Cecep Syamsul Hari
Cecep Syamsul Hari lahir di Bandung, 1 Mei 1967. Menulis puisi sejak SMP namun baru mempublikasikan buku kumpulan puisi pertamanya pada saat ia mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Bandung, berjudul Dua Wajah (bersama Beni R. Budiman, dikatapengantari penyair Saini K.M.). Buku kumpulan puisi tunggalnya adalah: Kenang-kenangan; Efrosina (diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Harry Aveling dan Dewi Candraningrum dan diterbitkan dengan judul Euphrosyne); Perahu Berlayar Sampai Bintang (5 Besar Khatulistiwa Literary Award 2009); 21 Love Poems (bilingual); Two Seasons (bilingual); Rimbun Dahan (diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Catherine Natalia dan diterbitkan dengan judul On A Piece of Mersawa Leaf); Meninggalkan Praha; Menimang Negeri Cahaya; Mazmur Mawar. Ia juga mempublikasikan buku kumpulan esai (Catatan Kesepian Seorang Penyair di Kota Seoul dan 45 Esai Lainnya), cerita pendek (Saya Tahu, Saya akan Mati, di Laut; Seribu Camar Narrawa, diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Narudin dan diterbitkan dengan judul Partita No. 3), novel (Soska). Buku-buku terjemahannya antara lain: Kumpulan Puisi Pablo Neruda Para Pemabuk dan Putri Duyung (1996) dan La Memoria (2019); Hikayat Kamboja (Kumpulan Puisi D.J. Enright, 1996); Kitab Hadis Sahih Bukhari (kompilasi Al-Imam Zain al-Din Ahmad bin Abd al-Latif al-Zabidi, 1997); Kumpulan Cerita Pendek R.K. Narayan Rumah Seberang Jalan (2002); Perajin Kaca: 100 Puisi Hongaria (2009); Ibu (Kumpulan Puisi Jozsef Attila, 2019); Perpisahan (Kumpulan Puisi Milan Rufus, 2019); Nyonya Gage dan Burung Nuri: Sepilihan Cerita Pendek Dunia (2020); Penembak Jitu: Sepilihan Cerita Pendek Dunia (2020). Selain itu, ia juga menjadi editor sejumlah buku, antara lain: Kisah-kisah Parsi (C.A. Mees Sanport dan H.B. Jassin, 2000); Maman Noor: Umi Dachlan Imagi dan Abstraksi (2000). Karya-karya kreatifnya dipublikasikan pula dalam sejumlah majalah, jurnal, dan antologi yang terbit di Hongaria, Australia, Ceko, Jerman, China, Korea, Portugal, Spanyol, Rusia, Inggris, Mongolia, Amerika Serikat. Ia pernah mengajar sebagai dosen Sosiologi dan Penulisan Kreatif di STIKOM Bandung (1997-2002), instruktur penulisan kreatif untuk guru-guru SMA se-Indonesia dalam program MMAS yang diselenggarakan Depdiknas-Majalah Sastra Horison (1999-2014), redaktur Majalah Sastra Horison (2000-2014), managing-editor Indonesian Literature in Translation (I-Lit) yang diterbitkan Lontar Foundation (2010-2015). Ia mengajar sebagai dosen tamu mata kuliah Penulisan Kreatif di UPI Bandung (2000-2005) dan dosen program Praktisi Mengajar di Universitas Muhamadiyah Semarang (2023) dan UPI (2024-2025). Antara tahun 2005-2025 ia menjadi pembicara dan sastrawan tamu di sejumlah negara. Pada 2011, ia mendirikan Sastra Digital; sebelas tahun kemudian, pada 2022, ia meluncurkan buku Perlindungan Hukum Sastra Digital (An Authorized Digital Edition). Sajaknya "Indonesia, Kenanganku Sayang" terpilih sebagai salah satu nominasi lomba penulisan puisi AN-Teve, 1995. Sejak 1994 secara rutin ia menulis untuk rubrik "Mengenal Sastrawan Dunia" di lembaran "Khanzanah" harian Pikiran Rakyat, Bandung.[1] Beberapa sajaknya telah digubah menjadi tembang puitik oleh komponis dan pianis Ananda Sukarlan. Daftar KaryaKaryanya:[2] Referensi
|