Isabelle Axelsson
Isabelle Axelsson (lahir Januari 2001) adalah seorang aktivis iklim asal Swedia. Ia merupakan salah satu penggerak utama gerakan Fridays for Future di Swedia. Melalui perjuangannya, ia aktif berpartisipasi dalam aksi mogok sekolah untuk iklim sejak Desember 2018.[1] AktivismeSejak memulai aksinya, Axelsson telah menjadi salah satu juru bicara terkemuka untuk gerakan iklim di Swedia. Ia berkolaborasi dengan sesama aktivis, termasuk Greta Thunberg, untuk menuntut pemerintah dan perusahaan agar mengambil tindakan yang lebih serius dalam mengatasi krisis iklim.[2] Pada tahun 2019, ia diundang untuk menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP25) di Madrid, di mana ia berbicara di hadapan para pemimpin dunia dan mendesak mereka untuk bertindak. Pandangannya berfokus pada pentingnya keadilan iklim, menekankan bahwa dampak perubahan iklim secara tidak proporsional memengaruhi komunitas yang paling rentan. Selain aktivismenya, Axelsson juga secara terbuka berbicara tentang pengalamannya hidup dengan sindrom Asperger dan bagaimana kondisi tersebut membentuk perspektifnya dalam perjuangan iklim.[3] Peran Aktivisme Pemuda pada Konferensi Iklim COP25Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP25) di Madrid, suara-suara para aktivis muda menjadi sorotan utama. Meskipun pertemuan tersebut berakhir tanpa kesepakatan yang memadai, kehadiran dan tuntutan tegas dari para pemuda, termasuk banyak aktivis iklim, berhasil menyoroti kegagalan para pemimpin dunia dalam mengatasi krisis iklim.[3][4] Gerakan ini mencerminkan harapan besar dari para aktivis untuk melihat dunia mencapai titik di mana perjuangan mereka tidak lagi diperlukan. Para aktivis muda ini mendesak adanya tindakan nyata dan kolektif dari pemerintah dan industri, agar tanggung jawab untuk menjaga masa depan planet tidak semata-mata jatuh pada pundak generasi mendatang.[4] Referensi
|