Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Christian Simbar

Christian Simbar
Ketua Gerakan Mandau Talawang Pancasila ke-1[1]
Masa jabatan
23 Agustus 1953 – tidak diketahui?
Sebelum
Pendahulu
tidak ada, jabatan baru
Pengganti
tidak diketahui?
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1927-07-05)5 Juli 1927
Madara, Afdeeling Dajaklandeen, Zuider en Oosterafdeeling van Borneo, Hindia Belanda[2]
Meninggal29 Desember 1992(1992-12-29) (umur 65)
Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia[3][4]
MakamMakam Christian Simbar
Desa Madara, Jalan BuntokPalangka Raya Km. 46
1°35′40″S 114°39′57″E / 1.5944831°S 114.6657912°E / -1.5944831; 114.6657912
Suami/istriRusine Tate (istri pertama?)[5]
Nursiam (istri kedua?)[3]
Anaktidak diketahui?[a]
Agama[6]Kristen (agama pertama)
Kaharingan (agama kedua)
EtnisDayak Ma'anyan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Christian Simbar, biasa disingkat CH Simbar dan dikenal dengan nama Uria Mapas atau Mandolin (5 Juli 1927 – 29 Desember 1992) adalah salah satu pejuang dari Kalimantan Tengah.[7] Yang mana juga dikenal sebagai salah satu pahlawan berjasa dalam cikal bakal terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah dari hasil pemekaran Provinsi Kalimantan Selatan.

Kehidupan awal

Christian Simbar lahir di Desa Madara pada tanggal 5 Juli 1927.[2] Ia menghabiskan masa kecilnya di kalangan masyarakat Dayak Ma'anyan yang taat beragama Kristen. Pendidikan dasar ditempuhnya di sekolah lokal di Madara, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di Buntok. Pada tahun 1945, Simbar bergabung dengan kelompok gerilyawan yang berjuang melawan penjajahan Belanda di Kalimantan.[4]

Pada tahun 1953, ia memimpin Tentara Lawung, sebuah milisi Dayak yang berperan penting dalam perjuangan untuk pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah. Simbar juga dikenal dengan serangan terhadap kapal dagang dan pembebasan rekan-rekannya yang ditahan di Buntok. Tindakannya tersebut menjadikannya sebagai tokoh penting dalam sejarah pergerakan Dayak untuk memperoleh otonomi daerah.[2]

Riwayat perjuangan

Cristian Simbar pria kelahiran Desa Madara ini adalah pemimpin yang paling menonjol dari Tentara Lawung. Dia mantan sekretaris kepala distrik (wedana atau camat) di Buntok. Kota kecil di tepi sungai Dayak tanah Dusun terletak sekitar lima puluh kilometer barat laut Tamiang Layang. Dukungan antusias dari penduduk setempat kepada Tentara Lawung lebih disebabkan kepada praktiknya, bukan gagasan atau idiologi gerakan tersebut, dimana dalam praktiknya yang bergaya seperti Robin Hood. Mereka merampok kapal dagang yang lewat dan membagikan hasilnya kepada masyarakat yang membutuhkan, dan juga untuk mereka. Tentara Lawung merampok kapal dagang di Karau, Negara, dan terakhir di Kalahien, dekat Buntok.[2]

Mereka bertindak dengan menyamar seperti otoritas berwajib, mengenakan seragam Aparat pemerintah. Mereka selama melakukan penggerebekan yang biasanya selalu di ikuti pembagian harta rampasan. Tapi kejadian di Kalahien pada akhir tahun 1953 nahas bagi mereka terlalu banyak polisi mengepung mereka, yang kemudian berakhir dengan ditangkapnya sejumlah anak buah Simbar saat merampok kapal dagang Cina, Gin Wan II. Empat orang yang ditangkap dan ditahan adalah kerabat simbar, dan dia memutuskan untuk menyerang kembali. Awal pagi Minggu, 22 November 1953, Simbar dan ratusan pengikut Dayaknya menyerbu kota Buntok. Mereka membebaskan rekan mereka yang dipenjara, tapi dalam proses pembebasan itu mereka membunuh enam polisi, serta enam anggota keluarga polisi tersebut, termasuk tiga anak.  Kemudian kelempok ini melarikan diri dengan senjata yang di rampas dari gudang senjata polisi.[2]

