Helicoprion
SejarahSisa-sisa lingkaran gigi berpola spiral Helicoprion diduga sebagai fosil dari cangkang amonit (ammonites) ketika pertama kali ditemukan.[5] Pada awalnya para ahli paleontologi sulit menentukan letak dan fungsi gigi spiral tersebut karena hanya bagian lingkaran gigi yang ditemukan, terlebih karena sistem kerangka lainnya terbuat dari tulang rawan dan tidak terawetkan dengan baik. Ahli paleontologi, Karpinsky mengemukakan bahwa spiral bergigi Helicoprion terletak di bagian hidung secara permanen dengan gigi runcing. Berbagai hipotesis lain mengenai posisi lingkaran gigi seperti menggantung di moncong, rahang bawah, sirip dorsal (punggung), sirip kaudal (ekor), di dalam mulut dan di pangkal tenggorokan masih menjadi perdebatan.[4] Spesies yang telah diketahui diantaranya adalah H. bessonovi, H. davish, H. ergasaminon, H. ferrieri, H. mexicanus, H. nevadensis, dan H. sierrensis.[5] Habitat dan EkologiKemunculan Helicoprion berlangsung sejak periode Permian awal hingga Trias awal, sekitar 290 hingga 250 juta tahun yang lalu. Persebaran global Helicoprion meliputi Australia (formasi Wandagee), Kanada (formasi Ranger Canyon), British Columbia (formasi Fantasque), Cina (formasi Qixia), Jepang (formasi Ochiai dan Yagihawa), Kazakhstan (formasi Patlanoaya), Rusia dan California (formasi Goodhue) dan Idaho (formasi Fosfor).[5] Buruan Helicoprion berupa cumi-cumi atau makhluk lain yang tergolong dalam kelompok sefalopoda serta menghindari atau tidak memakan hewan yang bercangkang keras.[6] Penelitian lanjutPada tahun 2013 ahli paleontologi dari Idaho Museum of Natural History, Leif Tapanila bersama rekan mereka mempublikasikan studi baru mengenai tulang rawan pembentuk tengkorak dan rahang Helicoprion yang telah hancur. Beberapa tulang rawan yang ditemukan di Idaho pada tahun 1950 tersebut dipindai melalui pemindaian tomografi terkomputasi yang kemudian diteliti menggunakan pemodelan komputer untuk membentuk rekonstruksi virtual 3D rahang ikan purba Helicoprion. Hasil penelitian memperlihatkan penggambaran baru Helicoprion dengan lingkaran gigi di rahang bawah yang lebih pendek dan berdiameter 18 inci (45 cm) sekaligus memberikan informasi mengenai bentuk asli spesies dan cara kerja rahang tersebut.[3] Lingkaran gigi spiral terlerak di belakang mulut, tepatnya bagian belakang rahang. Spesies ini tidak memiliki gigi selain di rahang bawah. Rahang bawahnya dipenuhi oleh uliran gigi seperti gergaji yang ditopang oleh tulang rawan rahang di kedua sisi serta mampu membuat mekanisme menggulung dan mengiris.[6] Referensi
|