Desain parametrik

Desain Parametrik adalah teknik merancang yang menggunakan proses algoritmik untuk menghasilkan bentuk, seperti pada bangunan atau mesin, bukan dengan cara mengubahnya secara langsung. Dalam teknik ini, aturan dan variabel (parameter) menentukan bagaimana tujuan desain diwujudkan.^[1]

Istilah “parametrik” mengacu pada variabel-variabel yang diinput ke dalam sebuah rangkaian instruksi terkomputerisasi. Meskipun saat ini sering dikaitkan dengan penggunaan program komputer dalam desain, prinsip dasarnya sudah diterapkan sejak lama oleh arsitek seperti Antoni Gaudí. Gaudí menggunakan model mekanis dengan beban tali untuk menentukan bentuk struktur bangunan, seperti lengkungan.^[2]

Desain parametrik dapat diartikan sebagai metode perancangan yang berbasis matematika, dimana unsur-unsur desain saling terhubung melalui parameter yang dapat disesuaikan untuk menghasilkan bentuk-bentuk geometris yang kompleks. Bentuk-bentuk ini sangat bergantung pada parameter elemen, dan perubahan parameter akan langsung menciptakan bentuk yang berbeda.

Arsitektur parametrik mampu menggabungkan, menyatukan, dan mentransformasikan elemen-elemen arsitektur menjadi bentuk-bentuk yang dapat diatur oleh algoritma, sehingga memudahkan perubahan dan pembentukan desain. Hal ini memperkuat keterkaitan antara bagian-bagian bangunan, bentuk keseluruhan, dan interaksi bangunan dengan lingkungannya. Model arsitektur parametrik terbagi menjadi dua jenis utama: pertama, sistem berbasis difusi yang menghasilkan bentuk akhir berdasarkan input parameter awal tanpa bentuk yang ditentukan sebelumnya; kedua, sistem berbasis batasan yang menetapkan batasan akhir dan menggunakan algoritma untuk menentukan aspek-aspek penting yang memenuhi batasan tersebut. Sering kali, model ditemukan melalui sistem berbasis propagasi, yang mengoptimalkan tujuan desain terhadap batasan-batasan, sehingga bentuk akhir desain tercapai.^[3]