Dingir![]() Lihat entri 𒀭# di kamus bebas Wikikamus. Dingir (biasanya dialihaksarakan diĝir, dilafalkan /diŋir/) adalah suatu karakter aksara paku, yang umumnya digunakan untuk menandakan "dewa" meskipun ada makna-makna terkait lainnya. Sebagai suatu determinativus, tampaknya tidak dibaca keras, dan secara konvensional dialihaksarakan sebagai superskrip "D" misalnya pada DInanna. Secara generik, dingir dapat diterjemahkan "dewa" atau "dewi".[1] Karakter aksara paku (DIĜIR, Karakter aksara pakuSumeriaKarakter aksara paku Sumeria DIĜIR Bentuk jamak diĝir adalah diĝir-diĝir, meskipun ada bentuk-bentuk lain. Asyur
Menurut salah satu tafsiran, DINGIR dapat pula merujuk kepada seorang imam meskipun kata-kata Akkadia lain ēnu dan ēntu masing-masing juga diterjemahakan "imam laki-laki" dan "imam perempuan". Misalnya, nin-dingir (perempuan ilahi) berarti imam perempuan yang menerima makanan dalam kuil Enki di kota Eridu.[4] Pengkodean DigitalKarakter aksara paku ini dikodekan dalam Unicode (pada versi 5.0) dengan nama AN pada U+1202D 𒀭. Lihat pula![]() Lihat entri 𒀭 di kamus bebas Wikikamus.
Referensi
PustakaEdzard, Dietz Otto (2003). Sumerian Grammar. Handbook of Oriental Studies. Vol. 71. Atlanta: Society of Biblical Literature. ISBN 1-58983-252-3. Hayes, John L. (2000). A Manual of Sumerian Grammar and Texts. Aids and Research Tools in Ancient Near Eastern Studies (Edisi Second revised). Malibu: Undena Publications. ISBN 0-89003-508-1 Invalid ISBN. |