Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. Bantulah dengan memberikan referensi yang lebih baik atau dengan memeriksa apakah referensi telah memenuhi syarat sebagai referensi tepercaya. Referensi yang tidak benar dapat dihapus sewaktu-waktu.
Juneman Abraham (lahir di Jakarta) adalah seorang Guru Besar tetap psikolog sosial,[1] ahli psikolog korupsi,[2] pegiat anti korupsi,[3] pakar integritas, Tokoh Sains terbuka dan akademisi asal Indonesia. Ia menjabat sebagai dosen tetap di Universitas Bina Nusantara (BINUS University) serta menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Alih Teknologi.[4] Juneman dikenal atas kontribusinya dalam bidang psikologi sosial, etika digital, dan moralitas dalam masyarakat modern.[5]
Kehidupan awal dan pendidikan
Juneman Abraham menempuh pendidikan tinggi strata satu (S.Psi.) di Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia YAI, lulus dengan predikat Cum Laude dan menjadi Lulusan Terbaik pada tahun 2007. Ia kemudian melanjutkan studi Magister Sains (M.Si.) dalam bidang Psikologi di Universitas Indonesia, yang juga diselesaikannya dengan predikat Cum Laude dan sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 2011. Gelar Doktor (Dr.) dalam bidang Psikologi juga diraihnya dari Universitas Indonesia.[6]
Karier
Saat ini, Juneman menjabat sebagai Wakil Rektor Riset dan Transfer Teknologi di Universitas Bina Nusantara dan merupakan Guru Besar dalam bidang Psikologi Sosial di universitas yang sama. Sebelum bergabung dengan BINUS University, ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan merangkap Kepala Program Studi Psikologi di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya pada tahun 2008-2011.[butuh rujukan]
Kiprahnya juga meluas ke tingkat nasional dan internasional sebagai reviewer untuk Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) dan Program Kreativitas Mahasiswa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta reviewer pada Kedeputian Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia juga merupakan kontributor untuk Anjungan Integritas Akademik Indonesia (ANJANI) atas mandat Kementerian Ristekdikti.[7]
Pada tahun 2019, ia menerima penghargaan sebagai bagian dari Publons Top 1% Peer Reviewers in the World dari Clarivate Analytics. Ia juga memperoleh penghargaan Rector’s Award dari BINUS University atas kontribusi dalam riset dan publikasi ilmiah.[8]
Bibliografi
Buku
Melawan Korupsi Ilmu[9]: Trajektori Sains Terbuka dan Psikoinformatika. Buku ini diterbitkan oleh Deepublish dan membahas bagaimana sains terbuka dan psikoinformatika dapat menjadi solusi dalam memerangi korupsi ilmu yang menjadi pangkal dari berbagai praktik koruptif lainnya.
Psychology of Fashion: Fenomena Perempuan [Melepas] Jilbab[10]
Ia telah menerbitkan lebih dari 5 buku/bab buku secara keseluruhan.
Artikel Jurnal Pilihan
"Computer anxiety, academic stress, and academic procrastination on college students" (2013, bersama W Rahardjo, Y Setiani).[11]
"Impulsive buying, cultural values dimensions, and symbolic meaning of money: A study on college students in Indonesia's capital city and its surrounding" (2013, bersama AW Dameyasani).
"Corruptive tendencies, conscientiousness, and collectivism" (2014, bersama MM Pane).[12]
"The Psychology of Corruption: The Role of The Counterfeit Self, Entity Self-Theory, and Outcome-Based Ethical Mindset" (2018, bersama J Suleeman, B Takwin).
"Prediction of guilt and shame proneness based on disruption to psychological contract: A new light for corruption prevention" (2020, bersama MA Kurniadi, EW Andangsari, MM Ali, RH Manurung).[13]
"How Everyday Counterfeit Behavior That Disrupts Self Authenticity Might Lead to Corruption Tendencies" (2022, bersama T Prayoga, dkk.).
"Indonesian first national suicide prevention strategy: key findings from the qualitative situational analysis" (2023, bersama S Onie, dkk.)