Model grid strategis adalah pendekatan kontingensi yang dapat digunakan untuk menentukan relevansi strategisTI. Dalam menentukan relevansi strategis TI, F. Warren McFarlan dan James L. McKenney memperkenalkan sebuah pendekatan kontingensi pada tahun 1983 yang dikenal sebagai Model Grid Strategis. Pendekatan ini menganalisis dampak TI pada dua dimensi: dampak saat ini (sumbu vertikal) dan dampak di masa depan (sumbu horizontal). Hasil analisis tersebut kemudian memetakan TI organisasi ke dalam satu dari empat kuadran, yaitu support (dukungan), turnaround (perubahan haluan), factory (pabrik), atau strategic (strategis), sehingga model ini populer disebut Grid Strategis McFarlan..[1][2]
Ringkasan
Model grid strategis McFarlan memiliki empat kuadran yang dibangun berdasarkan dua pertanyaan sederhana:[3]
Seberapa pentingkah peran sistem TI yang telah diterapkan menurut persepsi pihak manajemen untuk kelangsungan bisnis?
Sejauh mana perusahaan memandang serius perkembangan teknologi informasi yang akan datang serta implikasinya terhadap cara mereka dalam menjalankan bisnis?
Berdasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, sebuah perusahaan dapat ditempatkan dalam empat kuadran sebagai berikut:
Jenis
Dampak
Keterangan
Support (Dukungan)
Dampak saat ini rendah, dampak masa depan juga rendah
TI memiliki sedikit relevansi dan hanya mendukung proses yang ada
Turnaround
(Perubahan haluan)
Dampak saat ini rendah, namun dampak masa depan tinggi
Fitur TI akan lebih banyak muncul dalam agenda bisnis di masa mendatang. TI akan menjadi fitur kunci dalam perencanaan strategis di masa mendatang, meskipun perannya mungkin belum begitu besar di masa lalu.
Factory
(Pabrik)
Dampak saat ini tinggi, namun dampak masa depan rendah
Hal ini penting dalam operasional sehari-hari, tetapi tidak dirasakan adanya perkembangan TI yang besar dalam mengubah sifat bisnis secara fundamental. Di sini, isu utamanya adalah pemeliharaan sistem yang ada.
Strategic
(Strategis)
Dampak saat ini tinggi, dampak masa depan juga tinggi
Pada kuadran ini, bagaimana organisasi memandang peran TI saat ini dan perkembangan TI di masa depan akan memberikan dampak
Analisa
Menurut McFarlan, dampak kompetitif dari sebuah aplikasi TI dapat diukur melalui lima pertanyaan kunci yang berfokus pada kemampuannya untuk:[4]
Menjaga dari Serangan Menghalangi Pendatang Baru: Sejauh mana aplikasi tersebut dapat berfungsi sebagai penghalang bagi pesaing potensial untuk memasuki pasar
Mengikat Pemasok: Apakah aplikasi itu dapat menciptakan biaya peralihan yang membuat pemasok enggan beralih kepada pesaing?
Mentransformasi Arah Persaingan: Apakah aplikasi tersebut mampu mengubah parameter utama yang menjadi landasan persaingan di industri?
Menggeser Kekuatan: Apakah aplikasi ini dapat mengubah dinamika kekuatan perusahaan, khususnya dalam hubungan dengan pemasok?
Berinovasi: Apakah aplikasi TI tersebut mampu melahirkan produk atau jasa baru yang menjadi keunggulan kompetitif?
Namun demikian, pertanyaan-pertanyaan ini harus mempertimbangkan keadaan saat ini dan rencana ke depan. Dengan demikian, TI dapat memiliki tingkat kepentingan yang lebih rendah atau lebih tinggi, tergantung pada jenis perusahaan dan operasi industrinya.