Lee Choo Neo
Lee Choo Neo (李珠娘, Lǐ Zhūniáng; 7 September 1895 – 7 September 1947) adalah dokter perempuan pertama yang berpraktik di Singapura. Ia lahir dalam keluarga pedagang; ayahnya, Lee Hoon Leong, merupakan seorang saudagar keturunan Hakka, sementara ibunya, Mak Hup Sin, adalah istri kedua Lee yang berasal dari etnis Kanton. Sebagai pelopor dalam dunia medis di Singapura, Lee Choo Neo memainkan peran penting dalam membuka jalan bagi perempuan di bidang kedokteran. Selain kontribusinya dalam profesi medis, ia juga memiliki hubungan kekerabatan dengan Lee Kuan Yew, Perdana Menteri pertama Singapura, yang merupakan putra dari saudara tirinya, Lee Chin Koon.[1] Lee Choo Neo wafat pada 7 September 1947 dan dimakamkan di Bukit Brown Chinese Cemetery,[2] Singapura. Sebagai penghormatan atas kontribusinya, namanya diabadikan dalam Singapore Women's Hall of Fame, yang didirikan pada tahun 2014, di bawah kategori "Kesehatan."[3] KarierLee Choo Neo menempuh pendidikan di Singapore Chinese Girls’ School dan Raffles Girls’ School.[4] Pada tahun 1911, ia menjadi perempuan Straits Chinese pertama yang memperoleh Senior Cambridge Certificate. Kemudian, pada tahun 1918, ia lulus dari King Edward VII College of Medicine di Singapura.[5] Awal kariernya dimulai sebagai asisten ahli bedah yang bertanggung jawab atas dua bangsal wanita di General Hospital. Pada 21 September 1923, Lee menikah dengan Teo Koon Lim di 114 Emerald Hill. Pasangan ini dikaruniai tiga anak: seorang putra, Lionel Teo Cheng Ann, serta dua putri, Eileen Teo Cheng Sim dan Winnie Teo Cheng Kim. Setelah beberapa tahun bekerja dalam layanan kesehatan pemerintah, ia mengundurkan diri dan pindah ke Kuala Lumpur mengikuti suaminya yang memiliki usaha di sana. Namun, pada tahun 1930, Lee kembali ke Singapura dan membuka klinik pribadinya, Lee Dispensary, yang berlokasi di Bras Basah Road dan berfokus pada layanan kesehatan ibu dan anak. Bidang SosialSelain kiprahnya di dunia medis, Lee juga aktif dalam bidang sosial. Ia merupakan salah satu pendiri Chinese Ladies' Association of Malaya pada tahun 1915, yang kemudian berkembang menjadi Chinese Women's Association. Organisasi ini berperan dalam penggalangan dana untuk keperluan perang, pelatihan keterampilan domestik, pengenalan olahraga luar ruangan, serta pendirian rumah perlindungan bagi perempuan yang membutuhkan. Lee menjabat sebagai sekretaris kehormatan organisasi tersebut selama bertahun-tahun. Pada tahun 1925, ia bersama dua perempuan lainnya ditunjuk sebagai anggota Chinese Marriage Committee, yang bertugas meneliti kebutuhan regulasi pernikahan dan perceraian di Straits Settlements. Hasil penelitian komite ini menunjukkan bahwa perempuan menghendaki penghapusan poligami, sementara laki-laki tidak. Temuan tersebut menjadi dasar bagi pengesahan Women's Charter pada tahun 1961, yang secara resmi melarang praktik poligami di Singapura. Referensi
|
||||||||||||||||||||||||||||||
