Ali bin Ja'farAli bin Ja`far atau lebih dikenal dengan Ali al-Uraidhi adalah putra dari Imam Ja'far ash-Shadiq dan saudara dari Imam Musa al-Kadzim. Dia dikenal dengan julukan al-`Uraidhi, karena ia tinggal di suatu daerah yang bernama `Uraidh (sekitar 4 mil dari Madinah), selain itu ia juga dipanggil dengan julukan Abu Hasan.
BiografiKelahiranDilahirkan dan dibesarkan di Madinah, dan kemudian memilih untuk tinggal di daerah desa 'Uraidh, sekitar 4 mil dari Madinah. Ia merupakan seorang yang tekun beribadah, dermawan dan seorang ulama besar. Di antara saudara-saudaranya, ia adalah putera Ja'far bin Muhammad yang paling bungsu, paling panjang umurnya dan salah satu yang menonjol kealimannya. Ayahnya, Ja'far ash-Shadiq meninggal pada saat ia masih kecil, sehingga ia diasuh oleh kakanya, Musa al-Kazim. Ali al-'Uraidhi, lebih mengutamakan menghindari ketenaran dan takut dari hal-hal yang dapat menyebabkan dikenal. Ia dikaruniai umur panjang, sampai dapat menjumpai cucu dari cucunya. KeturunanKebanyakan sayyid dan habib yang berada di Indonesia dan Asia Tenggara merupakan keturunannya dari jalur Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir. Putra-putranya adalah:
WafatDia meninggal pada tahun 112 H di kota 'Uraidh dan disemayamkan di kota tersebut. Makamnya sempat tak diketahui, lalu Zain bin Abdullah Bahasan menampakkannya, sehingga terkenal hingga sekarang. KeilmuanKeilmuan didapat dari ayah dan sahabat ayahnya, selain itu didapat pula dari saudaranya, Musa al-Kadzim. Ia juga belajar dari Hasan bin Zaid bin Ali. Banyak pula yang meriwayatkan hadits dari jalur Ali al-Uraidhi, di antaranya adalah kedua putranya (Ahmad dan Muhammad), cucunya (Abdullah bin Hasan bin Ali), putra keponakan (Ismail bin Muhammad bin Ishaq bin Ja'far ash-Shadiq) dan juga al-Imam al-Buzzi. Daftar Guru
Pendapat perawi hadits
Referensi
Sumber
Pranala luar |