Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bajidoran

Bajidor adalah kesenian rakyat yang memiliki fungsi utama sebagai seni hiburan, sajiannya bersifat dinamis dengan iringan musik dan tarian yang luwes dari seorang penari/ronggeng yang menggambarkan keceriaan (Rosidi, 1984:130). Awal kemunculan bajidoran diduga dipelopori oleh mantan penari pria atau para penggemar ketuk tilu yang dahulu dikenal dengan istilah pamogoran. Seiring berjalannya waktu, istilah pamogoran menghilang disebabkan berubahnya ketertarikan masyarakat Subang dan Karawang terhadap seni ketuk tilu. Kemudian hadir bajidoran yang memiliki kemiripan dalam beberapa hal dengan ketuk tilu, utamanya lagu-lagu dan pola Bajidor yang digunakan adalah pola ketuk tiluan.[1][2]

Referensi

  1. ^ Sabandiah, Nurhabibah (2022-11-09). "KESENIAN BAJIDORAN DAN MODERNITAS DI JAWA BARAT". Jurnal Ilmiah WUNY. 4 (1). doi:10.21831/jwuny.v4i1.46868. ISSN 2747-0547.
  2. ^ Sabandiah, Nurhabibah (2022). "Kesenian Bajidoran dan Modernitas di Jawa Barat". Jurnal Ilmiah WUNYN: 71–72. doi:10.21831/jwuny.v4i1.46868.
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya