Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tari Modinggu


Tari Modinggu atau Tari Dinggu adalah tarian khas Suku Tolaki Mekongga, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tarian ini menggambarkan proses penanaman padi hingga masa panen, dan menggambarkan sifat gotong royong dalam masyarakat Mekongga.[1]

Sejarah

Tari Modinggu berasal dari dua kata, yaitu "Mo" yang berarti pelaku dan "Dinggu" yang berarti bersentuhan. Tari Modinggu berarti bersentuhnya lesung dan alu sehingga mengeluarkan bunyi.[2][3]

Tari Modinggu berasal kepercayaan masyarakat setempat yang memercayai bahwa padi berasal dari jasad seorang bidadari. Bidadari tersebut turun ke bumi dan melaksanakan seluruh proses penanaman padi dengan riang gembira hingga masa panen, sehingga muncullah tarian ini yang bertujuan sebagai rasa syukur, persembahan pada leluhur, dan luapan kegembiraan masyarakat saat padi dipanen.[1][2][3]

Tari ini juga berasal dari kebiasaan masyarakat yang biasanya menumbuk padi secara bersama-sama dengan menggunakan lesung dan alu hingga berbunyi, sehingga dalam tarian ini para penari akan menumbuk padi bersama-sama dengan mengelilingi sebuah lesung.[4] Bunyi-bunyian yang terdengar dari tumbukan alu pada lesung menarik perhatian para penari, sehingga muncul refleks untuk bergerak dan menari bersama.[3] Namun, musik tarian ini kemudian mulai berkembang dengan menggunakan pengiring berupa gong, gendang, dan suling bambu.[2] Berbagai kreasi dan variasi juga kemudian ditambahkan pada pertunjukannya agar tari ini menjadi lebih menarik.[5] Di masa kini, tarian ini sudah termasuk kategori terancam punah dan hanya ditarikan pada pesta panen, penyambutan, festival budaya, dan perayaan hari besar saja.[1][3]

Ciri Khas

Tari Modinggu pada umumnya dapat ditampilkan oleh penari laki-laki maupun perempuan pada saat selesai melakukan panen padi. Tari ini dipentaskan oleh 10-12 orang penari, di mana perempuan akan memegang tampah dan menumbuk padi, sementara laki-laki akan memegang alu. Para penari akan mengenakan kostum baju berlengan pendek dan celana sebetis atau rok sepanjang pergelangan kaki, dengan sarung dengan motif khas Suku Tolaki. Para penari juga akan memakai ikat kepala dengan motif senada sarung, juga mengenakan caping. Para penari juga membawa alu, lesung, dan tampah sebagai properti menari.[2]

Tarian ini akan dibawakan dengan semangat dan penuh kekompakan. Tarian ini akan mengambarkan beberapa aktivitas saat para petani memanen padi.[2] Tarian akan dimulai dengan para petani yang membawa padi, kemudian dilanjutkan dengan gerakan petani menaruh padi yang akan ditumbuk. Gerakan akan dilanjutkan dengan menumbuk padi, dan ditutup dengan Tarian Malulo.[3] Tarian Malulo ditarikan sebagai hiburan dan untuk melepas lelah, juga mempererat kebersamaan masyarakat.[5]

Pada gerakan menumbuk padi, para penari akan mengelilingi sebuah lesung. Salah satu penari akan mengisi lesung dengan padi bertangkai, sambil mulai menumbuk padi. Para penari kemudian akan mengangkat alu di atas lesung, menyentuhkan alu ke penari di sampingnya, lalu akan menumbuk berganti-ganti.[3]

Gerakan penari pria pada tarian ini umumnya didominasi gerakan lincah dalam memainkan alu, sedangkan gerakan penari wanita akan lebih pelan karena hanya menumbuk padi dan melakukan Tari Malulo. Irama alat musik yang mengiringi tari ini biasanya bertempo lambat, namun akan bertambah cepat pada saat Tarian Malulo.[3]

Makna

Tari Modinggu menggambarkan sifat kerja keras dan gotong royong masyarakat Mekongga, karena untuk memanen padi, diperlukan kerja sama masyarakat dari proses penanaman hingga masa panen.[1][2] Tarian ini juga menggambarkan sifat tidak mudah menyerah dan keuletan dalam bekerja. Tarian ini juga menggambarkan bahwa manusia harus saling tolong menolong, juga menggambarkan padi sebagai kearifan lokal masyarakat Tolaki.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d "Tari Modinggu". dapobas.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2025-06-19.
  2. ^ a b c d e f ZonaSultra, Redaksi (2023-12-06). "Ajaran untuk Kerja Keras dan Gotong-royong dari Tari Modinggu". Diakses tanggal 2025-06-19.
  3. ^ a b c d e f g h "SEJARAH TARI MODINGGU DI KELURAHAN WANGGUDU KECAMATAN ASERA KABUPATEN KONAWE UTARA: 1984-2018 | Sorume: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya" (dalam bahasa Inggris).
  4. ^ Tarimana, Abdurrauf (1993). Kebudayaan Tolaki. Seri Etnografi Indonesia 3. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 978-979-407-196-0.
  5. ^ a b "Tari Dinggu » Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diakses tanggal 2025-06-19.
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya