Adenosina merupakan nukleosidapurin yang tersusun dari adenina dan D-ribosa.[1] Adenosina dapat terbentuk dari pemecahan adenosina trifosfat (ATP).[2] ATP merupakan sumber energi utama dari sel untuk sistem transpor dan banyak enzim.[2] Kebanyakan ATP diubah menjadi ADP, yang akan dihidrolisis lebih jauh menjadi AMP.[2] Banyak ADP dan AMP di refosforilasi dalam mitokondria dengan menggunakan enzim dengan bantuan oksigen.[2] Jika banyak ATP yang dihidrolisis dan tidak terlalu banyak oksigen, maka beberapa AMP akan diubah menjadi adenosin menggunakan enzim.[2]
Aplikasi
Adenosina digunakan untuk mengobati takikardia supraventrikular, sebuah tipe tertentu dari detak jantung yang tidak teratur.[3] Adenosin merupakan sebuah antiaritmik.[3] Hal ini bekerja dengan memperlambat konduksi sinyal elektrik di jantung, menurunkan detak jantung, atau menormalkan detak jantung.[3] Berbagai cara dalam penggunaan adenosin:
Menggunakan adenosin yang telah diresepkan dokter: adenosin biasanya diberikan sebagai suntikan yang dapat digunakan di kantor dokter, rumah sakit ataupun klinik, dan ikuti prosedur yang sudah diberikan.[3]
Jangan menggunakan adenosin bila mengandung partikel seperti berkabut atau warnanya sudah berubah.[3]
Jaga produk ini, begitu juga suntikan dan jarumnya dari anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menggunakan ulang jarum dan suntikan. Juga perhatikan cara membuangnya.[3]
Referensi
^Parker, Sybil, P. (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)