Malaka Project
Malaka (sebelumnya Malaka Project) adalah media literasi digital yang mencetak “Masyarakat Baru” melalui pendekatan logis, kritis, dan empatik. Malaka bertujuan memberdayakan generasi muda Indonesia dengan mendorong kerangka berpikir rasional dan ilmiah. Media ini membahas isu sosial, politik, ekonomi, hingga filsafat.[1][2][3] Malaka didirikan oleh sembilan orang, yaitu Ferry Irwandi, Cania Citta, Dea Anugrah, Coki Pardede, Fathia Izzati, Jerome Polin, Rizky Arief Dwi Prakoso, Angellie Nabilla, dan Aurelia Vizal.[4][5] Nama Sejumlah tulisan opini menautkan nama “Malaka” pada figur Tan Malaka serta gagasan pendidikan-politiknya, meskipun keterangan ini bersifat interpretatif dan tidak selalu dinyatakan dalam rilis resmi.[4] Cania Citta dalam video berjudul Cania Citta: Cara Berpikir Madilog mengatakan memang Malaka terinspirasi dari kiprah serta pemikiran-pemikiran esenisial Tan Malaka[6] Sejarah dan PendirianGagasan Malaka mulai diperkenalkan Ferry Irwandi melalui berbagai konten edukasi di media sosial. Dalam video bertajuk Magnum Opus, Ferry menyampaikan bahwa pencapaian visi Indonesia Emas 2045 membutuhkan pendidikan yang merata dan inklusif.[7] Ia menyoroti bahwa tanpa intervensi berbasis pengetahuan dan penyadaran publik, potensi bonus demografi justru dapat menjadi beban sosial. Beberapa sumber juga menyebut peluncuran publik dilakukan pada 20 Oktober 2023 di Djakarta Theater. [4][8][9] Kanal dan AktivitasMalaka dan pendirinya kerap menjadi sorotan media daring serta perbincangan warganet, antara lain terkait aktivitas edukasi, kampanye literasi digital, dan partisipasi diskursus sosial-politik. Beberapa media arus utama/portal gaya hidup memuat profil Ferry sebagai pendiri Malaka, sementara akun media sosial berita turut mengutip pernyataannya pada isu publik tertentu.[10][11][4] Aktivitas utama Malaka Project berlangsung melalui kanal YouTube MALAKA yang berisi diskusi, wawancara, dan dokumenter pendek bertema sosial-politik, ekonomi, dan sains sosial; jangkauan audiensnya besar dengan jutaan pelanggan dan ratusan ribu rata-rata penonton per video menurut layanan pemantau influencer. Di Instagram, akun resmi @malakaproject.id berfungsi sebagai hub informasi program dan cuplikan konten, termasuk pengumuman kegiatan luring seperti seri “Malaka Project x Kapal Api Goes To Campus” di ITB (Sabuga, 20 November 2024) yang juga diperkuat oleh unggahan penyelenggara kampus dan akun resmi Kapal Api.[12] Berbagai tokoh publik telah hadir dalam video-video Malaka, mulai dari akademisi seperti Chatib Basri, Ivan Lanin, dan Rocky Gerung; politisi dan pengamat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Hasan Nasbi, dan Pramono Anung; hingga kreator konten dan figur populer seperti Deddy Corbuzier, Pandji Pragiwaksono, Windah Basudara, Andovi dan Jovial da Lopez, Sherina Munaf, Raditya Dika, dan Chandra Liow.[13] Program Sosial dan BeasiswaSeiring peluncurannya, Malaka menginisiasi program beasiswa pendidikan bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Inisiatif ini dilakukan melalui kontribusi langsung dari sembilan pendirinya, yang secara kolektif mendanai beasiswa untuk sembilan mahasiswa dari berbagai daerah.[14] Malaka juga berkolaborasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan program sosial. Salah satunya adalah Malaka Project x Kapal Api: Leadership Program, yang menggabungkan pelatihan kepemimpinan, pengembangan keterampilan, dan bantuan pendidikan sebesar Rp 12 juta untuk mahasiswa berprestasi dari kalangan ekonomi terbatas.[15] Pengaruh dan PenghargaanSejak awal diluncurkan, Malaka mendapatkan sambutan positif dari publik, terutama dari kalangan mahasiswa, pengajar, dan profesional muda. Hingga September 2025, kanal YouTube Malaka telah mengumpulkan lebih dari 980 ribu pelanggan dan menghasilkan ratusan video edukatif dengan total jutaan penayangan.[16] Pada tahun 2024, Malaka memperoleh penghargaan sebagai "Konten Kreator Inspiratif untuk Perkembangan Indonesia" dalam ajang IDEAWARD 2024 yang diselenggarakan oleh tvOne dan para juri independen dari berbagai sektor.[17] Malaka juga berperan aktif dalam memperkuat ekosistem pembelajaran di luar ruang kelas. Inisiatif ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan, mulai dari diskusi publik seperti Nobar Debat Capres bareng Malaka Project [18], kolaborasi dengan institusi pendidikan dan perusahaan melalui program Malaka Project x Kapal Api Goes to Campus yang diselenggarakan di ITB [19], UGM, dan UNAIR, serta kerja sama strategis dengan perusahaan telekomunikasi Tri dalam kampanye #GakPakeKompromi.[20] Selain itu, Malaka juga terlibat dalam kegiatan edukatif berbasis di berbagai kota di Indonesia, termasuk partisipasinya dalam IdeaFest 2024.[21] Referensi
|