Munculnya kekuatan bersenjata yang memonopoli kekerasan kemudian banting stir untuk kepentingan politik di daerahnya. Dari pada menjadi penjahat, Simbar dan kelompoknya yang semula terkooptasi berubah menjadi komoditas politik yang bermanfaat. Pada awalnya, milisi ini menarik perhatian kelompok-kelompok lokal yang dianggap mereka sebagai gerakan agama bukan sebagai kekuatan etnis. Dimana Suku Dayak beragama Kristen di Banjarmasin, menilai tentara lawung sebagai sekutu potensial untuk melawan Darul Islam, yang menimbulkan ancaman bagi agama mereka. Laporan tentang serangan oleh Kahar Muzakkar dan gerakan Darul Islam terhadap umat Kristen Toraja di Sulawesi Selatan telah menyebarkan ketakutan di seluruh jemaat gereja di seluruh Indonesia. Dan di Banjarmasin, ada cabang dari Darul Islam yaitu KRJT (Kelompok Rakjat Jang Tertindas) lazim disebut Gerombolan, yang telah membuat teror dan menimbulkan korban beberapa orang Kristen dan Pendeta di Labuhan dan Pegunungan Meratus. Sehingga pada bulan November 1953, Christoffel Mihing, seorang Dayak pegawai negeri sipil di Banjarmasin yang merupakan seorang Kristen taat, mengumumkan bahwa ia dan jemaatnya siap mengangkat senjata dan bertarung secara frontal untuk mendukung pemerintah Indonesia dan untuk melindungi diri terhadap konversi paksa ke Islam, oleh kelopok KRJT pimpinan Ibnu Hadjar.[2]

Christoffel Mihing ingin mendekati “Tentara Lawung” yang dipimpin Simbar untuk merancang sebuah program “perjuangan bersama”. Namun milisi Dayak “Tentara Lawung” lebih memilih perjuangan politik tanpa mengikut sertakan embel-embel agama, mereka lebih memilih perjuangan politik etnis yang mendukung terciptanya sebuah provinsi keempat, dimana orang Dayak memimpin secara otonom di Kalimantan. Sebuah isu yang sengaja mereka eksploitasi dan karena itu memang salah satu masalah pembangunan negara yang ada pada saat itu. Segera setelah serangan Buntok, pemimpin Suku Dayak beragama Kristen di Banjarmasin memilih untuk mendekati dan meminta perlindungan dari Gubernur Murdjani.[2]

Perjuangan Simbar dan kelompoknya tidak sia-sia, provinsi ke-4 di Kalimantan yakni Kalimantan Tengah akhirnya terwujud pada 23 Mei 1957. Semua berakhir dengan baik, Tjilik Riwut menjadi gubernur perdananya[b] dan Simbar hanya diberikan sedikit imbalan berupa uang sebagai ucapan terima kasih.[2][7]

Kehidupan selanjutnya dan kematian

Dikarenakan Christian Simbar hanya diberikan upah yang sedikit, ia mencoba peruntungan melalui bisnis. Tidak adanya bakat untuk bisnis, akhirnya membuat ia menderita kebangkrutan, dan merasa diacuhkan. Pada tahun 1961, ia kembali ke hutan, dengan masih membayangkan bahwa ia akan berhasil secara politik dengan pengalamannya berjuang (sementara yang lain nyaman menikmati kontribusi Simbar yang tanpa lelah melobi di Jakarta).[2]

Dia telah melewati masa untuk bisa berharap menjadi gubernur setelah masa Tjilik Riwut itu berakhir, dan ini membuatnya marah. Mungkin dia tidak menyadari bahwa ia telah kehilangan pengaruh imunitas, atau kekebalan hukum yang dulu ia nikmati. Simbar dianggap bocah bengal tukang bikin onar dan tidak ada isu yang membuat masyarakat tertarik dengannya.[2]

Simbar dikabarkan ditangkap dan ditahan sebagai seorang pesakitan di penjara militer di Balikpapan, Kalimantan Timur. Adik Simbar yaitu Damang Bubu Simbar menyesalkan dimana pemerintah melupakan kohort (akar) mereka sendiri, dan dimana sang pejuang harus tersisih dari daerahnya.[2]

Makam Christian Simbar pada Mei 2016 di Desa Madara, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

