Frisson, juga dikenal sebagai menggigil estetis atau menggigil psikogenik, adalah gangguan psikofisiologis respons terhadap rangsangan yang bermanfaat (termasuk musik, film, cerita, orang, foto, dan ritual)[1] yang sering kali menimbulkan perasaan yang menyenangkan atau jika tidak, keadaan afektif bervalensi positif dan paresthesia sementara (kulit kesemutan atau menggigil), terkadang disertai piloereksi (merinding) dan midriasis (pelebaran pupil).[2][3][4][5] Sensasi ini biasanya terjadi sebagai respons emosional ringan hingga sedang yang menyenangkan terhadap musik dengan rasa kesemutan pada kulit;[2] piloereksi dan pelebaran pupil tidak selalu terjadi di semua kasus.[4][5]
Komponen psikologis (yaitu perasaan menyenangkan) dan komponen fisiologis (yaitu paresthesia, piloereksi, dan pelebaran pupil) dari respons masing-masing dimediasi oleh sistem penghargaan dan sistem saraf simpatik.[4][5] Rangsangan yang menghasilkan respon ini bersifat spesifik pada setiap individu. Frisson berdurasi singkat, hanya berlangsung beberapa detik.[6] Rangsangan umum mencakup bagian-bagian musik yang keras dan bagian-bagian—seperti appoggiatura dan modulasi mendadak—yang melanggar ekspektasi musik pada tingkat tertentu.[7][8] Meskipun frisson biasanya disebabkan oleh pengalaman dengan musik, fenomena ini juga dapat dipicu oleh puisi,[9] video,[10] keindahan alam atau seni,[11] pidato yang fasih,[12] dan praktik sains (terutama fisika dan matematika).[13] Saat terjadi getaran, sensasi menggigil atau kesemutan dirasakan pada kulit punggung bawah, bahu, leher, dan/atau lengan.[5][6] Sensasi menggigil terkadang dialami sebagai serangkaian 'gelombang' yang bergerak ke punggung secara berurutan dan umumnya digambarkan sebagai "menggigil di tulang belakang".[4][6] Folikel rambut juga mungkin mengalami piloereksi.[4][5][6]
^Colver MC, El-Alayli A (May 2016). "Getting aesthetic chills from music: The connection between openness to experience and frisson". Frontiers in Psychology. 44 (3): 413–427. doi:10.1177/0305735615572358. S2CID145123811.
^ abcdeTihanyi BT, Ferentzi E, Beissner F, Köteles F (February 2018). "The neuropsychophysiology of tingling". Consciousness and Cognition. 58: 97–110. doi:10.1016/j.concog.2017.10.015. PMID29096941.
^Schurtz DR, Blincoe S, Smith RH, Powell CA, Combs DJ, Kim SH (June 2012). "Exploring the social aspects of goose bumps and their role in awe and envy". Motivation and Emotion (dalam bahasa Inggris). 36 (2): 205–217. doi:10.1007/s11031-011-9243-8. ISSN1573-6644. S2CID144210220.