Tafsir Ilmi
Tafsir ilmi adalah sebuah upaya memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung isyarat ilmiah dari perspektif ilmu pengetahuan modern. Menurut Ĥusain aż-Żahabiy, tafsir ilmi membahas istilah-istilah ilmu pengetahuan dalam penuturan ayat-ayat Al-Qur’an, serta berusaha menggali dimensi keilmuan dan menyingkap rahasia kemukjizatannya terkait informasi informasi sains yang mungkin belum dikenal manusia pada masa turunnya sehingga menjadi bukti kebenaran bahwa Al-Qur’an bukan karangan manusia, namun wahyu Sang Pencipta dan Pemilik alam raya.[1] Metode penyusunan tafsir ilmi serupa dengan metode yang digunakan dalam kajian dan penyusunan Tafsir Tematik. Pertama, ayat-ayat yang terkait dengan sebuah persoalan dihimpun untuk selanjutnya dianalisis dalam rangka menemukan pandangan Al- Qur’an yang utuh menyangkut persoalan tersebut. Tafsir Tematik yang dikembangkan oleh Kementerian Agama pada tahun 2016 menitikberatkan bahasannya pada persoalan akidah, akhlak, ibadah, dan sosial, sedangkan Tafsir Ilmi fokus pada kajian saintifik terhadap ayat-ayat kauniyah dalam Al-Qur’an.[1] SejarahKetika gelombang Hellenisme masuk ke dunia Islam melalui penerjemahan buku-buku ilmiah pada masa Dinasti ‘Abbasiyah, khususnya pada masa pemerintahan al-Makmūn (w. 853 M), muncullah kecenderungan menafsirkan Al-Qur’an dengan teori-teori ilmu pengetahuan atau yang kemudian dikenal sebagi tafsir ilmi.[1] |