Banyak yang menduga ia mati dieksekusi oleh militer di Balikpapan. Namun semua kabar tersebut dimentahkan setelah bertahun-tahun lamanya dan nampaknya dirahasiakan oleh pihak keluarga, dimana pria bernama Cristian Simbar menyembunyikan identitasnya menjadi Suryatim alias Pak Kasim dikatakan pihak kedokteran memiliki ciri-ciri identik dengan Simbar selama ini, dan hal tersebut akhirnya dibenarkan oleh pihak keluarganya. Bahwa Simbar diketahui meninggal dunia terkena penyakit gastritis kronis di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 29 Desember 1992.[4][9][3][2] Lalu makamnya dipindahkan ke Kalahien sekitar tahun 2010–2012 dan dipindahkan lagi ke kampung halamannya di Madara sekitar tahun 2010–2012.[5]

Catatan

  1. ^ Tidak ada sumber referensi yang membahas berapa jumlah anaknya atau siapa saja nama anaknya.
  2. ^ Gubernur perdana Kalteng yang sebenarnya Raden Tumenggung Ario Milono tetapi karena ia hanya ditugaskan sebagai Gubernur Pembentuk Provinsi Kalimantan Tengah oleh Kementerian Dalam Negeri,[8] jadi gubernur pertamanya adalah Tjilik Riwut.

Referensi

  1. ^ Apria Yemima Epipani (Agustus 2022). "Menemukan Nilai Kepemimpinan Christian Simbar Bagi Pendeta Gereja Kalimantan Evangelis Masa Kini". Jurnal Teologi Pambelum. Vol. 2 (No. 1). Unit Penerbitan dan Informasi STT GKE: Hlm. 26 (3). doi:10.59002/jtp.v2i2.28. ISSN (Print), 2829-0550 (Online) 2088-8767 (Print), 2829-0550 (Online). ; ; ;
  2. ^ a b c d e f g h i j k l Miter, Hadi Saputra (Rabu, 03 Oktober 2012). "HADI SAPUTRA MITER : Ma'anyan masa lalu,Kini dan Akan Datang: CRISTIAN "MANDOLIN" SIMBAR ( Pahlawan Dayak yang tersisih )". HADI SAPUTRA MITER. Diakses tanggal 2025-02-14.
  3. ^ a b c "Foto saat Mandolin atau dikenal Christian Simbar dihantarkan doa-doa secara syariat Islam dirumah duka". www.instagram.com. seputaranplk. 23 September 2022. Diakses tanggal 9 Maret 2025.
  4. ^ a b c Adi Suseno (2024-01-31). Redi Setiawan (ed.). "BATAMAD Dampingi Keluarga Almarhum Christian Simbar Bacakan Pernyataan Permohonan Untuk Pemprov Kalteng » Media Nasional Potret". Media Nasional Potret. Diakses tanggal 2025-02-14.
  5. ^ a b Syamsuddin Rudiannoor (5 Desember 2012). "MAKAM CHISTIAN SIMBAR DIMUTASI KE MADARA". Blogspot. Diakses tanggal 17 Maret 2025.
  6. ^ Apria Yemima Epipani (Agustus 2022). "Menemukan Nilai Kepemimpinan Christian Simbar Bagi Pendeta Gereja Kalimantan Evangelis Masa Kini". Jurnal Teologi Pambelum. Vol. 2 (No. 1). Unit Penerbitan dan Informasi STT GKE: Hlm. 27 (4). doi:10.59002/jtp.v2i2.28. ISSN (Print), 2829-0550 (Online) 2088-8767 (Print), 2829-0550 (Online). ; ; ;
  7. ^ a b Muhammad Iqbal (4 September 2023). "Christian Simbar, Pejuang Dayak Kalimantan Tengah yang Sulit Digambarkan". Arina.id. Diakses tanggal 9 Maret 2025.
  8. ^ Sosilo, Herman (4 Juli 2013). "Sejarah Singkat Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah". Website Pemerintah Kalimantan Tengah. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-10-22. Diakses tanggal 27 Mei 2016.
  9. ^ "Usai Dilantik, Panglima BAKORMAD Ziarah Kubur Tokoh Pejuang Provinsi Kalimantan Tengah". Canal Berita. 2022-10-19. Diakses tanggal 2025-02-14.
Didahului oleh:
Ketua GMTPS
1953 – ?
Diteruskan oleh:


Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya