BaroncongBaroncong atau Buroncong (diucapkan : baróncoŋ) atau juga Guroncong adalah nama kue tradisional khas masyarakat etnis Suku Makassar, Sulawesi Selatan Indonesia.[1] Jenis kue ini memiliki rasa yang gurih, bentuknya seperti busur atau setengah lingkaran,[2] Kue ini umumnya mudah ditemukan di pagi hari, khususnya di kawasan Pantai Losari, Kota Makassar Harganya berkisar antara Rp.1.500 - Rp. 3.000. Para penjual menjajakan kue ini dalam gerobak yang dilengkapi dengan cetakan khusus beserta kompornya.[2] Para penjual kue Baroncong di Makassar dan Gowa kebanyakan adalah laki-laki yang disebabkan perlu tenaga lebih untuk mendorong gerobak jualan. PembuatanBahan-bahan dari kue ini adalah tepung terigu, gula pasir, parutan kelapa muda, dan penambah aroma rasa. Kue ini dipanggang dalam cetakan dan api berasal dari kayu bakar. Tepung terigu bisa digantikan dengan tepung talas tanpa mengubah rasa dan aroma hanya saja membuat kue berubah menjadi ungu.[3] Cara membuatnya adalah dengan menyatukan semua bahan di dalam wadah dan mengaduknya hingga rata dengan air. Pastikan adonannya agak encer. Setelah adonan siap, dimasukkan ke cetakan baroncong yang telah panas oleh bara api yang sebelumnya telah dioles minyak kelapa menggunakan kuas atau daun pisang yang dibentuk mirip kuas agar adonannya tidak lengket. Setelah adonan terlihat mengembang dan pinggirnya berwarna cokelat pertanda telah matang. Kue baroncong diangkat menggunakan alat khusus menyerupai gancu. Referensi
Pranala luar
|