk. Diakses tanggal 16 November 2022.
  4. ^ Sejarah Singkat
  5. ^ PT Bank Maspion Indonesia Tbk (Untuk Selanjutnya Disebut Bank Maspion)
  6. ^ Saham Dibeli Bank Thailand, Saham Bank Maspion Melonjak
  7. ^ Alim Markus Buka-bukaan, Jual Bank Maspion ke Bank Thailand
  8. ^ KVsion Akuisisi 40% Saham Bank Maspion Lewat Rights Issue Rp3 Triliun
  9. ^ Investor Jual 30% Saham ke KBank Thailand, Saham Bank Maspion Naik
  10. ^ Perusahaan Thailand Akuisisi 62,3% Saham Bank Maspion (BMAS)
  11. ^ Gelontorkan Dana Rp2,26 Triliun, KBank Tambah Kepemilikan di Bank Maspion
  12. ^ Kasikorn Fuels Bank Maspion Ambition to Become Digital Bank
  13. ^ KVF, Anak Perusahaan KASIKORNBANK, Selesaikan Akuisisi, Menjadi Pengendali Saham Bank Maspion
  14. ^ Taipan Alim Markus Gugat Bank Maspion Sebesar Rp283,7 miliar
  15. ^ Alim Investindo Lepas Saham, Bank Maspion (BMAS) Kini Penuhi Ketentuan Free Float

Pranala luar

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya