Permukiman di pulau Amrum sudah ada semenjak masa Neolitikum pada saat wilayah Amrum masih tergabung dengan daratan Eropa. Pada abad pertengahan, orang-orang Frisia bermukim di Amrum dengan mata pencaharian sebagai pembuat garam dan nelayan.[butuh rujukan]
Di pulau ini terdapat beberapa spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah. Selain itu, tanahnya tidak cocok untuk pertanian, sehingga penduduk Amrum saat ini bergantung pada sektor pariwisata.[butuh rujukan]
Catatan kaki
^"Zahlen, Daten, Fakten" (dalam bahasa German). Amt Föhr-Amrum. 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-11-29. Diakses tanggal 16 January 2013. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Quedens, Georg; Hans Hingst; Gerhard Stück; Ommo Wilts (1991). Amrum. Landschaft, Geschichte, Natur (Amrum. Landscape, History, Nature) (dalam bahasa German). Verlag Jens Quedens. ISBN3-924422-24-9. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Quedens, Georg (2006). Das Seebad Amrum. "... und befürchten den Verderb der guten hiesigen Sitten ..." (The Amrum Seaside Resort "...and fear the decay of the decent local manners...") (Edisi new). Verlag Jens Quedens. ISBN978-3-924422-79-0.
Rheinheimer, Martin (2007). Der Kojenmann – Mensch und Natur im Wattenmeer 1860–1900 [The Decoy Man – Man and Nature in the Wadden Sea 1860–1900] (dalam bahasa German). Neumünster: Wachholtz Verlag. ISBN3-52902-776-6. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Artikel bertopik geografi atau tempat Jerman ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.